~ 47

31 6 0
                                    

Chandra langsung diam mendengar ungkapan dari (y/n).

"Ap- apa?"

"Kita batalin aja ya tunangan nya."

"(y/n) kamu ngomong apa sih."

"Amber hamil anak loe, mending kita batalin aja dan loe harus bertanggung jawab."

"(y/n)... dengerin dulu."

"Dah ya kak gw ngantuk mau tidur."

pip

"(y/n)! (y/n)! OY! ARGHHHHH BANGSAT ANJING!"

Anak-anak yang ada di bawah langsung ngelihat ke atas. Jungkook dan Lino pun hampiri Chan ke atas.

"Chan, oy.." panggil Jungkook lembut karena mengingat kondisi.

"Jungkook..." mata Chan berkaca-kaca.

Tanpa aba-aba Jungkook langsung meluk Chan.

"Udah-udah.." - Jungkook.

Lino tak diam juga. Dia mengelus-elus punggung Chan untuk memberi dia ketenangan.

"Gue udah yakin rencana A gak bakal berhasil. Lanjut ke rencana B aja kalau gitu," ungkap Lino.

Emang bener kata orang. Persahabatan cowok kalau udah lengket banget bakal dikira gay. Padahal aslinya kagak.

...

tok tok tok..

"Masuk!"

Pintu pun terbuka lebar.

"Kak Chandraaa !!" panggil nyaring Amber.

Mata Chan udah melotot tuh. Bisa-bisanya si Amber masuk kesini.

"Loe ngapa kesini?"

"Lho masak Kak Chandra lupa?"

"Lupa apaan sih?"

"Kak Chandra kan mau kerja sama bareng company ku."

"Maksudnya?"

"CHANNNN !!!" tiba-tiba aja Lino datang, sambil ngos-ngossan dianya.

Dia pun kaget lihat Amber udah di depan matanya aja.

"Paan lin?"

"Cli- clien nya udah dateng," ucap Lino terbata-bata. Pandangan nya masih ke Amber yang lagi senyum-senyum sambil pegangin perutnya.

sok cantik, najis. - Lino.

"Lu kerja di company clien gue?" tanya Chan, diberi anggukan oleh Amber.

"Udah ayok Chan, ditunggu tuhh!!!" tangan Lino langsung ngerangkul lengan lelaki berambut hitam tersebut, lalu mengabaikan Amber yang mencoba berjalan sejajar dengan Chan.

Nah dari situ Lino pinggirin Chan dan dia ada di tengah-tengah antara Chan dan Amber.

"Biarkan gue kek orang gay yang penting nih anak kagak deket-deket Chandra." - Delino Mahesa.

Sesampainya mereka bertiga di depan klien, Chan lantas menyapa klien dengan perasaan senang.

Dia membungkuk sedikit, "selamat datang Pak June. Maafkan saya karena terlambat datang."

Yang di panggil pun menyaut dengan riang, "its ok pak, saya juga baru aja datang."

Pandangan June kali ini menatap ke arah Amber yang berada di sebelah Lino.

"Lho Amber? Kok kamu bisa deket sama klien saya?"

"Hehe iya pak.."

"Punya hubungan apa kalau saya boleh tahu pak antara anda sama seketaris saya?"

"Heng? Ha?" ini Chan kaget setengah mati.

"Pac-"

"ADIK KELAS SMA PAK! IYA AMBER INI ADIK KELAS ZAMAN SMA SAYA SAMA PAK CHANDRA!" potong Lino sembari teriak nyaring.

June kaget, terus haha hihi.

"le - lebih baik kita ke ruangan metting saja membicarakan hal-hal yang perlu kita urusi," pinta Chan lantas di beri anggukan oleh June.

Mata Lino langsung menatap sinis Amber yang masih berusaha mendekati Chan dengan cara memegang tangan nya.

Tangan Chan langsung deh di tarik ma Lino.

"Lino! Kek orang gay aja lu anjink!" bisik amuk Chan.

"Hush, gue mau nyegah Amber biar gak deketin lu anjink!" balas Lino gak kalah ngamuk.

"Pak Chandra masak gay?" - June.

...

"(y/n)!!!!" teriak nyaring Somi hampir menguasai satu ruangan.

Gadis berambut panjang tersebut meringis, "apa anjir! Gak lihat apa gue lagi kemas-kemas??"

"Temenin gue skuy.."

(y/n) berdecak sebal, "kemana anjir? lu gak lihat ini udah malam?!"

"UDAH LAH SKUY! GUE MAU KE CAFFE GUE NIH ANZENK!"

gadis tersebut menghempaskan kopernya kasar, "woalah asu lu! Ngapain lu ke caffe anjng!"

"Kasar amat lu su!"

"Gue lagi datang bulan anjing! NGAPA LU MAU KE CAFFE HA!?!"

"Ya biasalah. Gue takut sendirian!! Ayooo," rengek Somi sambil mengguncang-guncang tangan (y/n).

"Iya iya anjing! Ayok!!"

Mereka pun segera pergi menuju caffe Somi. Sesampainya disana (y/n) langsung duduk terus di suguhi cola oleh salah satu pelayan.

"Thank you Jane," ucap (y/n).

"Sure miss."

Saat (y/n) sedang mencoba membuka kaleng soda, Somi tiba-tiba menggebrak meja dengan kasar.

"Astaghfirullah SOMI! Lu kenapa anjeng!!!"

"Jangan bilang ini boonk!" ujar Somi walaupun matanya belum menatap (y/n) yang tengah kebingungan dengan tingkah teman satunya ini.

Mata Somi masih terkunci dengan layar hp yang menampak kan isi chat.

(y/n) mengambil hp Somi yang sudah di biarkan begitu saja di atas meja. Baru sekali membaca secara sekilas sampai matanya terkunci dengan sebuah kata ungkapan.

"Si anjeng! Ini serius pa bercanda?"




































Saya kemarin di twitter bikin few tweets au, barang kali ada yang mau mampir langsung nangkring aja di akun saya @lathemuw

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang