Pagi harinya,
Semua nampak terlihat seperti biasa di kediaman Seokjin. Ia sebagai kepala rumah tangga yang merangkap sekaligus menjadi ibu rumah tangga seperti biasa menyiapkam sarapan untuk kedua anak kesayangannya. Dan Jungkook pun mencoba bersikap seperti biasanya, agar sang ayah tak curiga dengan kejadian kemarin, meskipun saat ini lengannya baru terasa sakit, tapi itu tak jadi masalah bagi Jungkook, ia masih bisa menahannya sehingga sarapan pagi ini berjalan dengan khidmat dan lancar.
Begitu pun juga dengan ritual pagi keluarga kecil Hoseok yang berlangsung seperti biasanya, terlihat ramai dan ceria karena di penuhi oleh ocehan dari ketiga tuyul kesayangannya.
Sedangkan di kediaman Namjoon, ada yang sedikit berbeda kali ini. Dimana sang kepala rumah tangga dan si bungsu di buat heran oleh Jimin yang tengah duduk anteng di ruang makan dengan menggunakan kacamata hitam dan topi di kepalanya. Hal itu tentu membuat Namjoon terheran-heran.
"Bang, kamu ini mau konser atau mau sekolah sih? Pake kacamata hitam segala? Mana itu kacamata hitamnya punya daddy," ucap Namjoon.
"Bukan mau konser dad, tapi mau beralih profesi jadi tukang pijat keliling." bukannya Jimin yang menyahut melainkan Soobin.
Jimin lantas menatap tajam adik, meski tak terlihat karena terhalang oleh kacamata hitamnya, "anak PLN diem aja ya!"
Soobin tertawa pelan melihat raut wajah panik abangnya.
"Lagian kamu ada-ada aja bang mau ke sekolah pake kacama hitam segala," ucap Namjoon lagi.
"Ck daddy ga tau sih alasan aku pake kacamata hitam kesekolah." sahut Jimin seraya mengerucutkan bibirnya lucu.
"Apa coba alasannya? Kasih tau daddy,"
"Jadi aku pake kacamata hitam ini ke sekolah karena aku ga kuat dad liat masa depan aku yang begitu cerah," ucap Jimin membuat Namjoon terkekeh pelan.
Sedangkan Soobin sudah muntah tanah kuburan.
"Idih masa depan cerah apanya, lo mah madesu bang! Masa depan suram!"
"Ck, lo liat aja ya Ubin mesjid! Lo jangan kaget liat masa depan gue yang glowing abis!"
"Glowing katanya, glow in the dark kali ah lo mah bang! Gue aja yang masa depannya shining, shimmering, splendid biasa aja tuh, ga sombong sampe pake kacamata item segala iwh!"
Jimin semakin melotot, tanpa aba-aba ia pun langsung menendang kaki Soobin.
"AW! Daddy, abang nih nendang nendang kaya orok! Kan sakit kaki Ubin!" pekik Soobin seraya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Dasar anak TK, bisanya ngadu doang!" ujar Jimin.
"Oh gitu bang? Oke deh biar gue tunjukin definisi ngadu sebenarnya, jadi da– mphhhh!" ucapan Soobin harus terhenti karena Jimin yang tiba-tiba membekap mulutnya.
Namjoon yang melihat kedua anaknya kembali bertengkar pun hanya bisa menghela nafas lelah.
"Abang, ga boleh gitu dong sama adeknya. Kalian tuh kenapa berantem terus sih? Kan daddy yang pusing. Udah jangan berantem lagi ya, kita mulai sarapannya." ucap Namjoon.
"Lo diem jangan ngadu! Awas ae lo berani ngadu, gue aduin juga!" ancam Jimin berbisik pada sang adik.
"Abang lepasin, mulut adeknya jangan di bekap bekap gitu!" titah Namjoon dan Jimin langsung melepaskan tangannya dari mulut sang adik.
"Oke sekarang kita mulai sarapannya, abang di buka dulu kacamatanya,"
DEG!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dirgantara [COMPLETE]
Fiksi PenggemarTentang keluarga besar Dirgantara, terdiri dari laki-laki tampan semua dimana ada hot daddy dan anak-anak nakalnya.