"Sekarang giliran lo." Kata Sunghoon pas abis ketawa.
"Duh keknya gue kudu pulang deh, kucing gue mau bunuh diri." Ucap Sunoo.
Sunghoon muterin bola mata dia, males banget. Bisa ga sih Kim Sunoo kalau nyari alasan yang masuk akal?
"Ga usah alasan lo." Sinis Sunghoon, Sunoo langsung cemberut.
"Iya oke, mau nanya apa? Kalau nanya password pesbuk ga bakal gue kasih."
Sunghoon keliatan mikir terus dia keinget omongan bunda yang katanya Sunoo lagi banyak masalah. Salah ga sih kalau Sunghoon kepo?
"Em ceritain masalah lo yang lo curhatin ke bunda." Kata Sunghoon yang bikin Sunoo agak terkejut.
Tapi Sunoo pinter nguasain diri, dia bakal cerita tanpa ada bumbu bawang.
"Mau tau aja apa mau tau banget?" Canda Sunoo.
"Bacot." Ketus Sunghoon.
Sunoo ketawa bentar, "Cih kepo."
"Gamenya kan emang buka rahasia." Jawab Sunghoon.
Sunoo iyain aja abis itu ngangkat kakinya dari air. Dia silangin terus badan dia diadepin Sunghoon.
"Gue-" Kata Sunoo agak pelan.
"Kalau ga kuat ga usah maksain, lagian gue ga mau nambah beban masalah lu." Kata Sunghoon datar.
Sunoo senyum tipis, dia geleng kuat. "Halah santai, udah 3 kali juga gue cerita."
Iya emang, Sunoo udah curhat ke Jungwon, Niki, sama bunda Sunghoon.
"Yodah cepet keburu malem."
Sunoo narik napas dalam-dalam biar enak kalau mau ngedongeng.
"Jadi mamah sama papah gue cerai dari lama." Kata Sunoo.
Sunghoon jujur agak kaget tapi dia diem aja.
"Ya biasalah papah gue suka selingkuh abis itu dicerai mama. Gue pikir mama gue bakal fokus jagain gue ternyata mamah punya pacar, gue aja keduluan."
Sunghoon dosa ga sih kalau ketawa?
"Ketawa aja kalau pengen." Kata Sunoo datar.
"Maap."
"Oke lanjut. Nah masalahnya semenjak mamah gue punya pacar mamah itu beda banget, yang. Dia jadi jarang di rumah, lebih suka make up an. Terus dengan enaknya mamah telfonan sama pacarnya pas gue di rumah."
Sunghoon mulai paham yang dirasain Sunoo.
"Walaupun mamah ngerasa gue ga tau apa-apa tapi gue tau. Bahkan gue tau dari hasil diem-diem liat galeri nyokap. Mamah ga pernah cerita ke gue."
"Segitu ga pentingnya ya gue, yang?"
Sunghoon total ga tau harus apa, abisnya dia dari keluarga yang hangat. Sunghoon selalu inget kata bunda nya kalau dia ga bakal bisa memahami perasaan orang yang ga senasib walaupun kita usahain memahami dia.
"Jangan ngeliat gue kek kasian gitu, gue bukan sapi qurban." Kata Sunoo sambil senyum-senyum ga jelas.
"Ngerusak suasana aja lo." Ketus Sunghoon.
Sunghoon ngeliat mata Sunoo agak berair, dia tau Sunoo nahan nangis soalnya pasti malu kalau nangis depan Sunghoon.
Karna ga tega akhirnya Sunghoon tarik lengan Sunoo terus meluk doi erat banget.
"He anjeng pelecehan." Kata Sunoo sambil berontak.
"Diem, anggep ae lu meluk batu." Ucap Sunghoon.
"Lagian ngapain woi meluk-meluk."
Sunoo mulai ga berontak pas Sunghoon puk-puk punggungnya.
"Gue disuruh bunda baikin lo, mending lo nangis deh kan batu ga bisa liat." Kata Sunghoon yang untuk pertama kali lembutin Sunoo.
"Ga bakal." Kata Sunoo yang mulai mewek.
Berakhir Sunoo nangis kenceng kek bocah, bahkan sampe ingusan segala. Dan itu semua diusapin ke kaos Sunghoon.
"Nangis sih nangis, baju gue ga usah diingusin juga." Sindir Sunghoon.
Sunoo makin eratin pelukan dia abis itu sesenggukan, "Batu diem."
Sunghoon pasrah aja, sekali-kali baik sama anakan bebek.
"Besok beliin yang baru." Kata Sunghoon yang dianggukin Sunoo.
Lama kelamaan Sunoo mulai ngantuk terus ketiduran. Sedangkan Sunghoon langsung emosi.
"Tau gini gue ceburin kolam nih anak."
paling gabisa buat momen sedih karna yang nulis bahagia mulu, kalian juga bahagia terus ya
jaga kesehatan semuaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
eyang sunghoon [end]
Fanfictionjadi ketua kelas 11 ipa 6 ngebuat Sunghoon jadi darah tinggi, gimana Sunghoon mau sabar kalo di ipa 6 ada trio kwek kwek yang sifatnya 11 12 kek setan. ⚠️bxb ⚠️bukan ++ ⚠️selesai 10 oktober 2022