~ 44

41 7 0
                                    

Bibi Saodah kini langsung berhadapan dengan Jungkook dan Lino. Beliau tengah di ambang bingung. Pasalnya kini tubuhnya disuruh diam duduk di atas kursi. Dengan Jungkook dan Lino menatap beliau dengan penuh selidik.

"Bi jawab jujur ya.." pinta Jungkook tegas.

"Jawab apa ya mas? Maaf sebelumnya tapi cepet ya mas, kamar nya Den Chandra belum bibi bersihin," ujar Bibi Saodah.

Padahal niat beliau tadi nya bersih-bersih di jam sembilan pagi. Dikarenakan jadwal pulang Chan saat main atau sedang bekerja adalah malam hari.

Akan tetapi baru jam delapan pagi, Chan sudah pulang. Malahan dia membawa dua kurcaci yang berstatus sahabatnya itu.

"Kemarin ada cewek yang nginep sini gak?"

Bibi Saodah menatap Chan yang berada di sebelah Lino. Si empu bergumam tanpa suara seperti melontarkan kata "gak apa-apa."

"Ada kok mas. Dia dalam keadaan mabuk sama kaki nya terkilir."

Jungkook mencoret tulisan pernyataan di kertas yang tadi di sampaikan Chandra saat mereka bertiga berada di caffe.

"Terus bi?" lanjut Lino.

"Ceweknya itu seksi mas. Pakaiannya kayak kekurangan bahan. Dia kesini mau nemuin Den Chandra, karena bibi takut- bibi nyuruh diem di luar dulu sementara bibi manggilin si Aden."

Jungkook ngelirik ke Chan yang lagi asik makan permen karet tanpa muka nya yang khawatir.

"Heh cendol!"

Chan ngelirik ke Jungkook, "ngape?"

"Kok lu gak ada muka khawatir?"

"Gue kan udah bilang gue itu gak bohong!"

"Masak gue gak percaya tuh."

"Di bilangin gue jujur gak percaya, kalau bilang gue bohong kalian gak percaya juga. Mau kalian apa sih?"

"Udah mas? Bibi mau lanjut bersih-bersih.."

"Belum bi... belum! Ini pertanyaan terakhir. Si Chandra NgaNu ma cewek nya gak bi?"

Bi Saodah melotot gak percaya, "astaghfirullah mas.. kalau Den Chandra kayak gitu ya bibi marahin dong mas. Masak kayak gitu sama yang bukan makhram nya."

"Jadi gimana bi? Mereka gak gitu kan?"

"Enggak mas. Cewek nya saya suruh tidur di kamar tamu. Kamar saya aja sebelahan sama cewek itu."

Lino mengangguk paham, "Bibi gak di sogok Chan atas kenaikan gaji buat bohong kan?"

"Woy Lino!"

"Ya enggak lah mas," jawab Bi Saodah.

BRAK !

"Eh asu.." - Jungkook.

"Astaghfirullah." - Bi Saodah.

"Paan sih Chan?!" - Lino.

"Gue ngantuk mo tidur."

"Lha bibi belum bersihin kamar Aden..."

"Dah gak apa-apa bi. Yang berantakan aja cuma selimut yang belum di lipat," tutur Chan lalu melangkahkan kakinya keluar dari zona Jungkook dan Lino.

BRAK !

"JANCOK!" - Jungkook.

"EH YA ALLAH!" - Bi Saodah.

"LOE KENAPA SIH LIN!!!!" geram Jungkook.

Lino mengepalkan tangan nya lalu menatap Jungkook dengan Bi Saodah satu-satu.

"GUE LUPA KASIH MAKAN KUCING GUE HUEEEE !!!"

...

Kanada, Ontario
07.05 AM

Kanada begitu sangat indah nan elok saat sang mentari telah terbit. Udara pagi Kanada sangat segar saat di hirup. Apalagi Somi sekarang berhadapan dengan roti dan susu hangat.

"Aaah, what a beautiful morning!" teriak Somi semangat.

"Anjay gue baru sadar bentar lagi (y/n) wisuda... hahhh waktu kok cepet banget sih? Baru kemarin gue rasa kita berdua tinggal di Kanada."

Saat tengah menikmati susu hangat, (y/n) tiba-tiba datang.

"Morning monkey, do you want some hot milk?! " (y/n) menggeleng.

Somi langsung bingung, "ngapa loe?"

"Gak mood minum susu.."

"Ha? Biasanya loe minum susu terus.."

(y/n) menyapu seluruh pandangan nya ke semua arah, "bentar lagi kelulusan gue."

Gadis berpajamas kelinci tersebut lebih mendengarkan ucapan (y/n) sembari mengaduk susu hangat nya.

"Gue pengen waktu pulang nanti batalin nikahan gue sama Kak Chandra."

BRUHHHHHHHHHH !

Semburan susu keluar begitu saja dari mulut Somi. Dirinya menatap (y/n) tak percaya. Sementara yang di tatap sibuk dengan kegiatannya, tak lain dan tak bukan adalah merenungkan nasib.

"HE COK JANGAN MAIN-MAIN LOE ANYINK!"

"Gue gak main-main som."

"Kok loe ambil keputusan mendadak gitu sih?"

"Gue udah capek... capek di sakitin mulu."

Somi tepok jidat, "heh loe jangan gitu dong! Loe belom minta penjelasan sama Kak Chan kan?"

"Males ngomong ma dia."

"Astaghfirullah (y/n) ku sayang... jangan lah kek git-"

"Kemarin cewek kampret itu nelfon gue."

Somi diem. Dia agak berpikir siapa cewek di beri julukan kampret itu?

"saha?"

"Mantan pacarnya Kak Chandra.."

Langsung connect. Somi baru inget Amber itu cewek cabe yang dulu waktu SMA dia hobi godain Chan dimana pun dan kapan pun. Apalagi kejadian paling dia inget waktu tragedi Chan nanya keberadaan (y/n) waktu jam pelajaran olahraga.

"Dia kenapa nelfon loe?"





















































Marhaban Ya Ramadhan, readers.
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan, semoga amal ibadah saat berpuasa dapat di terima di sisi Allah.

Ah iyaa, saya buat AU nih di twitter. Tapi masih rencana saja, belum ke tahap debut maksimal.

Silahkan di check di akun twitter saya @lathemuw check pin nya biar bisa lihat cuplikan AU saya. Drop id jugaa kalau nantinya kalian mau baca.

Terima kasih, readers

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang