~ 7

386 61 26
                                    


"Thank you for your cooperation, Mr. Holly,"

terima kasih atas kerja samanya, Tuan Holly

"You're welcome, Mr. Chandra. But, i want you to be in my country. Just to show the result. "

Sama-sama, Tuan Chandra. Tapi, aku ingin kau berada di negara ku sejenak. Hanya untuk menunjuk kan hasil nya seperti apa.

"Of course, sir."

Tentu saja, tuan.

...

Chan meletak kan dokumen kasar ke meja. Dia duduk disofa sembari merenggang kan otot-otonya yang terasa pegal.

Tiga jam hanya berada diruangan ber-ac sambil duduk dan tak bergerak. Itu pun hanya menatap layar hologram saja.

Kebiasaan aneh Chan emang, penggila kerja berat.

Melelahkan sekali untuk Chan, tapi kenapa dia dengan senang hati melakukan nya?

"Chan~"

Mendengar namanya dipanggil, lelaki tersebut menatap ke arah pintu, "mau apa loe kesini?"

Lino menggerutu, "main lah bego, gue udah nyelesai in dokumen yang loe beri setumbuk noh."

"Ya baguslah, nanti gue tambah lagi.."

"Terus loe ngapain?"

"Mau pulang lah, emang mau ngapain?"

"Cepet banget dih."

"Mau siap-siap buat dinas besok."

"Oh sama Mr. Holly?"

Chan mengangguk, "loe mau ikut?"

"Tumben loe ngajak gue, biasanya juga si Mingyu."

"Gak tahu sih, mau ajak loe aja. Loe mau ikut gak?"

"Terus, dokumen segembeng dimeja loe itu gue gak ngerjain kan?"

Chan terkekeh jahat, "ya kagak lah, tetap loe bawa dong kesana nya.. waktu kita istirahat loe ngerjain."

Lino senyum, walaupun dalam hati misuh dan membatinkan sumpah serapah untuk Chan.

...

Chan menata beberapa pakaiannya, dibantu juga sang ibunda tercinta.

"Jangan lupa lho ya ibadah nya juga dijaga.."

"Iya mah, aku bukan anak kecil lagi, ish."

"Gimanapun juga, kamu tetep anak kecil mamah.. tho, hobinya aja sering nangis tengah malam." ungkap sang ibunda sambil terkekeh membayangkan anaknya.

"Apa sih, mah... enggak ya."

"Ah masak, terus minggu kemarin kenapa nangis gak genah sambil megangin foto cewek, hm? Mamah sering nya nemu bingkai foto dilaci kerja kamu waktu mamah beres-beres."

"It- itu.."

"Siapa, hm? Mamah tahu identitasnya, Chan. Jadi kamu jangan senantiasa bohong sama mamah, ya.."

Chan bungkam.

Menyadari anaknya hanya diam saja, sang ibu berbalik badan dan melihat wajah sang anak yang menunduk.

"Hei.."

Tangan manis sang ibu kembali mengelus wajah anak tampan di depannya.

"Kalau kamu masih sayang sama dia, kenapa kamu gak ngajak dia langsung berumah tangga sih? "

Lelaki berkulit putih pucat tersebut kembali menitipkan air mata nya.

"Ch- Chan aja eng- enggak tahu dia kemana."

Emangnya, sifat anak kalau udah ke ibunya bakal kayak anak kecil.

"Terus?"

"Chan sedih, kenapa dia pergi ninggalin Chan.."

...

Lino datang dengan semangatnya ke bandara saat Indonesia sudah dalam keadaan tengah malam. Ya walaupun dia terpaksa membawa satu tas ransel dan satu koper.

Dokumen yang Chan tugaskan untuknya tetap dia bawa. Chan kejam..

"Woy, Lino!"

"Loe bisa gak sih gak usah jalan kayak model di lobby? Kampungan banget sih, loe?" ejek Chan.

"Ih, gue lagi bahagia-bahagia nya nih. Gak pernah loe ajak gue buat dinas ke luar negeri kayak gini."

Ya.. Soalnya Lino kalau diajak ke luar negeri kelakuannya gak tahu diri. Hobinya selfie sanah sinih, sambil gangguin mbak-mbak yang lalu lalang di tempat umum.

"Nah, sekarang kan gue udah ajak loe kan. Jadi, jaga sikap loe mulai sekarang."

"Siap bos que."

Lino yang sedang menunggu Chan, tiba-tiba bingung sendiri.

Sebenarnya tujuan kita mau kemana?

Maklum lah, dia gak tahu Mister Holly asalnya dari mana, soalnya gak pernah ikut metting.

"Dah yok, pesawatnya nunggu."

"Pribadi?"

"Iyalah.."

Jangan lupa, Chan kaya dalam hitungan detik.

"He, sat. Loe gak beritahu gue ya, tujuan kita ini mau kemana?"

"Loe kagak tahu?"

"Kagak, bego! Gue aja gak tahu."

"Ke Kanada.."

"HA? BAGIAN MANA!?"

"Please deh, lin.. teriak gak usah kenceng gitu dong.." 

"Lha bagian mana Kanadanya, bego!"

Chan mengernyitkan kedua alisnya, "kenapa loe kepo sih?" selepas itu lelaki berkulit pucat tersebut berjalan mendahului Lino yang masih membeku ditempat.

Bagian mana, bjir? Gimana kalau dia ketemu sama (y/n)? Bisa di bunuh gue nanti sama Somi, terus bikin (y/n) nangis kejer lagi.


_______________

Dukung terus cerita ini dengan menekan tombol vote dan komen bagian mana yang kalian suka 😊

 i love you – those three words have my life in them
-kekey

dahlah, bakal gimana kalau mereka berdua ketemu.

hope you Like it readers~
sayank kalian~

-Kekey

🌳 to be continued..

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang