~ 23

231 39 11
                                    

Ottawa terlihat sangat indah sekali malam ini. Itulah yang membuat anak-anak berbeda negara sekarang ingin sekali mengajak menonton film di ruang tengah. Untung saja televisinya menyediakan aplikasi netflix.

"Guanlin! Jangan dimakan dulu popcorn nya!" - (y/n).

"Hei Taiwan! Cepatlah sedikit untuk menuangkan coca colanya!" - Mark.

"Kenapa popcorn nya enggak original rasanya sih!" - Guanlin.

"Kalian jangan cepat-cepat dulu nontonnya. Es batunya gak mau keluar." - Shuhua.

Setelah kicauan di atas, gembiralah mereka karena bisa berkumpul. Mark pun ditugaskan memilih film. Sampai satu film menarik perhatian dua orang Taiwan tersebut.

"Heh itu aja XXX : The Return Of Xander Cage," seru Guanlin sambil menunjuk film yang baru saja melintas di televisi.

"Bagus?"

"Ih bagus banget! Itu lho, (y/n) film yang dibintangi Kris wu!!"

"Yaudah- AYO NONTON ITU AJA MARK!"

Mark menghela nafas kasar, lalu meng-klik film tersebut.

Padahal niatnya dia ingin melihat film horror. Malahan nyambung ke action.

Satu banding tiga pastilah akan kalah.

Saat mereka sedang melihat film dengan tenang. Lagi-lagi juga ada gangguan. Pintu asrama mereka di ketuk secara pelan, juga suara orang yang berangsur-angsur terdengar.

"P! Ada orang gak? Apa udah tidur? "

Aktivitas mereka terhenti sejenak.

"Kenapa sih Taehyun harus datang!!" keluh Guanlin.

Iyap itu adalah Taehyun. Anak kurang ajar yang berasal dari Korea tersebut ingin meminta es batu untuk menghias minuman dingin nya. Apalagi dia sedang ada di tahap kelaparan.

"Aku kemari hanya ingin meminta es batu. Tak lebih... Juga meminta beberapa cemilan," ucap Taehyung lagi dari luar. 

"Biar aku saja yang urus dia, kalian diam disini," (y/n) turun tangan untuk mengurus masalah ini.

Sebelum dia melanjutkan langkah nya ke pantry dia sedikit berteriak, "manusia yang ada disini ada nyawanya. Tunggu sebentar."

Lantas dirinya mengambil es batu juga beberapa cemilan, lalu memberikan nya ke Taehyun.

"Ih padahal aku minta es batu doang."

"Ambil aja... Besok-besok dateng ke kamar lain, jangan kamar sinih doang oke."

"Gak janji ya. Btw makasih!!!!" Taehyun segera terbirit-birit ke kamar asrama nya sebelum (y/n) memperlihatkan tanduk nya.

Setelah mengatasi hal tersebut, (y/n) kembali bergabung bersama teman-teman nya.

Tak berangsur lama, panggilan masuk mulai terdengar di handphone miliknya. Seluruh pelosok mata teman nya mulai menatap (y/n).

"Ah emm.. Kalian lanjut kan lah menonton. Aku pergi ke kamar sebentar," selepas itu gadis berkucir ekor pony tersebut pergi.

"I think, yang menelfon nya tadi pacarnya." - Shuhua.

"Come on, Shuhua. She said that she don't have a boyfriend. Mana mungkin yang menelfon nya tadi pacarnya?" - Guanlin.

"Dan menurutmu siapa dia? Setiap acara penting kita pun, pasti si 'pemanggil' itu akan menelfon (y/n)." - Shuhua.

"Berfikirlah positif, mungkin dia adalah dosen untuk kelas nya besok." - Guanlin.

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang