⚠️HAIII PARA PEMBACA KU, AUTHOR UCAPKAN TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR KE CERITA INI. NOMU-NOMU ARIGATOU.
UNTUK YANG TERTARIK SAMA CERITAKU YANG LAIN. BISA KUNJUNGI PROFIL YA! ATAU SEKALIAN DI FOLLOW. MAKACIII⚠️
***
Yessica Tamara atau sebut saja Chika, tumbuh menjadi gadis dengan paras yang sempurna. Kecantikan wajahnya tak usah diragukan lagi, banyak orang yang menganggap dirinya malaikat. Apalagi jika orang-orang sudah mengetahui siapa mamanya, mereka semakin setuju bahwa Chika keturunan Indo-Surga.
Sifat Chika yang menggemaskan, ceria, sering tersenyum, mudah bergaul, pintar, semakin menambah poin dia untuk dinobatkan sebagai girlfriend material. Tak heran, banyak lelaki yang terpincut dengan senyuman dan parasnya. Bahkan juga ada lelaki di SMP Chika yang sampai tawuran gara-gara merebutkannya. Tapi, Chika sendiri memilih untuk membungkam dan menjauh dari orang-orang tersebut. Alasannya sih karena dia tidak peduli dengan hal seperti itu atau bahkan Chika tidak bisa jatuh cinta?
Chika lahir dari keluarga kaya raya, ayahnya bernama Raden Vino seorang pengusaha sekaligus pemilik restoran dan kafe diberbagai penjuru Jakarta. Sedangkan, mamanya yang mewarisi kecantikan Chika yaitu Shani Indira dulunya seorang model dan sekarang hanya menjadi ibu rumah tangga yang doyan shopping dan menghamburkan uang suaminya.
Chika bukan anak tunggal yang dimanjakan oleh kedua orang tuanya, melainkan ia anak pertama dari dua bersaudara. Itu tandanya Chika memiliki seorang adik. Berbeda dengan dirinya, adik Chika lebih mudah dalam mendekati banyak wanita alias buaya kelas kakap. Dia Christian, anak motor yang suka ugal-ugalan dengan dandanan seperti lelaki playboy. Padahal melihat umur Christian yang masih 15 tahun atau 1 tahun dibawah Chika, anak itu belum layak mendapatkan SIM tapi ia terus memaksa Vino untuk membelikannya motor. Alhasil, ia sudah dua kali keluar masuk kantor polisi. Namun, dengan mudah Vino selalu menyogok polisi tersebut dengan uang.
Kembali lagi ke Chika, ini hari pertamanya disekolah baru. Tepatnya masa SMP dia sudah selesai dan berganti menjadi masa putih abu-abu. Chika tidak merasa senang, malah dia merasa takut. Takut bagaimana masa depannya akan dimulai disini, melangkah untuk ke tempat yang lebih tinggi menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter. Dia sangat menyukai dokter, menurut dia seorang dokter itu adalah malaikat penolong. Chika ingin menjadi seperti itu.
Hari ini hari pertama dia untuk memulai semuanya dengan berseragam putih abu-abu.
"Christ... Ayo berangkat! Kakak telat nih." teriak Chika didepan pintu kamar milik adiknya.
Tanpa ada respon dari orang si pemilik kamar, Chika menuruni puluhan anak tangga dirumahnya dengan sedikit tergesa-gesa.
"Chika, hati-hati nak." ucap sang mama dari ruang meja makan, melihat pergerakan anak putrinya itu.
"Biasa mah, liat nih udah jam 7. Sekarang kan hari pertama dia sekolah ada ospek juga." tutur orang disamping Shani sambil menyeduh segelas teh hangat dan membaca koran.
Chika yang tampak kesulitan membawa berbagai barang untuk ospeknya, hampir saja jatuh menuruni tangga. Namun, dengan sigap Vino langsung berlari menghampiri Chika dan melepaskan koran dari tangannya.
"Hati-hati sayang. Sini papa bantu." Vino membantu Chika yang hampir kehilangan barang-barangnya dari tangan.
"Makasih pah, kayaknya Chika harus buru-buru deh sebelum telat." keluh Chika.
Shani yang sedari tadi menyiapkan sarapan langsung menyodorkan nasi goreng buatannya ke hadapan Chika.
"Nih, makan dulu. Biar semangat ospeknya." tawar Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
TULIP [VIKUY] (END)
RomanceYessica Tamara, siswi baru di SMA Jakarta 48 yang terkenal dikalangan kakak kelas dan juga teman seangkatannya karena parasnya yang cantik. Tidak hanya itu, lelaki disekolahnya juga banyak yang terpikat karena otak pintarnya yang dikenal dari SMP se...