PART 48

677 42 22
                                    

Boleh gk klo aku targetin vote dan komennya?

Gpp dikit2 dulu....

15 vote+20 komen

Bisaa? Sanggup?
Kalo tembus nnti insyaallah aku bakal up cepat❤

Happy Reading
<>

Lapangan SMA Galaksi sudah dihias sedemikian rupa dengan mewahnya. Pernak-pernik tertata rapi untuk menghiasi lapangan yang luas itu. Lampu warna-warni juga hidangan sudah tersedia disana.

Para murid juga sama mewahnya. Para gadis menggunakan dress code berwarna hitam dan putih membuatnya terlihat lihat elegan. Sedangkan para laki-laki menggunakan pakaian kemeja putih dipadukan dengan jas hitam. Tidak lupa dilehernya yang terdapat dasi yang membuatnya terlihat lebih perfeck.

Para orangtua pun ikut berdatangan untuk melihat dan menemani anak-anak mereka.

Malam ini, dibawah bintang dan bulan yang bersinar kelas 12 tengah merasakan kebahagiaan karena mereka 99% dinyatakan lulus.

“DAN UNTUK 5 MURID BERPRESTASI SILAHKAN UNTUK MAJU KEATAS PANGGUNG!”

“YANG PERTAMA ADA ALAN RAEFAL PRASATSA DARI KELAS 12 IPA 1!”

Suara Mc membuat tepukan riuh terdengar. Alan dengan pakaiannya yang rapih berjalan tegap menuju panggung.

“YANG KEDUA, ABELA RAHAYU DARI KELAS IPA 1!”

Tepuk tangan kembali riuh mengiri langkah Abel. Diatas panggung, Abel yang berdiri disamping Alan tersenyum bahagia.

“Selamat Lan.”

Alan menoleh lalu mengangguk singkat. “Thank. Selamat juga buat lo, Abel.”

Mc kembali melanjutkan urutan-urutan murid selanjutnya.

“DAN TRAKHIR, ADA NARENDRA DIRGANTARA DARI KELAS 12 IPA 1!”

Sorakan kembali terdengar. Alfan yang ada disamping Rendra menggoyang-goyangkan bahu temannya itu dengan heboh. “CIEE, JADI MURID BERPRESTASI!”

Rendra membalasnya dengan tawa tidak lupa wajahnya yang terlihat menjengkelkan. “Gue gitu!”

“Anjir, mukanya songong bener lo!” seru Alfan ketika Rendra mulai melangkah menaiki panggung.

Kelima murid yang berada diatas panggung diberikan piagam juga medali dengan ditengahnya terdapat lambang sekolah. Setelah acara sesi foto, kelimanya turun dan dilanjut dengan acara selanjutnya.

“WOHOO! ABANG GUE NIH!” Alfan kembali berseru heboh ketika Alan dan Rendra mulai berjalan kearahnya.

“Gak jadi ngeraguin deh kemampuan lo Bang. Lebih dari ekspetasi gue.” Alfan tertawa setelah ber—tos ria dengan keduanya.

“Berapa tahun kemudian si Alan malah jadi profesor.” imbuh Rendra ikutan.

Mereka semua yang disana mengaminkan.

Farrel memeluk singkat Alan laku meninju bahu cowok itu. “Selamat bro. Keren bener lo.”

“Thank.” Alan membalasnya dengan singkat tidak lupa senyum tipis dibibirnya. Entahlah, perasaannya sekarang tengah dirundung gelisah. Pikirannya tiba-tiba saja tertuju pada Kayla.

“Makan-makan gak nih?” Alfan kembali berujar. Cowok itu memang benar-benar terlihat cerewet layaknya cewek.

“JELAS DONG! Tapi lo yang bayarin ya Fan?” Rendra menaik turunkan alisnya menggoda.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang