Saat ini Taehyung dan kedua om nya -Seokjin dan Namjoon- beserta anak-anaknya tengah menunggu di depan emergency room, dimana kini Yoongi tengah berada di dalam sana untuk di tangani. Taehyung tak hentinya menangis di pelukan Jin, padahal wajahnya sudah pucat, bibirnya sedikit berdarah karena terus di gigiti dengan kuat, mata dan hidungnya sudah sangat merah, namun Taehyung masih tak mau menghentikan tangisannya.
Sedangkan Jimin dan Jungkook hanya menatap sendu pada sang sepupu yang terlihat sangat kacau.
"Taetae sayang, udah dong nangis nya nak. Taetae ga cape emang hm?" tanya Jin lembut seraya mengusap surai sang keponakan dengan penuh sayang.
Taehyung menggeleng pelan, "a-ayah hiks, papo bakalan baik-baik aja 'kan? Papo ga akan ninggalin aku kaya mamo kan hiks, aku takut ayah.."
"Hey, papo bakalan baik-baik aja sayang, papo ga bakalan ninggalin Taetae," ujar Jin mencoba menenangkan Taehyung.
Namjoon lantas berjongkok, mensejajarkan tubuh jangkungnya dengan Taehyung yang duduk di kursi.
"Papo ga kenapa-kenapa kok Tae, papo kan kuat, papo pasti baik-baik aja, Taetae jangan nangis ya? Kalau Taetae nangis gimana papo bisa kuat sayang," ucap Namjoon seraya menyeka air mata di pipi Taehyung dengan lembut, tak lupa ia pun menunjukan senyumnya agar sang keponakan merasa tenang.
Jimin dan Jungkook yang melihat bapak mereka begitu perhatian pada Taehyung pun entah kenapa sama sekali tak merasa iri atau cemburu, bahkan keduanya ingin sekali memeluk Taehyung dengan sangat erat.
"P-papo sakit gara-gara aku ya dad, yah? Aku nakal ya? kalau papo ninggalin aku kaya mamo karena aku nakal gimana? Aku sama siapa hiks, aku takut hiks,"
Hati Jin dan Namjoon begitu sakit saat mendengar penggalan-penggalan kalimat yang keluar dari mulut sang keponakan.
"Siapa bilang Taetae nakal hm? Taetae kan anak baiknya papo, Taetae anak yang kuat, papo bangga tau sama Tae." ucap Namjoon masih berusaha tersenyum.
"Apa yang di bilang daddy Namjoon itu bener, kalau papo sampai ninggalin Taetae, liat aja ntar ayah pukul pantat papo pake panci pink!"
"J-jangan hiks, kasian papo nanti pantatnya sakit ayah, cukup Jungkook aja hiks.." Jin dan Namjoon di buat tertawa pelan oleh ucapan Taehyung.
Sedangkan Jungkook yang namanya disebut oleh Taehyung tadi hanya bisa membulatkan kedua matanya lucu, dengan Jimin yang duduk di sampingnya menepuk-nepuk pundak Jungkook.
"Sabar bro, hidup memang perih." bisik Jimin.
"Yaallah, si Tetet disaat kaya gini kenapa masih betingkah seolah-olah pengen gue sentil 2 bijinya:(" gumam Jungkook.
"Astagfirullah Jungkook kamu ini, bener banget:("
Setelah itu, suasana pun menjadi hening seketika, hingga tak lama, datanglah Hoseok yang menghampiri Jin dan Namjoon dengan nafasnya yang terengah-engah.
"Bang, Joon, hah..hosh, gimana kondisi bang Yoon? Hosh..hosh," tanya Hoseok.
"Masih di dalem Seok, lo kenapa? Habis lari?" jawab dan tanya Namjoon seraya kembali berdiri.
"Iya hah, gue lari anjir dari parkiran kesini hah," jawab Hoseok.
"Udah udah lo duduk dulu, santai dulu dek." ujar Jin.
"Oke bang!" Hoseok lantas mendudukan tubuhnya di samping Jin yang sedang memeluk Taehyung.
Jangan tanyakan dimana posisi duduk si double J, karena mereka berdua duduk di pojok, mereka masih takut tjuy sama ayah dan daddy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dirgantara [COMPLETE]
FanfictionTentang keluarga besar Dirgantara, terdiri dari laki-laki tampan semua dimana ada hot daddy dan anak-anak nakalnya.