PART 39

468 43 3
                                    

Padahal lagi nugas tpi aku tetap up yekan??

Happy Reading guys!

Jangan lupa vote and komen!!!Semoga suka dngan part ini❤❤
<>
Malam semakin larut. Gadis itu sendirian dengan menatap sekitarnya yang gelap dengan penuh ketakutan. Telapak tangannya dia gosokan karena dinginnya udara malam.

“Ayah... Bunda...”

“Aya takut.”

“Hiks!” isakannya tidak bisa ia tahan lagi. Gadis itu menangis karena ketakutan.

“Rae, Aya takut.”

“Kak Farrel kenapa malah ninggalin aku disini? Aku takut kak.”

Disepanjang jalan Kayla terus bergumam diiringi isakannya. Langkahnya menyusuri jalan yang terlihat sepi bahkan tidak ada kendaraan sekalipun yang berlalu lalang.

“Hiks, gelap! Aya takut gelap.”

“Mau Rae. Rae tolong.”

Kayla kembali bergumam bersamaan dengan sebuah lampu yang nyala tidak jauh darinya. Gadis itu berfikir jika itu adalah kendaraan yang melewati daerah sini dan dia akan meminta menumpangnya nanti.

Tangan kecilnya melambai-lambai meminta pertolongan berharap sang supir bisa melihat dirinya dibawah bulan yang bersinar.

Citt!

“Oalah, ada anak gadis ternyata disini bung.”

Ucapan pria kribo yang menjadi supir mobil itu membuat Kayla mengurungkan niatnya. Gadis itu malah memundurkan langkahnya karena takut.

“Wish, target kita nih.” sahut teman pria itu yang ada disebelah bangkunya.

“Hay, neng! Ikut kita yuk!”

Kepalanya menggeleng menolak ajakan pria itu. Kakinya terus melangkah mundur.

“Udah bro. Langsung sikat aja.”

“Enggak! Jangan mendekat!” Kayla refleks berteriak kala 2 pria itu turun dari mobil dan menarik tangannya. Badan gadis itu terlihat bergetar karena takut.

“Ikut yuk cantik sama Abang.”

“Gapapa. Kita gak bakal jahat— ARRGH!!”

“WOY!”

Kayla berhasil kabur setelah berhasil menendang selangkangan pria itu. Tapi sayangnya pria itu terlalu cepat dengan menghadangnya dengan senyum yang menyeramkan.

“Eits, mau kemana?”

“Nah! Gak bisa kabur lagi lo bocah!”

Kayla menangis. 2 pria ini sungguh sangat menyeramkan. Bahkan saat dirinya kembali ditarik oleh keduanya gadis itu memberontak.

“ENGGAK!!”

“Lepasin saya, hiks!” raungnya semakin menjadi.

“Berisik! Lo diam atau kita berbuat kasar?” ujar pria kribo itu dengan tatapan seram.

“Hiks, tolong! Ayah.. Bunda...”

“Rae, tolongin Aya...”

Dalam hati terus berucap agar orang-orang tersayangnya dtamg menolongnya. Tapi itu sepertinya mustahil karena kedua pria itu mulai memaksanya untuk masuk kedalam mobil.

“Masuk!”

“ENGGAK MAU!! LEPASIN OM!”

“Ck, berisik lo. Buruan mas—”

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang