Waktu sudah menunjukan pukul 17.10 p.m. Taehyung, Jungkook dan Jimin baru saja menginjakan kaki di depan komplek elit perumahan mereka.
"Ayo buruan jalan!" seru Jungkook pada kedua sepupunya yang masih terdiam di ambang gerbang besar depan komplek.
"Gue masih degdegan Kuk, kalau gue pulang terus papo tau kalau gue berantem, bisa habis gue di sleding ntar." sahut Taehyung dengan wajah memelasnya.
"Gue juga dugundugun, kalau daddy udah pulang gimana?" tambah Jimin.
Jungkook mendelik malas mendengar ucapan kedua sepupunya, "elah masa gitu doang cemen, gue yang kena balok kayu aja santuy."
"Beda ya anjing, luka lo ga keliatan! Liat ini pelipis gue bonyok!" sewot Jimin.
"Makanya jangan lemah, kalau di pukul ya menghindar dong,"
"Bacot lo buntelan kelinci! Sini lo gue sentil juga TITID lo!"
"Ih Jimin mesum, maenanya titid, aw bahaya sekalih, sini tet jangan di temenin!"
Taehyung hanya menghela nafas melihat perdebatan kecil antara double J, "gimana kalau kita ke rumah teh Widia dulu?" usulnya.
Maaf ya saya selalu ingin ternotice awokwok:(
"Ha? Ke rumah si teteh? Ngapain anjir?" heran Jungkook.
"Ya si teteh kan psikolog," jawab Taehyung masih membuat kedua sepupunya keheranan.
"Bentar bentar gue kurang paham, maksud lo apa si tet? Ya kalau si teteh psikolog terus kenapa?" cecar Jimin.
"Eung, ya kita konsultasi dulu lah, nyiapin mental sebelum ketemu papo, ayah sama daddy." ucap Taehyung dengan polosnya.
Jimin dan Jungkook yang mendengar itu pun saling pandang sejenak.
"Iya juga sih, bener lo tet hayu kita ke rumah teteh Widia doloe:(" sahut Jimin.
"Gila, aing ga paham lagi anying sama kalian berdua. Dah ah aing capek, terserah kalian mau ke rumah teh Widia kek, mau ke psikiater, mau ke kak Seto, atau perlu ke komnas perlindungan anak sekalian sana anjing aing ga peduli! B Y E!"
Setelah berucap panjang lebar, Jungkook pun lantas melangkahkan tungkainya dengan santai menjauh dari Jimin dan Taehyung.
"Gimana dong ini Imin? Sumpah ya tetet masih degdegan, belum siap ketemu papo." ujar Taehyung seraya mencebikan bibir bawahnya lucu.
"Ya macam tuh lah, aing pun tak tau. Pasrah saja, berdo'a semoga kita selalu berada di dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa." sahut Jimin.
"T-tapi–"
"WOY KALIAN MAU JADI PENJAGA GERBANG SAMPAI KAPAN?!"
..
..◀ Seokjin's House
Jungkook memasuki rumahnya dengan santai dan tenang, meski tak dapat di pungkiri bahwa jantungnya saat ini tengah berdegub kencang. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru ruang tamu utama.
"Oke aman! Tidak ada tanda tanda ayah!" gumamnya pelan.
Jungkook terus melangkahkan tungkainya yang sudah berhasil mencapai anak tangga pertama namun,
"Abang!" pekikan dari sang adik langsung membuat langkah Jungkook terhenti.
Lantas Jungkook pun langsung membalikan tubuhnya, "iya dedek?"
"Abang sini!" titah sang adik yang tak lain adalah Ningning, yang saat ini tengah berdiri di bawah tangga.
"Apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dirgantara [COMPLETE]
FanfictionTentang keluarga besar Dirgantara, terdiri dari laki-laki tampan semua dimana ada hot daddy dan anak-anak nakalnya.