bagian 59

2.3K 384 34
                                    

"Rik, foto tadi aman kan?"

Riki yang ditanyai temennya langsung acungin jempol, Sunoo mendengus kesel.

Tadi Sunghoon saking malunya disorakin sampe ngamuk ke anak kelas bahkan doi waktu istirahat gini malah hilang ga tau kemana. Biasanya juga bawa bekal atau ga bawa makanan kantin ke kelas.

"Awas ya lo kalau sampe diposting di akun kelas." kata Sunoo menggebu-gebu.

Ni-ki yang diancem cuma cengengesan, akhirnya dia bikin instagram story yang isinya tuh voting fotonya mau dipost atau engga.

"Woi pada buka instagram kelas sekarang, gue abis bikin story" kata Riki, anak kelas langsung pada buka hp masing-masing.

Sunoo yang liat kelakuan temennya pengen ngumpat sekarang. Kayanya dia bakal setuju semisal Ni-ki pindah kelas.

"Parah lo, Rik. Ini langsung 80% yang vote buat dipost." kata Jungwon yang seolah prihatin sama Sunoo padahal dia juga cekikikan daritadi.

Apalagi ketawanya paling kenceng pas sesi foto bersama udahan.

Sunoo makin pasrah aja, semoga si eyang ga buka instagram kelas atau kalau bisa diblock aja deh.

Ngomong-ngomong ini udah mau masuk tapi si eyang kok belum ke kelas juga. Sunoo ngernyit heran. Lama-lama Sunghoon kaya bang Toyib.

tok tok

Denger suara pintu diketuk, anak kelas langsung aja arahin muka ke arah sana dan yang ditatap cuma senyum aja.

"Permisi, mau cari Sunoo." katanya.

Jungwon nyikut pinggang Sunoo pelan, "Noo, dicariin tuh sama Heeseung." katanya berbisik.

Sunoo yang masih canggung berjalan kikuk ke arah Heeseung. Heeseung juga ngerasa canggung kalau terus-terusan liat Sunoo. Akhirnya dia lempar arah keluar kelas.

"Ada apa?" kata Sunoo pas udah dideket mantan.

Heeseung ngehela nafas pelan, "Duduk situ yuk." ajaknya dan mereka duduk di bangku yang sama kaya Sunghoon tadi pagi.

"Agak cepet ya, Seung. Bentar lagi bel masuk soalnya." kata Sunoo terus ketawa paksa.

Heeseung ngangguk doang dan berikutnya natap mata Sunoo dalem, "Noo, gue minta maaf karna ga anterin lo pulang waktu itu dan juga ga nanyain lo udah sampe atau belum."

"Gapapa kali, gue kan yang nyuruh lo balik duluan." kata Sunoo yang ngeyakinin Heeseung kalau hal itu bukan masalah besar.

Tapi Heeseung rasanya masih nyesek sama kenyataan kalau dia ga pernah balik sama Sunoo.

"Gue harap kita masih temenan ya, Noo." kata Heeseung yang tetep ga nyangka akhirnya bilang gini.

Sunoo natap Heeseung kasian, dia paling benci hal kaya gini. Maksudnya perasaan ga enakan yang muncul bikin Sunoo pengen muntah aja.

"Iya, jangan canggung sama gue ya lo." kata Sunoo sambil ketawa, pengen ringanin suasana.

Heeseung nyoba ketawa juga biar ga keliatan sedih-sedih amat, "Lo kali, pas upacara tadi aja keliatan muka canggung lo."

Sunoo gelagapan seketika dan nabok bahu Heeseung lumayan kenceng, "Muka  lo emang bikin orang canggung."

"Masih mending daripada muka lo sih." kata Heeseung santai.

"Kenapa muka gue?" kata Sunoo sinis.

"Mirip kecebong."

Sedetik setelah Heeseung bilang gitu, Sunoo langsung teriakin nama Heeseung dan mulai mukulin itu anak.

Heeseung cuma nahan sakit doang, walaupun tangan Sunoo lebih kecil tapi tenaganya ga main-main. Beneran sakit ini mah.

Asik bercanda tiba-tiba Heeseung keinget kalau bentar lagi bel masuk bunyi, "Noo, udah mau bel ini."

Sunoo langsung hentiin pukulan dia yang bikin Heeseung ngucap syukur berkali-kali.

"Gue balik ya, Noo." kata Heeseung yang beranjak dari tempat duduknya tadi.

Tangan Heeseung ngelus kepala Sunoo pelan dan Sunoo acungin jari tengah buat Heeseung, "Awas lo nanti, gue masih belum puas mukulin lo."

Heeseung ketawa doang dan mulai pergi ninggalin Sunoo, Sunoo yang liat Heeseung ngejauh tersenyum tipis.

"Baik-baik deh lo, Seung." katanya pelan.

Baru juga masuk kelas, Sunoo dikejutin sama Sunghoon yang daritadi ngintip di balik jendela.

"Anjing, lo dari kapan di situ?" tanya Sunoo heran.

"Daritadi, lo nya aja yang keasikan sama si gigi sitrun." cerocos Sunghoon yang udah kepanasan daritadi.

Emang tadi Sunghoon baru balik dari perpustakaan, niatnya mau healing gara-gara malu ketauan ngerangkul Sunoo.

Eh pas balik bukannya damai malah nambah panas, dia ngeliat Heeseung ngobrol sama Sunoo. Bayangin!

Tadi Sunghoon sengaja ga nyamperin dan milih buat ngintip lewat jendela. Anak kelas mah ga ada yang peduli.

"Lo saking apanya sampe ga sadar gue balik dari perpus?" tanya Sunghoon menggebu-gebu.

Sunoo yang tadi sebel dikatain kecebong sekarang harus emosi lagi gara-gara Sunghoon.

"Dih emang lo siapa? presiden juga bukan." kata Sunoo.

Sedangkan Sunghoon mukanya udah merah cuma karna nahan emosi daritadi.

"Ya gue ketua kelas." kata Sunghoon yang keliatan percaya diri pas bilang.

"Gue pecat ya lo lama-lama, anjing." ucap Sunoo, darahnya mendidih pas ngomong sama Sunghoon.

"Emang lo siapa bisa pecat gue?" kata Sunghoon lagi, anak kelas yang lain ada yang nyimak, ada juga yang ga peduli karna terlalu biasa liat adu bacot antar sesama.

"Gue rakyat, rakyat kan bisa ajuin gugatan ke wali kelas. Mau apa lo?" di sini Sunoo udah songong abis. Kondisi mukanya udah julit level maksimal.

"Oh kirain." kata Sunghoon yang mendadak ga emosi, malah sekarang keliatan salting.

Ke mana aja dia dulu, kenapa baru sekarang Sunoo keliatan imut pas emosi apalagi ngomel-ngomel kaya sekarang. Haduh.

Sunoo memicing ga suka, "Kirain apa, hah?" katanya sambil bersedekap dada.

Sunghoon tiba-tiba deketin Sunoo dan hal itu bikin jantung keduanya ga bisa kekontrol.

Entah kekuatan dari mana Sunghoon nunduk ke arah telinga Sunoo dan berbisik pelan.

"Kirain pacar gue."










terima kasih ya sudah komen positif

eyang sunghoon [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang