🦋 Pada akhirnya, satu-satunya orang yang ada di sisimu tidak lain adalah dirimu sendiri 🦋
- Yuta -Happy Reading
Beruntungnya hari ini, Jovi sendirian di rumah. Tak ada siapapun semenjak pagi tadi. Nana ada di rumah Echan, menginap sampai esok pagi. Begitupun dengan Jeje, sudah dari semalam berada di rumah Chen. Tentu ini kesempatan yang tak boleh disia-siakan. Selama 30 menit ia berkutik di kamar, mencari jaket hitamnya yang entah hilang kemana.
Niatnya ingin pergi keluar, mencari pekerjaan lagi. Hanya sementara kok, untuk satu hari ini saja. Ada sesuatu yang harus ia beli, dan mungkin butuh tambahan sedikit uang untuk benar-benar mendapatkannya. Kemarin malam, saat ia berjalan pulang bersama Nana, tak sengaja melihat selembar kertas yang tertempel di tiang jalanan. Berisikan info lowongan pekerjaan untuk satu hari. Dan setelah dilihat-lihat, gajinya lumayan besar. Semoga saja masih tersisa satu slot kosong untuknya.
Setelah berganti pakaian, ia bergegas pergi, mencari alamat yang tertera dalam kertas itu. Untung saja alamatnya dekat, jadi tak perlu menghabiskan biaya untuk transportasi.
"Permisi, kalau boleh tahu apakah disini masih membutuhkan pekerja?"
Seseorang yang diajak bicara tampak terkejut, karena Jovi menghampirinya secara tiba-tiba.
"Ah iyaa, saya masih butuh pekerja. Kamu berminat?"
"Saya berminat, tapi apakah benar hanya untuk satu hari?" Jovi sedikit ragu, mengingat gaji yang tertera cukup besar. Sekitar tiga ratus ribu. Berlipat-lipat dari bayarannya selama bekerja di Resto Palevis.
"Benar, kalo gitu silahkan bekerja mulai sekarang. Untuk tugasnya, tanyakan pada pekerja yang lain, mereka memakai seragam putih,"
"Baik terima kasih,"
Jovi berjalan, menelusuri Villa yang cukup luas, mencoba mencari seseorang untuk menanyakan apa saja tugasnya. Sepertinya di tempat ini akan diadakan pesta, terlihat dari dekorasi balon-balon yang ada.
"Eh mas, kamu pekerja baru ya??" Seorang laki-laki datang, seperti sedang terburu-buru, dengan memakai pakaian putih khusus pekerja. Ah ini pasti orangnya, batin Jovi.
"Iya sa-
"Kerja mulai sekarang ya, acaranya udah mau mulai,"
"Nanti kostum yang ada di gudang kamu pake, tulisan selamat datangnya ada di kardus coklat,"
Jovi mengernyit sedikit bingung, tak paham dengan apa yang orang itu katakan.
"Masih bingung ya?? Gini deh singkatnya, kamu bertugas sebagai penyambut tamu di pintu luar, dan kalo sudah semua, balik ke dapur. Paham??"
Jovi mengangguk, sebenarnya ingin bertanya lebih banyak lagi, namun orang itu sudah pergi dengan terburu-buru. Rupanya banyak orang sibuk disini.
Ia harus bergegas pergi ke gudang, mengambil pakaian untuk bersiap melakukan tugasnya.
♤♤♤
"Je aduh,"
"Apalagi?"
"Pengen berak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAGE of 365
Fiksi PenggemarNot a romantic story, just a story of a family and togetherness in it * * * * * * all picture in this story cr by pinterest