PART 34

496 46 4
                                    

Halooo, assalamualaikum. Maaf baruu update guys..

Berapa lama nih aku hilang? Ada yng masih stay? Atau udah bosen?

Kalau kalian udah bosen sma cerita ini bilang yaa biar aku bisa unpub dan perbaiki jadi lebih menarik...

Oke dehhh... Happy Reading!!
<>

“Kay, kantin gak lo?” itu suara Moza yang bertanya kepada Kayla saat bel istirahat berbunyi. Para murid langsung dengan cepat berhamburan keluar kelas sekadar untuk mengisi perut kosong mereka.

Kayla yang sedang menelungkup kepalanya diatas meja mengeleng pelan. “Enggak Za.”

“Serius?”

“Hmm..”

“Gak mau pesen aja ke gue gitu? Nanti gue bawain kesini deh.” tawar Moza lagi yang masih berbaik hati.

“Gak dulu Za. Gak laper.”

Moza menatap aneh teman sebangku sekaligus sahabatnya itu. Sejak pelajaran dimulai Kayla lebih banyak diam hingga sekarang. “Lo... Kenapa?”

“Aku Fine.” Kayla akhirnya mengangkat wajahnya llu tersenyum tipis kearah Moza. “Emang aku kenapa?”

“Ya lo dari tadi diam mulu. Biasanya kan banyak omong.”

Plak!

“Sembarangan!” semprot Kayla setelah memukul lengan Moza.

“Heh! Tapi emang bener kan kalau lo iru cerewet?” ujar Moza lagi. Gadis itu mendengus melihat Kayla yang mengangguk.

“Eh, tapi tetap ya diantara kita kamu yang paling cerewet Za.” sepertinya Kayla tidak mau kalah berucap.

“Ya... Ya.. Ya... Terserah lo aja. Sekarang lo mau ikut gak ke kantin?”

“Enggak Moza.”

“Kenapa sih?”

“Malas.”

“Hih! Ngeselin lo ya Kay!” ingin sekali rasanya Moza mencakar wajah cantik temannya itu.

Kayla terkekeh pelan. “Udah sana Za. Nanti keburu bel loh.” katanya mendorong Moza agar segera keluar kelas. “Hust... Hust...”

“Lo pikir gue hewan di gituin.” sinisnya yang membuat Kayla tertawa. “Gak gitu maksud aku Za.”

“Dah, ah. Bye. Gue ke kantin dulu, jangan kangen Kayla!” teriaknya keluar dari kelas menyisakan Kayla yang sendiri.

“Huh, akhirnya!” lagi. Kayla kembali menelungkup wajahnya di atas meja. Kepalanya saat ini benar-benar pusing. Belum lagi kejadian teror tadi pagi yang masih hinggap di kepalanya.

Hening meliputi kelas ini sampai akhirnya Kayla dapat merasakan seseorang yang duduk disebelahnya. Ah... mungkin saja Moza sudah kembali, pikirnya tidak ingin memusingkan.

“Hey!”

Suara itu terdengar berat. Suara Moza bukan seperti itu. Perlahan Kayla kembali mendongak menatap si pelaku.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang