jadilah pembaca yang bijak.
"Kenapa diem?"
(y/n) kembali tersadar dari lamunan nya. Kini Chan sedang menatapnya dengan sangat lekat sampai kedua manik mata lelaki itu tak lepas dan hanya menatap mata (y/n).
"Emm it- itu, kak.. aku-"
"Gak mau ya?"
(y/n) kembali diam, tak berani menatap balik sang lawan bicara. Dirinya enggan, karena tak berani melontarkan jawaban dari pertanyaan yang kesan nya ngajak balikan.
Chan terus memperhatikan gerak-gerik (y/n). Dia tersenyum simpul lalu mengelus pelan rambut (y/n).
"Aku balik dulu, ya. Cepetan tidur nya oke. Good night~"
Selepas mengucapkan salam perpisahan, Chan kembali menuju mobilnya. Dadanya terasa sesak sekarang dan rasa bersalah yang kian mendalam.
Sementara (y/n) hanya memandang dengan sifat kosong ke mobil Chan yang semakin jauh dari nya. Dia juga beranggapan, dengan dia yang tak menjawab pertanyaan Chan membuat si empu membulatkan jawaban kalau dia tak menerimanya kembali.
(y/n) diam sebab dia tak bisa berkata apa-apa. Dia lebih memikirkan pendidikan nya sekarang, dari pada Chan. Tapi dilain sisi dia ingin sekali bersama Chan kembali.
"(y/n), why are you cried?"
Perempuan berpajamas itu pun melihat ke arah samping, tampak Mark yang sedang khawatir kepadanya.
"Hey?"
"I'm- i'm ok.."
(y/n) berjalan menuju dalam asrama, menghiraukan Mark yang memanggil namanya berulang kali.
'I saw all the incident.'
...
Berulang kali tangan Guanlin mengetuk pintu kamar milik (y/n) juga Shuhua. Tapi bedanya gadis berdarah Tiongkok tersebut sudah di luar.
"(y/n) sarapan sudah siap.. ayo makan bersama kami."
Selepas pernyataan yang dilontarkan oleh Shuhua, (y/n) tetap saja diam tak bersuara.
"Kemarin dia kenapa sih??" tanya Guanlin.
"Ya mana aku tahu. Kita berdua aja di Aula terus dia keluar buat ngangkat telfon. Eh gak balik-balik, waktu kita ke asrama malahan dia udah di sini," jelas Shuhua.
Mark yang baru datang dengan tangan yang menenteng plastik putih berisikan sayur-sayuran pun terkejut melihat Guanlin dan Shuhua ada di depan kamar (y/n).
"Kalian! Sedang apa disana?"
Yang dipanggil menoleh, "(y/n), Mark. Dia-"
"(y/n) kenapa??"
Belum sempat Shuhua melanjutkan ucapannya, Mark pun membalap dengan pertanyaan dengan nada di tinggikan.
Langkah Mark menuju ke arah mereka, lalu dirinya segera mengetuk pintu kamar berulang kali.
"(y/n)! Kamu di dalam kan? Ayo sarapa-"
"Aku tak lapar!!"
Ketiga orang yang berada di luar mulai bingung, "gak biasanya dia seperti ini."
Pernyataan Shuhua membuat mereka semua bingung. Tapi pikiran Mark mulai menuju saat kejadian dimana (y/n) bersama lelaki berkulit putih pucat yang pernah dia temui saat bersama pamannya.
Mark sama sekali tak mengerti bahasa yang mereka ucapkan, tapi Mark dapat melihat dari arah raut wajah di antara mereka.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mudita - Bangchan
Fanfiction[S2] #22/03/2020 Tak saling bertegur sapa, tak saling bertatap wajah, tapi saling mendoakan. Semoga dipertemukan dengan cara luar biasa. ⚠️sekuel kedua dari sugar step + bangchan © plupyroange, 2020 ꒰⚘݄꒱ highest ranking : #1 Kanada #32 Boyband