~ 16

293 46 7
                                    

Selama perjalanan menuju perusahaan klien, Chan dan Lino hanya diam. Mereka berdua enggan berbicara. Lino lagi mikirin gimana nasib Somi. Padahal dia mau jenguk si bule sambil masakin doi makanan.

"Ngomong kek lin. Masak masalah kucing aja lu sampe marah gini sih!" Chan buka suara karena dirinya gak tenang lihat Lino diem aja.

Kalau diem aja tandanya dia gak normal.

"Apa sih, Chan."

"Nah kan marah, iya-iya nanti gue bolehin loe vidcall sama kocheng lu terus pulang nya cepet," ucap Chan yang emang sih dia agak males kalau Lino ngambek.

Padahal kenyataan nya Lino kagak ngambek.

Mendengar persetujuan dari Chan, Lino auto seneng banget, "beneran? Eh tapi gue pulangnya naik apa?"

Chan memutar bola matanya malas, "naik taksi lah. Nanti gue bayarin, tapi kalau lu mau mampir-mampir lu bayar sendiri."

Lino terdiam seribu bahasa. 

"Gimana setuju kagak? Kalau kagak loe pulang maleman bareng gue nanti," Lino segera menggeleng cepat.

"Gue setuju."

Mobil Chan berhenti sejenak, saat ada lampu lalu lintas menunjuk kan warna merah.

"Chan, tolong dong di buka nih kaca mobil.." Lino memohon.

"Mau ngapain?"

"Gue mau hirup udara Kanada kayak gimana gitu lho.."

Dengan perasaan sungkan, lelaki berjas hitam tersebut melakukan perintah Lino. Si peminta mulai happy banget. Udah kek Euphoria nya aja. Habis itu Chan nyumpelin telinga nya pakai earpods, karena dia gedhek denger Lino kian berkicau.

Kornea si bapak kucing tersebut terkunci lalu membulat dengan adanya anak-anak yang sedang berkumpul tepat di sebelah kiri mobil mereka. Tapi yang membuat Lino tambah ngoeng adalah seorang gadis yang sedang dibopong sama lelaki.

"(y/n)?" Lino bergumam pelan.

Mata seorang gadis juga menatap mobil mereka.

"K- Kak Chandra?" ucap (y/n)

Tapi ucapan nya juga tak mempan, karena keadaan bising Kanada dan juga Chan yang lebih memilih menikmati musik nya.

Baru saja Lino ingin menolehkan kepala Chan menggunakan tangan nya, tapi mobil mereka sudah melaju duluan.

"GOBLOK LOE CHAN!" Chan hampir aja kehilangan kendali waktu nyetir karena pukulan keras Lino.

"Apa sih, lin! Lu kenapa mukul gue tiba-tiba?"

"LU GOBLOK BANGET SUMPAH!"

"Lu kesurupan tai ha? Kenapa pake acara goblok-goblok kin gue sih?"

"POKOKNYA LU GOBLOK, TITIK!"

...

"(y/n)? You okay?"

Mata (y/n) mulai membuka secara perlahan-lahan. Kini dunia sudah dia tatap, terutama suara Mark yang terus menerus memanggil namanya.

"What happend?"  Shuhua segera membantu gadis tersebut bangun dari tempatnya.

"Kamu tadi pingsan dijalan," ungkap Guanlin.

"Lalu Mark segera membopong mu sampai kita sampai ditempat ini," tambah Shuhua.

(y/n) mulai melihat sekeliling. Ternyata mereka berada di ruangan yang sudah disesuaikan dipeta.

"Tadi Guanlin dan Shuhua yang menjalankan misi, sedangkan aku disini menemani mu. Mungkin Mr. Ferdy akan datang sebentar lagi," Mark mulai menge-check dahi (y/n).

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang