-----Sekilas tentang keluarga Pragya-----
"Temen-temen kamu jadi kesini toh le nanti?""Iya pak, mau kumpul kecil-kecilan katanya disini,"
"Yawes, nanti biar bapak pindah meja sama kursinya. Diganti sama karpet biar legowo,"
"Nanti Jovi bantuin ya Pak,"
"Siiipp"
Tok tok tok....
"ASSALAMUALAIKUM EVERYTHING,"
Ekhem. Tahu kan siapa yang datang ke rumah orang dengan cara seperti itu?
Jovi menolehkan kepala malas, "Waalaikumsalam temanku yang sinting,"
"Udah bapak tebak sih yang dateng duluan pasti kamu,"
"Oh ya jelas, ayo Louis bantuin. Bapak mau angkat ni kursi kan?"
"Duduk aja toh le, masak tamu disuruh angkat-angkat,"
"Halah udah biasa kalo dia, bapak suruh bangun candi juga pasti mau," ujar Jovi menimpali.
"Songong lu, jual aja lah anak yang satu ini pak, lumayan buat beli kursi baru,"
Jovi menyahuti, "Halah paling kalo gue gaada lo nangis-nangis kejer,"
"Gak nangis kok, paling cuma tasyakuran,"
Jovi mendengus kasar, "Suruh pulang ajalah ni anak pak,"
"Halah paling kalo gue pulang lo kangen nanti," balas Louis
"Gak kangen kok, paling cuma tasyakuran,"
"Gak kreatif banget niru-niru gue dasar fans,"
"Gik kriitif bingit niri-niri gii disir fins,"
Pak Pragya hanya bisa menghela napas pasrah, " udah-udah ayo kalo mau bantu-bantu,"
Selang beberapa menit setelah adzan magrib, yang lain pun berdatangan. Ada yang sambil membawa panggangan untuk bakar-bakaran, snack, dan juga gitar yang dibawa David. Benar-benar seperti party rasanya. Party versi halal.
"Loalah Alhamdulillah Jevin bawa panggangan, ini udah ibuk siapin jagung nanti kalian bakar sendiri yo,"
Bu Inah keluar dari dapur dengan membawa nasi empok hangat dan juga lauk pauk serta sambal. Sebenarnya tidak ada rencana untuk makan-makan, hanya saja dengan semangatnya Bu Inah ingin membuat masakan untuk teman-teman Jovi yang sudah ia anggap seperti anak sendiri. Dibantu Nana untuk memasak dan juga Jeje yang hanya bisa mencicipi.
"Waduhh buk kok repot-repot ada makanan, nasi empok lagi, favorit nih," ujar Tama kesenangan melihat makanan kesukaannya tertata di meja.
"Wis ibuk ini masak buat kalian, habisin loh ya, jangan disisain,"
"Wahh ya pasti buk kalo ini, jangan ditanya lagi,"
Malam ini di rumah Jovi, mereka semua bersenang-senang hingga larut malam. Saling bercerita dan bergurau dengan diiringi konser solo David yang sukses membuat Jeje ternganga. Ingin bisa bernyanyi juga katanya. Dengan udara yang cukup dingin, kegiatan bakar-bakar jagung juga masih tetap dilanjutkan.
Winwin yang bertugas sebagai chef bakar-bakaran bersama dengan bapak yang membantu menguliti jagung. Sedangkan di depannya, Louis hanya duduk santai sambil menikmati sambal terong Bu Inah bersama Nana yang juga membantu mengolesi jagung dengan mentega.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAGE of 365
FanficNot a romantic story, just a story of a family and togetherness in it * * * * * * all picture in this story cr by pinterest