Pagi mulai datang. Matahari pun terbit dengan rasa tidak malu. Sinar itu pun datang tanpa permisi ke jendala kamar hotel seorang lelaki berkulit putih.
Tak butuh waktu lama, mata serigala miliknya mulai terbuka menatap kehidupan kembali. Chan pun turun dari tempat tidur, sesekali dia menggosok mata nya untuk menstabilkan bayangan yang mulanya samar.
Sesudah itu, Chan mengambil ponselnya. Terdapat di layar kunci depan, jam sedang menunjuk kan pukul lima pagi.
Tanpa bertele-tele dia bangkit lalu mengambil air wudhu.
/masyaallah
"Chan.." mendengar namanya disebut, Chan segera berbalik badan. Melihat Lino yang setengah sadar masuk ke kamarnya.
"Muka lu jelek banget sih, lin. Sonoh ambil air wudhu, terus sholat sama gue. Cepet!" perintah Chan.
/masyaallah, akhi.
Selesai beribadah, Lino lantas menuju kulkas mini untuk mengambil beberapa bekas snack semalam yang belum sempat dia makan. Chan juga nyusul, dimana ada makanan disitu ada Chan yang hendak mengambil.
"Bagi.."
"Gak modal loe. CEO tapi pasal snack aja minta ke teman."
"Gue kan cuma minta.. bagi gak! Situ aja kadang utang ke gue kan?"
"Malah bahas utang loe, babi! Nih makan nih!"
Lino yang udah badmood duluan, langsung menyerahkan semua snack nya ke Chan. Pria berkulit putih itu pun menerima dengan senang hati, disambi haha hihi.
"Loe gak makan?"
"Kagak! Udah badmood duluan gue."
"Hehe, makasih Lino~"
Chan pun menikmati snack pemberian Lino dengan senang hati. Saat keadaan tengah sunyi-sunyi nya, ponsel milik Lino bergetar.
Lino yang sadar buru-buru angkat dan menjauhkan dirinya dari seorang Chandra, apalagi sesudah dirinya melihat nama sang penelfon. Yaitu si bule Kanada asal Ontario.
"Kak Lino! Jemput gue di Stasiun Ottawa sekarang! Gue udah di depan kedinginan nih!"
"Kampret, loe udah nyampe?? Kapan?"
"Baru aja."
"Gue lagi sama Chan gila. Terus gue kesana naik apa? Gue lupa-lupa ingat pasal rute disini."
"Pinjem mobilnya Kak Chan elah, nanti gue sharelock."
"Ahh, yaudah tunggu dulu. Gue otw kesana."
pip!
Lino mendengus kesal sehabis menerima panggilan sialan yang merusak momen saat dia lagi badmood nya sama si Chan. Yaudah dengan percaya diri, dia hampirin Chan yang lagi tiduran lihat langit-langit sambil mamam snack sampai comot di mulut.
"Paan?" merasa diperhatikan, Chan udah buka suara duluan.
"Gue mau pergi bentaran. Boleh gak pinjem mobil loe?"
"Mau kemana?"
"Emm itu beli snack- iya beli snack karena kan udah loe abisin semuanya."
"Oh yaudah, kuncinya ada di atas meja kerja gue. Terus gue titip es krim ya, elu yang beliin."
"Ckh, iya-iya ah."
'yang terpenting Somi dulu.'
...
Kegiatan anak mahasiswa pindahan saat pagi hari yaitu bangunin dengan cara di gedor-gedor pintu dorm emang lah epick. Tapi kalian pernah gak sih-?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mudita - Bangchan
Fanfiction[S2] #22/03/2020 Tak saling bertegur sapa, tak saling bertatap wajah, tapi saling mendoakan. Semoga dipertemukan dengan cara luar biasa. ⚠️sekuel kedua dari sugar step + bangchan © plupyroange, 2020 ꒰⚘݄꒱ highest ranking : #1 Kanada #32 Boyband