🦋Tidak baik menertawakan seseorang, jangan menggunakan kelemahan seseorang sebagai lelucon🦋
- Huang Renjun -Happy Reading
"Pulang langsung ke rumah jangan keluyuran, kalo hujan neduh dulu, jangan jalan sen-
"- Ssstttt diem dulu deh bang, copot nih kuping lama-lama,"
" Kebiasaan deh kalo dibilangin,"
"Lagian abang ngomong mulu, berguru gih ke limbad sekali-kali,"
Seperti biasa, dimana overprotektif Nana muncul, disitulah ceramah dimulai.
"Boleh ga sih jual adik sendiri ?" gerutu Nana gemas.
"Jeje tuh lagi mikirr,"
"Mikir apa? Tumben kepake tuh otak," tanyanya sembari berjalan menuruni tangga.
"Mikirin lom-
BRRAKKK!
"ADUHHH!"
"JEEEE!"
Rintihan kesakitan terdengar setelah dengan tiba-tiba kaki panjang yang tengah menuruni tangga itu terpeleset karena lantai yang masih basah.
Dengan gupuh, Nana yang juga terkejut saat orang disampingnya jatuh ke bawah begitu saja sontak langsung turun dan menghampiri Jeje yang tengah meringis menahan sakit di kakinya.
"HEHHH GAPAPAAA??? MANA YANG SAKIT!" desaknya.
"Sakit " rintih Jeje sambil memegangi kakinya yang terasa ngilu.
Untung saja sekolah masih sepi dan bel belum berbunyi, jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang di dekat kantin.
"Bentar-bentar liat,"
Dari belakang, seseorang melambai-lambai mendekat menghampiri ,"HALO GUYS NGAPAIN LO BERDUA NGEMPER?TAHLILAN KAH?"
Sudah dapat dipastikan itu Echan yang baru saja datang dan masih tak mengetahui kalo orang di depannya barusan terjatuh di bawah tangga. Maklumlah, matanya rabun.
"LOH HABIS JATUH?" kagetnya setelah mendekat dan menyadari adanya luka membiru pada mata kaki Jeje.
"LOH ITU KAKI KESELEO NA!" ucap Echan dengan mulut toanya. Seperti biasa, selalu saja heboh sendiri.
" Bisa jalan?" tanya Nana penuh khawatir.
"Gabisa, "
"Na, bawa Jeje ke mobil Papa gue ayo mumpung belum balik, biar Bang Jovi yang ngobatin di rumah," usul Echan.
"Gausah bang Echan, di UKS aja gapapa," tolak Jeje.
"Gaada orang di UKS semua pada sibuk,"
"Bang tap-
"Udah gapapa," sela Nana.
Tak membantah ucapan Nana, Jeje mencoba berjalan dengan dipapah menuju lapangan parkiran sekolah yang jaraknya lumayan dekat.
Sesampainya di mobil, entah apa yang dikatakan Echan sampai-sampai membuat papanya khawatir dan terburu-buru melajukan mobil setelah ia mengetahui kalau Jeje sedang terluka.
Sedangkan Nana sebenarnya ingin ikut menemani pulang, namun karena jam pertama adalah ulangan harian, terpaksa ia harus mengurungkan keinginannya itu.
"Udah jangan takut gitu, di rumah kan ada Bang Jovi," ujar Echan berusaha menenangkan Nana yang saat ini masih risau.
Sekhawatir itu memang Nana pada Jeje. Ia takut Jeje terluka, ia takut Jeje sedih, bahkan ia juga takut Jeje hilang, sudah cukup ibuk dan bapak yang pergi,
KAMU SEDANG MEMBACA
PAGE of 365
FanficNot a romantic story, just a story of a family and togetherness in it * * * * * * all picture in this story cr by pinterest