~ 49

35 7 0
                                    


Chan kini menatap laptop dengan hikmat, di temani kopi hangat di atas meja sebelah kasur nya. Kini dia tak berangkat ke kantor karena menghindari Amber yang sering kali mangkal di kantornya.

Mentang-mentang perusahaan tempat Amber kerja lagi kerja sama bareng perusahaaan Chan jadi malah seenaknya tuh bocah.

Saat dirinya melakukan peregangan karena kepala tengah pusing menatap laptop lama, pandangan nya menangkap koper yang telah dia prepare dari lama untuk perjalanan dia dua minggu lagi.

yapp, Kanada!

Dia kesana untuk menghadiri wisuda (y/n), tapi kalau anaknya udah red flag- dia bisa apa? Mundur kah? Kalau mundur berarti perjalanan dia selama ini sia-sia.

"Astaghfirullah hal'adzim..." dengus Chan sambil menutup matanya dan membaringkan badannya ke kasur.

Dia menatap ke langit-langit kamarnya, dan memori tentang kejadian telfon dia dan (y/n) terekam lagi di otak nya.

Tok tok tok

Chan sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat pintu kamar sembari berkata, "Siapa??"

"Permisi Den Chandra, ini bibi. Den, dibawah ada Mas Lino sama Mas Jungkook nyariin Aden.."

"tuh dua tuyul mau ngapain?" gumam Chan.

"Minta tolong, suruh mereka masuk ke kamar saya, bi," pinta Chandra dan di balas IYA sama Bibi Saodah dari luar.

Padahal niat Chandra gak mau ada tamu lagi, dia pengen waktu sendiri mikirin masa depan dia.

Tak butuh waktu satu menit, Jungkook sama Lino udah sampai aja di kamar Chan tanpa ngucap permisi dan salam.

"HALO SAHABATTT!!!" teriak Jungkook dan langsung terjun ke sofa samping kasur Chan.

Lino tak kalah main, dia malah tiduran di samping Chan yang tengah duduk bersama laptop di pangkuannya.

"Gila lo berdua? Mau ngapain kesini pagi-pagi buta anjer?"

"Lo lupa?" - Jungkook.

"Apaan?"

"Siap-siap ngab, kita mau ke rumah sakit," ujar Lino

"Ngapain goblok?"

...

Dan disinilah mereka, di depan Rumah sakit Royal Taruma. Mereka tidak berdua saja, melainkan bersama-

"Kenapa kita ke sini, kak?" tanya Amber kebingungan.

"Udah ikut aja lo," jawab Lino habis itu ngacir ke depan bareng Jungkook.

Sementara Chan udah di dalam duluan, soalnya tuh anak datang lebih awal dari pada mereka, di karenakan tuh bocah males ketemu Amber.

"Permisi mba, Dokter Liza Yuliana ada tidak ya mbak?" pertanyaan langsung Lino lontarkan saat mereka sampai di depan meja penjaga.

"Ada, mas. Dokter Liza sedang pada jam istirahat. Apakah sebelumnya anda sudah membuat janji?" tanya balik si pegawai.

"Sudah mbak."

"Sebentar saya check, ini atas nama siapa?"

"Delino Mahesa."

Sembari menunggu pegawai Rumah Sakit menelfon Liza untuk memastikan, Lino sama Jungkook menatap ke belakang yang disitu ada Ember.

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang