NECROMANCER : Sisi Gelap

20.1K 2.1K 60
                                    

Happy Reading

Ucapannya mendadak terhenti seperti ada sesuatu yang menahan suaranya ketika melihat hal berbeda didepan nya.

Dia. Grey yang tampak berbeda. Iris mata abu abu itu berubah menjadi hitam kelam, tatapan nya dingin dan datar.

Aurora merasakan aura kegelapan di sekelilingnya, sebenarnya apa yang terjadi?

"Grey kamu baik baik saja?" ucap nya sambil mendekati Grey yang tengah memandang nya. Aurora memberanikan diri mengelus rahang kokoh Grey yang mengeras seperti menahan amarah

"Grey matamu-" ucapan nya terputus saat tiba tiba Grey memeluknya erat dan menenggelamkan kepala di ceruk leher Aurora.

"Aku tidak ingin pergi darimu" gumam pria itu dengan suara yang berat.

"Jika orang lain atau orang tuamu menyuruhku pergi, aku akan membawamu ikut bersamaku Rora" Aurora diam seribu bahasa, dia tidak berani berbicara apapun dengan pria didepan nya yang kini aura nya terasa lebih kelam.

"Grey h-hentikan" lirih nya saat merasakan Grey menghisap dan menggigiti lehernya. Setelah puas lelaki itu merenggangakan pelukannya pada Aurora.

"Tenangkan dirimu Grey" ucap Aurora dengan memandang mata kelam lelaki itu sambil mengelus rahangnya dengan lembut guna menenangkan amarah dari Grey.

Dan kini Aurora sudah mengetahui kemarahan dari kaum necromancer walaupun kekuatan Grey tidak sepenuhnya keluar tapi itu cukup membuat suasana di sekitarnya menjadi mencekam. Untuk saat ini hanya amarah kecil yang terjadi, dirinya tidak bisa membayangkan jika Grey berada di puncak kemarahan nya nanti. Tapi masih ada yang membuat nya bingung, apakah tadi dia yang meredamkan amarah Grey? Jika benar berarti Aurora adalah...

"Tidak Rora kau jangan percaya diri dulu, mungkin saja itu hanya kebetulan" batin nya

"Rora Grey ngantuk" ucap lelaki yang kini tengah memeluk Aurora dengan erat. Aurora berdiri mematung mendengar nada bicara Grey yang kembali ke mode manja nya, bagaimana lelaki itu bisa berubah secepat ini. Bahkan beberapa menit yang lalu dia masih memancarkan aura menakutkan.

"Y-ya kalau sudah mengantuk tidurlah"

"Tapi tidurnya sama Rora ya" melihat tatapan memohon yang sangat menggemaskan dari lelaki itu membuat Aurora luluh. Kini iris abu abu itu telah kembali menggantikan iris hitam kelam yang dingin.

"Ba-baiklah" Grey langsung menarik Aurora untuk ikut berbaring di ranjang lalu memeluknya erat takut jika ada yang mengambil Roranya saat dia tertidur.

Sedangkan Aurora memandang lelaki yang kini tertidur di pelukannya sembari mengelus surai hitam itu.

"Entah mengapa aku merindukan Grey si serigala hitam ku yang menggemaskan"

Grey yang sekarang sangat sulit untuk di mengerti, semua nya masih sangatlah misterius dan Aurora penasaran dengan tempat asal Grey tinggal karena lelaki itu sempat mengatakan ayahnya adalah seorang raja dan sudah pasti dia tinggal di sebuah kerajaan, tapi dimana?

"Aku bahkan tidak menyangka bahwa pria manja ini adalah seorang pangeran" gumam nya.

Setelah lelah bergumul dengan pikirannya sendiri Aurora memenjarakan mata menyusul Grey ke alam mimpi.

~~~


Suasana di meja makan kini sangat canggung, Aurora melirik ibunya dan Grey yang hanya terdiam sambil melahap makanan mereka.

"Ibu ada yang ingin aku katakan"

"Nanti katakan jika kita sudah selesai makan ya nak" ucap Berlinda

NECROMANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang