🦋Tidak perlu memaksakan diri menjadi seperti yang orang katakan, kamu sudah melakukan semuanya dengan yang kamu bisa🦋
- kun -Happy Reading
"Pr yang kemaren udah dibawa?"
"Hm"
"Bekal udah?"
"Hm"
"Je?"
"Hm"
"Kenapa ?" Jovi menghampiri Jeje yang entah kenapa mukanya sedikit murung pagi ini. Tak biasanya seperti ini, seolah-olah ada hal yang membuatnya lesu.
"Boleh nggak bolos sehari ini aja,"
Jovi mengerutkan keningnya bingung, " Kenapa mau bolos?"
Nana menghampiri, " Ada masalah di sekolah?"
"Chen sakit, kemarin dia bilang hari ini gamasuk sekolah,"
"Apa hubungannya? Kan masih ada temen lain?" tanya Jovi.
"Temen Jeje cuman Chen,"
"Je...."
Tak ada teman?
Satu fakta yang baru Jovi ketahui. Entah kenapa hatinya sakit mendengar perkataan barusan. Ia menatap Nana ingin mendengar penjelasan, yang dibalas tatapan seolah mengatakan Nana juga tak tahu soal ini.
Nana menggengam erat tangan Jeje, "Ayo berangkat nanti abang temenin di sekolah,"
♤♤♤
"Untuk pembelajaran hari ini, tugasnya hanya membuat mind maping di kertas bufalo secara berkelompok, satu kelompok isinya empat orang terserah kalian anggotanya bebas milih sendiri"
"Sementara ibu tinggal dulu, jangan lupa deadline besok harus dikumpulkan,"
Guru sejarah berperawakan tegas itu akhirnya mengakhiri pembelajaran setelah bel berbunyi menandakan waktu sudah selesai. Siswa IPS II tidak langsung berhamburan keluar kelas melainkan saling ricuh sendiri mencari anggota untuk kelompok sejarahnya masing-masing.
Terkecuali dengan satu orang yang hanya diam tak tahu harus melakukan apa. Biasanya untuk tugas berkelompok seperti ini, Chen akan menjadi partner dan mengajaknya bergabung dengan kelompok lain. Tapi saat ini mungkin ia harus mencari kelompok sendiri dan menawarkan apa mau kelompok itu menerimanya.
"Ric, boleh nggak aku gabung sama kelompok kamu, masih kurang satu orang kan?"
"Eh maaf Je kayaknya tadi Jacob bilang mau gabung sama kelompok gue, jadi ya udah pas hehe,"
"Oh yaudah gapapa,"
Dilihat-lihat hanya dua kelompok tersisa yang kekurangan satu anggota. Mungkin Jeje akan masuk kelompok Herin karena tak mungkin kelompok Ujin akan mau dengannya.
"Gaess Chen satu kelompok sama gue yaa, catet tuh," Lami, teman satu kelompok Herin berteriak.
" Yahh masa Jeje sama kelompok gue sih, tiga anggota aja boleh ga?"
Itu suara Ujin, berteriak kepada ketua kelas meminta agar anggota kelompoknya cukup tiga saja. Namun sesuai perintah guru, satu kelompok harus diisi dengan empat orang, lagi pula satu kelas isinya 28 orang, jadi cukup dibuat 7 kelompok tanpa sisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAGE of 365
FanfictionNot a romantic story, just a story of a family and togetherness in it * * * * * * all picture in this story cr by pinterest