~ 48

34 5 1
                                    

Malam-malam syahdu kali ini, para dua bujang plus satu pria yang udah beristri sedang berkumpul ria di rumah Chan. Lino sekarang sedang berkutat dengan handphone nya dengan keringat yang bercucuran.

Chan yang lagi ngegalau mikirin hubungan dia sama (y/n) bakal gimana, dan Jungkook yang sedang kangen sama istrinya yang lagi di Bandung.

"Gue kangen (y/n)"

"Gue kangen Aulia."

"Gue kangen Somi."

Ketiga lelaki tersebut menghela nafas kasar. Emang ye kalau udah sahabatan baik susah senang nya dibagi sama rata.

"Nyet pesen mekdi napa!" ucap Jungkook ke arah Chan yang lagi leyeh-leyeh di atas sofa kayak gak ada semangat hidup.

"Males," Chan membalas dengan lesu.

"Beli menu happy meal, Channn.. ayoooo!" rengek Jungkook.

"Jung.. buat apa lu beli menu happy meal kalau lu sendiri masih sad setelah makan?" celetuk Lino yang tengah menatap sayu ke arah handphone nya.

Jungkook menatap kesal secara bergantian ke arah Chan dan juga Lino. Habis itu dia jalan ke arah mereka terus jitak kepala mereka satu-satu.

"Ahh.." ringis Chan dan Lino.

"Kenapa lu pada kek gak ada semangat hidup sih? Ada apa sih gerangan?"

Chan dan Lino kembali ke wajah lesu mereka.

"Yang udah punya bini gak bakal tahu gimana rasanya.." ucap Lino.

"Gue juga kangen sama Aulia bodoh!"

"Nah kan.. yaudah sama. Mending ngegalau aja sama kita-kita," ujar Chan tanpa melihat ke arah Jungkook.

"Lu masih gue maklumin galau nya goblok! Lha terus tuh anak satu," dagu Jungkook terangkat seperti menunjuk ke arah Lino.

Lino berdecak sebal karena dia sedang menjadi objek yang dilihat, "Dah lu pada gak bakal tahu!" Lino menyimpan handphone miliknya di saku. Tangan nya pun menarik Chan agar tidak berbaring di sofa.

"Apa sih lin! Gue males tolol!"

"Bangun dulu lu! Gue slepet lama-lama."

Setelah Chan duduk walaupun bibirnya tengah menggerutu, mereka pun akhirnya duduk formal.

"Gimana jadinya?" - Jungkook.

...

"AAAA!!!!" teriak Somi di pagi-pagi buta.

(y/n) yang mendengar teriakan tersebut langsung turun ke bawah sembari membawa sapu juga kemonceng. Mana masih muka bantal lagi.

"SIAPA WOY SIAPAA!! ANJING MAJU SINI LU!" (y/n) ikutan teriak-teriak kek orang kesetanan.

"APA SIH ANJING!"

"LU NIH YANG KENAPA GOBLOK! MANA PENJAHATNYA!?" (y/n) pun memukul-mukul meja ruang tamu menggunakan sapu biar suasana makin panas.

"PENJAHAT-PENJAHAT NDASMU! ITU DI DAPUR ADA KECOAK GOBLOK!" Somi jitak kepala (y/n) menimbulkan efek meringis kesakitan.

"Dih sama kecoak takut," (y/n) pun berjalan ke arah dapur dengan lantang. Tak berselang lama kemudian, dia membawa dua kecoak yang sudah dia tangkap.

"Mau som?"

"GOBLOK! JAUHIN TUH HEWAN DARI HADAPAN GUE ANYINK!"

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang