Happy Reading
•••"Ibu akhiri pelajaran kali ini. Sekian terimakasih."
Semua murid 11 IPA 3 bersorak senang saat jam pelajaran berakhir setelah sekian lama. Semua berhamburan keluar tidak terkecuali Kayla dan Moza yang kini berjalan beriringan.
"Eh! Kamu mau kemana?" ujar Kayla menarik lengan Moza saat gadis itu berjalan salah arah. "Parkiran kan disebelah barat."
"Gue lupa ngasih tau lo." Moza menepuk jidat. "Gue mau temuin Kak Rendra dikelasnya. Lo gapapakan duluan?" katanya meringis.
"Tumben? Ngapain?"
Moza tersenyum misterius membuat Kayla memincing curiga. "Kamu pacaran ya sama Kak Rendra?!"
"SEMBARANGAN!" Moza refleks berseru. Namun dia segera menutup mulutnya setelah tersadar akan hal itu. "Enggak ya!" bantahnya.
"Ya terus kenap-Aduhh Moza!" Kayla cemberut saat pipi chubby nya di cubit keras.
"Pipi lo kayak bakpau Kay. Gemes gue liatnya jadi mau dimakan."
"Dari dulu aku emang udah gemesin Moza."
"Oke stop! Gue gak mau denger lagi!" kata Moza. "Gue duluan ya! Dadah Kayla si bakpau!" gadis itu melambaikan tangannya lalu berlari menuju kelas Rendra.
Setelah Moza menghilang dari penglihatan nya, Kayla memberengut. Dia berjalan santai menuju halte depan menunggu supir jemputannya.
Ting!
Suara pesan masuk mengalihkan perhatian Kayla yang sedari tadi menatap jalanan yang cukup ramai. Sampai-sampai dirinya tidak menyadari jika sedari tadi dua orang pria berbaju hitam terus memperhatikan nya.
Bugh!
"Arrgh! Bocah sialan!" salah satu pria berbaju hitam dengan rambut ikal itu berteriak kesakitan saat seseorang memukulnya secara tiba-tiba.
Kayla tentu saja kaget. Gadis itu mundur beberapa langkah saat terjadi perkelahian didepannya.
"Lawan gue kalau berani." ujar Alan tenang namun terkesan dingin.
"Siapa lo? Gak usah ikut campur urusan kita!"
Terdengar tawa renyah dari bibir Alan. "Gue tau." Sesaat cowok itu terdiam. "Tapi kalau dia! Sama aja berurusan sama gue." lanjutnya menunjuk Kayla yang tercengang dengan jari tangannya.
"Bacot lo!" teriaknya kesal.
"Lawan aja udah." temannya membuka suara dan saat hendak kembali menyerang suara satpam sekolah membuat kedua pria itu kabur terbirit-birit.
"Aduh, Nak Alan gapapa?"
Alan menggeleng tersenyum singkat. "Gapapa Pa."
"Itu pipinya biru atuh." ujarnya memberitahu. "Mau Bapak obatin?"
"Gausah Pak. Nanti saya obatin sendiri aja." katanya menolak secara halus.
Satpam mengangguk. "Yaudah atuh bapak masuk kedalam dulu ya." pamitnya lalu segera beranjak dari sana.
"Obatin." titah Alan kepada Kayla.
"Eh?!"
"Obatin Kayla! Lo gak budeg kan?"
Kayla mencibir. "Mulutnya pedas banget ya Kak."
Alan diam. Cowok itu membawa Kayla duduk di halte. "Buruan."
"Ish, sabar kenapa sih!"
"Lo kenal sama dua pria tadi?" tanya Alan setelah Kayla selesai mengobati pipinya yang lebam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN [END]
Teen Fiction[Follow akun ku dulu sebelum baca] Don't not plagiat ❌ ________ Namanya Alan Raefal Prasatya. Ketua Osis SMA Galaksi yang slalu menjadi sorotan kaum perempuan. Menjadi incaran guru agar slalu mengikuti olimpiade yang sering diselenggarakan. Satu ra...