PART 12

917 85 18
                                    

Happy Reading
•••

Kamu bintang dan Aku bulan....
Saling melengkapi satu sama lain tanpa bisa seorang pun yang memisahkannya selain kehendak sang kuasa...

Seperti sekarang....
Aku hanya bisa menunggumu walau itu tidak akan pernah terjadi...
Kamu pergi terlalu jauh sampai akupun tidak bisa mengejarnya....
Hanya dapat melihat mu dimalam hari dengan memandang langit gelap yang diterangi Bintang dan Bulan....

Tuhan, bisakah kau memutar waktu...
Aku ingin menjaganya layaknya sang pengawal menjaga tuan putri...
Jika bisa, aku yang pergi...
Bukan dia...

Dan buat kamu...
Terimakasih sudah hadir melengkapi hari-hari ku bersamu walau hanya sesaat...
Aku merindukan mu gadis manis...

Tuan putri Aya...


Pengawal Rae
18 November

***

Alan menutup buku yang slama beberapa tahun ini menemani nya hanya sekadar menumpahkan isi hati yang membuatnya terganggu. Buku berwarna abu-abu dengan cover bergambar Bulan dan Bintang.

Matanya melirik figura kecil yang terdapat foto dirinya dan juga seorang gadis kecil dengan dua kunciran rambut. Bibirnya seketika menampilkan senyum tipis dengan tangan yang terus mengelus wajah foto gadis itu.

"Apa ini waktunya buat melupakan kamu Ay?"

"Melupakan kenangan terindah kita saat dulu?"

Alan terkekeh miris. "Mungkin iya. Karena sepertinya sang kuasa sudah mulai mengganti sosok mu dengan gadis lain yang membuat ku tertarik."

"Aya, walaupun ini sulit tapi aku akan berusaha."

"Berusaha untuk menjalankan hari hari ku tanpa memikirkan mu lagi."

Alan beranjak dengan membawa figura kecil itu dan buku yang sempat dia tulis. Memasukkan nya kedalam kardus yang sudah dia sediakan dikamar untuk menyimpan barang-barang yang susah tidak terpakai.

"Terimakasih untuk kenangannya, Aya. Rae bahagia bisa kenal sama kamu." katanya lalu menutup kardus dan menyimpan nya di atas lemari.

Didepan pintu kamar, Alfan mendengar semuanya. Dia tersenyum sendu. "Kalau Bang Al udah bisa memulai hari-hari tanpa memikirkan lo, gue juga sama."

"Gue akan melupakan kenangan kita bertiga. Lo, Gue, dan Bang Al. Makasih untuk kehadiran nya walau sesaat."

Iya, walaupun terlihat ceria namun siapa sangka jika Alfan juga sama terpuruknya dengan Alan. Dua saudara itu sama-sama kehilangan atas kepergian gadis yang slalu mereka jaga.

Dan sekarang keduanya akan menjalani hari-hari seperti biasa tanpa memikirkan sosok gadis bernama Aya yang sudah tenang diatas sana.

__________

"KAK ALAN!"

Alan dan Alfan yang baru saja turun dari motor mereka menoleh kesumber arah. Terlihat Kayla yang tengah berlari riang kearah mereka.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang