2.3 tumbang

18.9K 1.4K 571
                                    

Setelah memarkirkan mobil di perkarangan rumah, Yoongi lantas memasuki rumah mewahnya dengan tergesa. Tak di pedulikannya gerbang dan pintu utama yang masih terbuka, tujuannya saat ini adalah kamarnya sendiri, tempat dimana sang anak semata wayangnya kini tengah berada disana.

"Taehyung!" teriak Yoongi seraya memasuki kamarnya.

Huek..huek..uhuk,

Kedua mata Yoongi membulat sempurna saat mendengar suara seperti orang muntah dari arah kamar mandinya. Tanpa menunggu lagi Yoongi langsung berlari menuju kamar mandi.

"Ya Tuhan, Taehyung!"

Betapa terkejutnya Yoongi saat melihat sang anak yang sudah terkulai lemah di kamar mandi, dengan tangan yang terus meresmas area perutnya, wajahnya pucat bukan main, keringat dingin mengalir di pelipis membuat surainya basah.

"P-papo, eungh s-sakit hiks," ujar Taehyung lemah seraya tangannya melambai pada sang papo.

"Shit!"

Yoongi langsung saja menggendong tubuh lemah sang anak, membawanya ke ranjang yang ada di kamar itu.

"Papo s-sakit hiks, perut aku sakit, mau meninggal papo hiks," isak Taehyung dengan kedua matanya yang terpejam saat Yoongi menidurkan tubuhnya di ranjang.

"Hus sembarangan! Ga boleh ngomong gitu, mana yang sakitnya hm?" tanya Yoongi lembut.

"P-perut hiks sakit, semuanya sakit hiks," jawab Taehyung.

Yoongi lantas mengusap area perut Taehyung dengan lembut.

"Papo, aku mau mun– huek.."

Taehyung kembali muntah namun hanya cairan saja yang keluar, karena isi perutnya sudah terkuras habis sebelum Yoongi datang.

"Ke rumah sakit ya?" ajak Yoongi.

Sang anak menggeleng lemah, "ga mau, tapi sakit hiks,"

"Iya ke rumah sakit biar di obatin sama dokter, biar ga sakit lagi Tae," ucap Yoongi.

"Papo buwung nya banyak hiks, ada buwung puyuh, buwung kakak tua, buwung papo aduh pusing hiks,"

Yoongi dibuat terkekeh pelan oleh racauan sang anak, "enak aja burung papo!"

"Papo aku kayanya mau meninggoy, sakit banget ga kuat hiks,"

"Iya makanya ke rumah sakit ya?"

"Ga mau hiks, mau peluk peluk papo, mau pangku hiks,"

Yoongi menghela nafas, lalu membawa tubuh lemas sang anak ke dalam pangkuannya.

"Duh lo tuh berat tau ga, masih aja minta di pangku! Udah 15 tahun hey,"

"Diam kamu anak dakjal! Kamu jangan solimih! papo minta duit? Alasan terimasih, pusing hiks,"

Yoongi mengurut pangkal hidungnya, disaat seperti ini sang anak masih saja meracau tak jelas, efek alkohol pada anaknya benar-benar sangat buruk.

"Papo aku udah meninggoy? Aku di neraka ya papo? Badan aku panas, huwaaaaaaaa papo selamatkan aku, panggil ultramen ribut, eh jangan yang akur aja deh hiks, sama spidermen, supermen juga, aku mau permen milkita papo hiks,"

Lagi dan lagi Yoongi terkekeh pelan, lantas tangannya terangkat untuk menyentuh kening sang anak, dan kedua bola mata Yoongi membulat seketika saat merasakan suhu panas pada kening sang anak.

"Papo, ada darah darah hiks, papo aku ga mau menindal hiks,"

Sejenak Yoongi melepaskan pelukannya pada tubuh sang anak, sekali lagi Yoongi terkejut saat mendapati darah mengalir dari hidung mancung Taehyung.

The Dirgantara [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang