"Ok class, sekarang waktu nya pulang, semoga selamat di perjalanan."
"Thank you, miss."
Semua orang yang berada di dalam kelas langsung bubar. Pengecualian Hyunjin juga (y/n).
"Loe belum jelasin ya, katanya loe sama Kak Chandra putus semenjak SMA. K- Kenapa sekarang balikan?"
"Ah elu kenapa masih mikirin sih, jin! Udahlah, cabut gue," Hyunjin menahan tangan (y/n).
"APA SIH JIN!"
"Gue ikut yak. Sekalian numpang makan. Soalnya gue gak bisa masak."
(y/n) menghela nafas nya, "di asrama loe gak ada perempuan yang bisa masak apa?"
"Banyak yang bisa. Cuma mereka ada kelas semua."
Pada akhirnya (y/n) pun mengajak Hyunjin ke asrama nya. Hyunjin auto senang lah.
Di tengah perjalanan menggunakan transportasi Bus, mereka saling berdialog senang. Menceritakan lelucon tentang kegiatan mereka saat SMA empat tahun yang lalu.
"Gue masih penasaran, kenapa loe sama gue ketemu lagi di Kanada."
"Lha gue aja bingung kenapa bisa nyungsep sampai sinih."
(y/n) mukul lengan Hyunjin keras, "karena otak loe canggih! Gue masih inget loe pernah berantem sama Renjun cuma masalah hasil matematika kalian beda."
"Iya sih, tapi kan menangan gue ya kan."
"Tapi ya jin, loe dilihat-lihat dari wajah nya tipikal cowok nakal," ungkap (y/n).
"Gue nakal, tapi gak pakai narkoba."
Perbincangan ringan itu pun berakhir saat bus sudah berhenti di halte.
"Yuk udah sampai kita."
"Gas lah..."
...
Mark menatap tajam ke arah Hyunjin yang sekarang lagi menjelajah isi asrama (y/n).
Sementara (y/n) sedang menyiapkan makan siang untuk mereka semua.
Oh iya Guanlin bantuin, soalnya gantiin Shuhua yang masih ada kelas.
"Who is him?" tanya Mark.
"Hyunjin.." jawab (y/n) walaupun pandangan nya masih setia untuk melihat api kompor.
"Punya hubungan apa dia sama kamu?"
"Come on Mark, what are you asking that for? " cakap Guanlin yang sedang memotong paprika.
"Aku hanya bertanya, kampank!"
"Hyunjin cuma teman kelas ku. Dia pernah satu SMA dengan ku di Indonesia."
Mark mengkerutkan kening, "lalu, dia pasti kan punya asrama sendiri. Kenapa dia kesini?"
"Numpang makan sekalian reuni kecil dengan ku. Dia gak bisa masak. Terus teman-teman nya ada kelas dan dia pulang lebih cepat dari pada mereka. Yaudah sih aku kasihan, akhirnya aku izinin dia kesini."
"Did he ever be your boyfriend ? "
"SHUT UP YOUR MOUTH MARK ! Pertanyaan mu mulai gak mutu sekarang woy!" oceh Guanlin.
"AKU HANYA BERTANYA BOCAH!"
Hyunjin yang lagi lihat-lihat langsung menatap ke arah kerumunan orang yang sedang beradu mulut di bar pantry. Walaupun bahasa inggris yang di kuasai Hyunjin masih minim, tapi dia bisa tahu kalau mereka sedang bertengkar.
Semoga aja bukan karena kedatangan nya.
"Ih udah dong jangan berantem!!!!"
"(y/n)?"
Yang di panggil nama nya langsung menatap Hyunjin, "iya?"
"Kedatangan gue mengganggu ya?"
"Ih bukan gitu jin. Cuma masalah kecil doang kok. Bukan karena elu."
Guanlin nyenggol tangan (y/n), "kamu ngomong apa sih? Artiin dong."
(y/n) mengatur nafas nya agar tak marah.
"Kalian bisa diem gak sih!"
"Apa itu artinya? Kok pendek banget? Padahal kamu tadi ngomong panjang lebar." - Mark
(y/n) memejat pelipisnya, "dahlah."
...
"Can marry your daughter~ And make her my wife~"
"I want her to be the only girl that I love for the rest of my life~" sambung Lino saat Jungkook mulai bernyanyi.
"Kalian bisa gak sih gak nyanyi itu sehari aja. Dua hari ini kalian nyanyi itu terus!"
"Kenapa sih loe? Gue lagi tergila-gila tahu gak! Soalnya lagu nya bikin baper," ucap Jungkook sembari memegang dada nya.
Lino yang di sebelah nya pun berdiri, memgang kedua pundak Jungkook lalu berkata-
"AYO KOOK, SADAR KOOK! LOE COWOK KOOK! KALAU LOE GAK NORMAL GUE MAKIN CRINGE KOOK!!!"
"AHHHH apa sih loe lin! Gue masih normal anjing!"
"Oh yaudah, kiraan gak normal. Eh tapi kalau gue denger-denger lagi lagu nya, cocok banget buat loe lho Chan."
Chan natap Lino, "ha? Maksud nya?"
"Kan loe lagi di tahap minta izin sama Bang Taeyoung."
Jungkook dan Lino saling melemparkan tawa kencang. Apalagi nginget kejadian caffe kemarin yang bikin mereka ngakak terus.
Kalian tahu gimana wajah tegang Chan?
"DIEM GAK LOE PADA!"
Semuanya kicep, dengan hal itu keadaan pun sudah reda, gak ada nyanyian lagi dan tawa renyah Lino juga Jungkook.
Chan sama Lino lagi gelut masalah metting besok, sementara Jungkook duduk santai di sofa tempat kerja Chan sambil makan permen karet.
Ya gak mungkin lah makan permen karet doang. Dia sambil ngebucin sama Aulia.
Mari kita geser ke Chan dan Lino.
"Chan..."
"Apa lagi?"
"Gimana kemarin telfonan sama (y/n) lewat hp Bang Taeyong?"
________________
Dukung terus cerita ini dengan menekan tombol vote dan komen bagian mana yang kalian suka 😊
kira-kira... Taeyong nyuruh Chan ngomong apa ya ke (y/n)?
yok tebak yok tebak. Yang absurd boleh kok
hope you like it, readers~
sayank kalian~Kekey
🌳 to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mudita - Bangchan
Fanfiction[S2] #22/03/2020 Tak saling bertegur sapa, tak saling bertatap wajah, tapi saling mendoakan. Semoga dipertemukan dengan cara luar biasa. ⚠️sekuel kedua dari sugar step + bangchan © plupyroange, 2020 ꒰⚘݄꒱ highest ranking : #1 Kanada #32 Boyband