Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 12.00 siang, dan Jimin masih bersantai ria di ruang keluarga. Meski tubuhnya tengah berbaring dengan santai tapi otaknya berbeda. Ia terus memikirkan kejadian tadi pagi yang dimana terjadi keributan kecil antara dirinya dan juga sang adik. Awalnya, Jimin sama sekali tak ada niatan untuk mengucapkan hal buruk itu pada adiknya, tapi entah kenapa mood nya yang buruk tiba-tiba membuatnya jadi sedikit emosi.
"Apa gue harus minta maaf ya sama si Ubin?" gumamnya.
"Ah elah, ya iya lah gue harus minta maaf karena bagaimana pun nih mulut udah kagak ada adab nya," ucap Jimin pada dirinya sendiri seraya memukul pelan mulutnya, terlihat lucu sekali.
"Tapi si Ubin mesjid juga salah! Pagi pagi dah mancing emosi gue! Eh dia mah kan memang pemancing emosi,"
Hah,
Jimin menghela nafas pelan, lengannya terangkat untuk menutupi kedua matanya, siapa tau dengan seperti itu Jimin bisa tertidur dan tak memikirkan masalah tadi pagi. Namun sayangnya, baru saja Jimin mulai terhanyut dalam tidurnya, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi nyaring.
"Anjim tamu ga ada akhlaq! Gue baru aja tidur!" dengus Jimin kesal.
Lantas ia pun bangun dari tidurnya, beranjak dari sofa dan dengan malas melanglahkan tungkainya menuju pintu utama.
Sesampainya disana, Jimin yang malas pun tak melihat monitor kecil yang ada di samping pintu, yang bisa memperlihatkan siapa tamu yang ada di luar sana, tanpa menunggu apa-apa lagi Jimin langsung saja membuka pintu dan,
"Sayang,"
Kedua bola mata Jimin membulat seketika saat melihat sosok tamu itu yang ternyata adalah sang mommy.
Mommy yang sudah 5 tahun ini pergi dari hidupnya, mommy yang lebih memilih hidup bersama keluarga kecilnya yang lain, mommy yang tak ingin Jimin lihat lagi kehadirannya sekaligus mommy yang selalu Jimin rindukan selama 5 tahun ini.
"M-mommy.."
Tes!
Air mata Jimin menetes begitu saja.
"Nak,"
Tanpa menunggu lagi sang tamu yang tak lain adalah ibu kandung Jimin pun langsung memeluk tubuh mematung Jimin dengan erat.
"Mommy kangen Jimin,"
.
.Setelah urusana sekolah selesai, Hoseok langsung pergi menuju rumahnya sendiri yang mana rumahnya akan menjadi tempat perkumpulan pada siang ini. Terlihat ia sudah memasuki rumah bersama kedua anak kembarnya dan juga dedek Ning.
Yah, kalian pasti sudah bisa menebaknya. Jika Beomgyu pulang, maka Taehyun akan ikut pulang, nah di karenakan Yeonjun dan Soobin tak diketahui keberadaannya di sekolah, jadilah otomatis dedek Ning juga akan ikut pulang.
"Kak Gyu istirahat ya di kamar, masih pusing nak?" tanya Hoseok seraya mengusap kepala Beomgyu yang ada di gendongannya, biasa lah jika sudah sakit Beomgyu pasti rewel.
"Lumayan papi," jawab Beomgyu seraya mengeratkan pelukannya pada leher sang papi dan kepalanya yang ia sandarkan di bahu Hoseok.
"Yaudah papi anter ke kamar, Gyu bobo yaa," ucap Hoseok yang diangguki lemah oleh Beomgyu.
"Papi," panggil dedek Ning pelan.
"Iya sayang?"sahut Hoseok.
"Ayah mana?"
"Ayah? Ayah bentar lagi kesini sama bang Jungkook, dedek tunggu dulu sama kakak Taehyun ya,"
"Um!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dirgantara [COMPLETE]
FanficTentang keluarga besar Dirgantara, terdiri dari laki-laki tampan semua dimana ada hot daddy dan anak-anak nakalnya.