~ 4

531 81 7
                                    


"Paan?"

"(y/n) mana?" tanya Chan menggunakan tampang dingin, "k- kok loe tanya gue?"

Jungkook yang mengerti keadaan pun ber-adaptasi. Tangan Lino dia kunci ke belakang, nah kan Lino udah takut aja yekan.

"(y/n) mana?"

"Apasih loe berdua! Ya mana gue tahu.."

"Kan loe dekat sama si doi." -Jungkook.

"He, emang gue deket sama dia. Tapi ya, gue gak tahu lah keberadaan dia sekarang dimana. Gue juga gak tahu kalau dia udah gak di sini."

"boonk lu!" -Chan

"Gue gak bohong! Emang iya gue pernah bohongin mak gue soal nyuri duit dibawah taplak radio, dan ke kalian tentang gue yang katanya mau nikah tapi gak nikah-nikah. But seriously, kali ini gue gak bohong."

Chan pun pasrah aja, Jungkook juga udah bebasin tangan Lino.

"Awas aja ya loe kalau semisal ketahuan boonk. Gue sumpahin loe bakal punya istri kayak Mimi Peri."

"Iyadah..."

Kali ini mulai lah The JCL sibuk sama pemikiran nya sendiri. Terutama Lino yang memikirkan keselamatan diri.

...

Gadis tersebut sedang beradu dengan sepatunya di gelap nya malam. Tangan nya masih sibuk melepas tali sepatu, dengan beberapa buku dipangkuan nya sekarang.

"Hei, girl..." Somi tiba-tiba lewat di depan sambil bawain sekotak pizza.

"Paan?"

"Nyapa doang lho mbak, masa tatapannya dingin kek gitu."

"Loe nih ye! Gue tadi dikampus di hukum sama Mister Jack! Itu pun gara-gara loe yang nangis kejer cuma gara-gara drakor kesukaan loe sad ending!"

Somi menunjuk kan deretan giginya, "hehe... maaf elah. Nih sebagai tanda maaf dari gue, plus gue bakal nemenin loe lembur."

(y/n) menatap kardus bundar di tangan Somi, "NAH GITU DONG, GASS MASUK KE DALAM!"

Malamnya, (y/n) sama Somi udah siap di balkon kamar. Somi pun nyiapin dua gelas kopi, terus dia delivery Poutine juga.

"Susah gak?"

"Cuma ngerjain ini doang kok susah?"

"Lha semua tulisan nya aja bahasa inggris. Kan loe sering bego masalah begituan."

"Udah enggak ya!"

"Elu lupa? Bahasa inggrisnya pantai aja Beach loe malah bilangnya kayak lagi misuh sama orang. Salah pengucapan berakibat fatal bos que. Sinih sama Indonesia beda jauh."

"Hm, iye-iye. Dahlah diem loe! Gue mau fokua ngerjain."

"Santuy elah, besok juga kampus libur."

"Serah lu dah."

Keadaan menjadi hening, hanya terdengar suara alat tulis yang bergelut manjyah dengan kertas.

Sesekali juga Somi melantunkan beberapa nyanyian hangat buat (y/n), biar ntuh anak relax.

"Hei, (y/n)..."

"Hm."

"Loe gak ada niattan balik ke Indonesia? Betah banget tinggal disini."

"Terus kenapa loe ajak gue kemari?"

"Lha niat gue biar hati loe tenang semenjak insiden itu."

"Di perjelas aja elah, Jeno nikah sama yang lain kan? Itu aja udah gue lupain dan gue is fine."

Somi diam bentar, lalu dirinya melanjutkan pertanyaan nya, "kok loe gak balik ke Indonesia? Gue aja ajak loe niatnya bawa seminggu doang abis tu balik. Eh malahan pengen tetap disini sampai loe kerja."

"Udah lah, som."

"Bang Taeyong pasti nyariin loe. Terutama nyokap loe, (y/n). Loe udah pengen S2 disini!"

"Kalau gue balik juga percuma, padahal bentar lagi pengen lulus jadi S2."

"Tapi loe pasti bakal tetap milih stay. Untung gue punya rumah sendiri, jadinya gak nyusahin ortu gue."

"Diem ah, som! Gue gak fokus belajar!"

Somi menatap malas gadis di depannya sekarang. Untuk apa kalau dia udah lulus S2 tapi gak pernah pulang kampung?

"Jangan bilang ini semua gara-gara Kak Chan..."

(y/n) berhenti menulis, tangan nya mulai gemeteran mendengar satu nama terucap.

"Iya kan?"

____________

Dukung terus cerita ini dengan menekan tombol vote dan komen bagian mana yang kalian suka 😊

Nah kan, (y/n) sama Somi ada dimana hayo..

NAH KAN, OTW INTI!

hope you like it, readers~
sayank kalian~

-Kekey

🌳 to be continued

Mudita - BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang