Mudita - Bangchan

~ 36

Malam hari pun tiba. Langit Indonesia terasa sangat ramah dilihat karena dihiasi bintang yang amat indah.

Lino lagi tiduran di gazebo, pikiran nya mulai menuju ke arah Somi sekarang. Udah beberapa minggu setelah dia balik lagi ke Jakarta, tapi gak pernah tanya kabar ke gadis tersebut.

"Ngapain nih bang jago?"

"Nyium kambing!" balas Lino cuek, membuat gelak tawa terdengar.

"Tumben loe galau, biasanya enggak—" tanya Jungkook .

Lino mengganti posisinya membelakangi Chan dan Jungkook.

"Mungkin ini waktu nya Jungkook tahu— loe kangen sama Somi yak?"

Jungkook melotot.

"HA GIMANA-GIMANA??"

Lino lihatin Chan pakai mata jahanam, "diem loe babi!"

"LOE PACARAN SAMA SOMI?!"

"Eng- enggak anjir!"

Jungkook naikin kedua alisnya.

Di balik itu semua Chan ketawa-ketiwi.

"YA AMPUN JUNG, ENGGAK JUNG GUE GAK SUKA SAMA SI SOMI!"

"Boonk dia jung..." Chan mencoba memanaskan keadaan.

"Gak asik loe berdua. Woi lin, kalau loe lagi suka sama orang bilang lah ke gua juga! Gue masih temen kalian ya!"

"CHANDRA ANJING!"

...

Somi tengah menyiapkan makan malam. Kali ini dia sedang memperlakukan (y/n) layak nya tuan putri.

"Kapan loe belajar masak?"

"Lha emang kenapa?"

"Enak soalnya.."

Somi tersenyum bangga, "cuma sayur kangkung kasih tempe goreng."

"Tapi enak wey. Ngingetin gue sama masakan nya Bang Taeyong."

"Ihhh aku maluuuu~"

"Udah siap nih kek nya jadi ibu rumah tangga," goda (y/n).

"Dih apa sih."

"Loe lagi kasmaran? Dari tadi pagi gue suka lihat loe nge check hp muluk kek nunggu kepastian."

Somi diem, "(y/n), Kak Lino punya nomor baru ya?"

"Enggak, kenapa?"

Sedetik kemudian (y/n) langsung sadar dan menatap Somi yang tengah khawatir.

"Tunggu, loe—"

"Oke gue ngaku sekarang! Gue suka sama Kak Lino."

(y/n) menganga tak percaya, "som..".

"Udah ah gak usah dibahas!"

Gadis berkucir pony tersebut tersenyum jahil. Somi mulai meninggalkan meja makan, tapi (y/n) buru-buru mengejar nya.

"Kak Lino  juga suka sama loe gak? Loe sama dia pernah date gak? Gimana awal loe suka sama dia? Dia aslinya gimana sih?" pertanyaan bertubi-tubi menyerang Somi secara bersamaan.

"(y/n)!!!!! Diem!!!!!"

...

(y/n) membulatkan mata nya, "Kak Chan udah tahu masalah Somi sama Kak Lino?"

"Udahlah, dia jujur sendiri.."

"Jahat ya kalian semua, kenapa aku gak diberitahu?"

"Lha ku kira kamu udah tahu."

"BELUM YA!" geram (y/n).

Chan terkekeh gemas, "Dah lupain soal mereka berdua. Sekarang kan cuma kita bertiga..."

"Bertiga? Satu nya siapa?"

"Allah.."

(y/n) tertegun, tapi dia juga tertawa kecil.

"Gak sabar aku pengen cepet-cepet halalin kamu, dek..."

Tak ada jawaban dari (y/n) karena dia udah ada di fase—

"ASU GUE BAPER ANJIR!" ucap (y/n) dalam hati.

"dik?"

"Iy-iya?"

"Kenapa dari tadi diem doang?"

"Bingung mau jawab apa."

Chan hendak melanjut kan kata-kata nya. Tapi tiba-tiba—

"Kak Chan!!"

(y/n) dapat mendengar jelas suara nyaring nan melengking itu di ujung telfon sanah. Merasa kebingungan, (y/n) pun bertanya

"Kak? Si—"

belum sempat (y/n) melanjutkan kata-katanya. Chan langsung meng-mute dan mematikan kamera. Beberapa menit kemudian muncul kembali wajah Chan di layar.

"Dik dilanjut nanti aja yaa. Aku tutup dulu."

Diam. Hendak mengelak tapi dimatikan begitu saja. Overthinking dia sudah ber-eksplore kemana saja.

Dan (y/n) tahu persis, suara itu seperti suara perempuan karena memiliki jenis melengking.

"Dugong? Loe kenapa?" tak ada angin tak ada hujan, Somi datang dari arah pintu masuk kamar.

"Somi?"

Gadis tersebut menaik kan dagu nya.

"Kak Chan gak selingkuh kan?"

_______________

Dukung terus cerita ini dengan menekan tombol vote dan komen bagian mana yang kalian suka ^^

pagi semua! gimana kabarnya? aku lagi sedih banget serial anime favorite ku gak tayang hari ini :) makannya aku mau up aja nih cerita dari pada gabut. Maaf kependekan, imajinasi mau nya stop sampai sini doang :(

hope you like it, readers~
cayank kalian~

Kekey

🌳 to be continued...