PART 5

1.5K 161 25
                                    

Follow akun ku sebelum baca...

Follow instagram
• @ndiin_chy
• @storyndiin_

Happy reading
•••

‘ Setelah mengenalnya belakangan ini, aku lebih sering tersenyum entah kenapa’
—Alan Raefal Prasatsa—

Seorang gadis berjalan dengan menentang satu kantong plastik dengan berisi cemilan. Mulutnya terus bergumam lirikan lagu yang dia dengar dari
earphone yang dipasang ditelinganya.

Kayla dengan langkah riangnya terus bersenandung hingga tiba matanya menatap siluit seseorang yang tidak asing tengah berada di skatepark dekat komplek nya.

“Wah!!” gadis itu berdecak kagum lalu melangkah menuju tempat itu.

Tempat yang tidak begitu ramai membuat Kayla semakin jelas melihat wajah yang tengah bermain skateboard disana.

Alan Raefal Prasatsa. Cowok dingin yang menjadi ketua Osis disekolah nya.

“Ihh ganteng banget!” merasa gemas dan kagum gadis itu menggigit bibir bawahnya.

“Tapi sayang dia cuek.”

Merasa ada yang memperhatikan Alan sontak menghentikan aktivitas nya lalu menoleh mendapati Kayla menatapnya dengan wajah binar.

“Kayla.”

Alan tersenyum tipis lalu menghampiri nya dengan masih menggunakan skateboard. “Ngapain?” ujarnya yang kini sudah memasang mimik wajah andalannya. Datar.

“Mulung,” balas Kayla asal karena terlalu kesal dengan pertanyaan bodoh senior nya ini.

Alan mengangguk menyetujui membuat Kayla bertambah kesal. Tangannya lalu menggeplak pundak Alan hingga laki-laki itu meringis kesakitan karena pukulan yang tidak main-main.

“Kok nyebelin sih!! Ya liat Kak Alan main lah!!” sarkasnya membuat Alan terkekeh pelan. Uh, sungguh menggemaskan sekali, pikirnya.

“Sakit Kay.”

“Bodo!”

Lagi dan lagi Alan tersenyum. Bersama dengan Kayla entah mengapa dirinya slalu tersenyum. Rasanya beban yang dia tanggung hilang begitu saja jika bersamanya.

“Kak ajarin aku dong!!” seru Kayla tiba-tiba.

Dahi Alan mengkerut tidak mengerti. “Apa?”

“Ajarin main skateboard nya, ya?”

“Emang bisa?” Alan tersenyum remeh dihadapan Kayla.

“Bisalah! Kak Alan jangan remehin aku ya.” Kayla melotot galak namun terkesan menggemaskan dimata Alan.

“Bolehkan? Tadi aku liat Kak Alan mainnya bagus,” kata Kayla lagi saat tak mendapat jawaban dari Alan.

Namun Alan tetap diam. Matanya menatap dalam manik Kayla hingga dirinya terlena.

“Kak!!”

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang