ALAN [END]

PART 18

Yeay... Uppp

Selamat tahun baru, bulan baru dan hari-hari baru

•••

Happy Reading
•••

“Kayla mana Mas?”

Randu yang berjalan di koridor rumah sakit menoleh kearah samping saat mendengar suara istrinya. Setelah mendapat kabar dari rekan kerjanya yang sama berprofesi sebagai dokter, pria itu segara bergegas menuju ruang rawat ponakannya tidak lupa mengabari sang istri dan juga orang tua Kayla.

“Ruang mawar.” balasnya melihat wajah cemas Viola. “Kamu tenang, dia pasti baik-baik saja.” katanya menenangkan.

“A—aku khawatir.”

Randu merangkul Viola. “Gapapa. Kayla anak yang kuat. Lagian juga dokter yang nanganin Kayla bilang hanya memar saja yang ada dikepalanya.” terangnya dengan jelas.

“Kamu udah kabarin Mas Yudi kan?”

“Udah. Dia lagi perjalan menuju kesini.”

Pintu rawat Kayla terbuka. Sepasang suami istri itu menganga lebar saat melihat kedua remaja berbeda jenis itu tengah berpelukan.

“Kita datang diwaktu gak tepat, yang.” kata Randu dengan wajah melas.

Kayla yang menyadari ada orang yang datang itu melepas pelukan Alan. Muka dan telinganya memerah karena malu saat tahu Om dan Tante nya yang datang.

“Kayaknya kita ganggu ya Mas.” ujar Viola kepada Randu. Hal itu membuat Kayla merengek malu. “Tante Ola!”

Alan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Demi apapun sumpah, cowok itu hanya refleks saat mendengar Kayla yang sudah memafkannya. Dan sekarang entah mau disimpan dimana wajahnya saat melihat sepasang suami istri dihadapannya.

Viola mendekat kearah brankar. “Kenapa bisa gini sih?” wanita yang masih terlihat muda itu mengusap dahi ponakannya yang lebam.

“Sakit gak?”

Gelengan kecil membuat Viola menghela nafas pelan. “Makanya kalau apa-apa harus hati-hati. Ceroboh sih.”

“Ish! Aku gak gitu ya.”

“Ceroboh. Buktinya sampai kayak gini.”

“Gak usah ngomel tante. Telinga aku pengang dengar suara Tante.” Kayla terkikik saat Viola menatapnya horor.

“Aws!” ringisnya pelan saat Viola menyentil dahinya.

“Untung Tante sayang sama kamu.”

Randu menatap Alan dari atas sampai bawah membuat cowok itu sedikit risih. “Kamu—”

“—Siapa nya Kayla?” tanyanya mengimindasi.

“Sa—saya—”

“Kakak kelas aku Om.” potong Kayla hingga tatapan Alan beralih menatap gadis itu.

Randu mengangguk. “Kamu yang bawa ponakan saya kesini?”