Confession

1.5K 201 65
                                    

Sifat manusia bisa berubah hingga 180 derajat tergantung bagaimana suasana hatinya. Mungkin, keberadaan Chika disana bisa menambah tenang sosok Vion yang beberapa hari lalu marah-marah dan penuh dendam. Ia tak berniat membalas hal-hal yang Gito lakukan padanya. Tapi, apakah semesta mengijinkan, jika dia boleh merebut Chika dari lelaki itu untuk ada di sisinya satu hari saja? Ayolah... Setuju kan? Hanya hari ini saja.

Lelaki bermata elang itu, sudah bersiap menggunakan sepatu kets berwarna putih ditambah kemeja hitam dan celana jeans yang dia gunakan. Membuat dirinya tampak berkelas seperti sugar daddy. Sebenarnya, dia tak berniat berdandan rapi. Namun, tak ada salahnya juga terlihat lebih tampan dari biasanya.

Dua jam yang lalu saat pukul 09.25, Vion mengabari Christian. Menanyakan perihal Chika, apakah wanita itu ada dirumah. Bukannya pria kecil itu menjawab, justru ia meminta Vion untuk membelikannya skin permainan ML terlebih dahulu sebelum dirinya akan jujur. Mau tak mau, Vion menuruti permintaan Christian. Dan dijawablah bahwa Chika sedang ada dirumah. Barulah sekiranya dua jam bersiap, pukul 11.25 Vion berangkat menuju rumah gadis tersebut.

Kenapa? Tiba-tiba Vion berniat mengunjungi Chika? Jadi setelah kelas 12 mengadakan ujian SBMPTN serentak satu Indonesia. Tiga hari yang lalu, pengumumannya sudah dibuka. Vion tak mengharap apapun dari pengumuman itu karena jurusan dan universitas yang dia tuju juga banyak peminatnya.

Lantas, dia baru membuka pengumuman itu tadi malam. Betapa terkejutnya seorang Vion, yang saat waktu ujian kemarin saja dia tak belajar karena banyak sekali perkara yang datang dihidupnya. Bisa tertera kata "SELAMAT KAMU LOLOS" dalam pengumuman yang dia buka.

Sontak, semua kejadian itu membuat Vion berpikir untuk tak dapat berjumpa lagi dengan Chika. Karena ia sudah memutuskan untuk pergi keluar kota demi pendidikannya. Setelah penuh kegengsian dan semu keberanian dia kumpulkan, Vion berniat mengajak wanita itu untuk pergi jalan-jalan bersamanya. Itung-itung sebagai kenangan terakhir. Walau, Vion pun tau harus ada persetujuan dari Gito. Tapi, sudahlah... Lakukan saja hari ini apa yang sedang Vion inginkan. Tanpa harus memikirkan bagaimana perasaan pacar Chika.

Tok Tok Tok

Keringat mengucur diseluruh wajah Vion saat mengetuk pintu rumah Chika, padahal hal begini sudah biasa dia lakukan. Apalagi sempat dulu, mereka pergi bersama dengan status pacar trial. Tapi, kali ini berbeda. Vion harus dapat menenangkan suasana agar perpisahan dirinya dengan wanita itu di tutup dengan baik-baik.

Sesuai rencana 5 menit kemudian, Chika yang membuka kan pintu. Dirinya cukup terkejut melihat siapa yang datang "Eh kak Vion? Cari Christian ya?" tanyanya sembari masih memakai piyama tidur. Wajahnya juga masih sayup-sayup. 

"Boleh minta waktu lo sebentar?" Vion memincingkan satu alisnya naik, menunggu jawaban dari Chika. Tentunya saat wanita itu sedang berpikir, Vion yang keras kepala sudah menarik tangan Chika menuju kendaraannya "Eh eh ngapain narik-narik segala." seluruh kebingungan melayang di kepala gadis jangkung.

Vion melepaskan tangannya, yang menarik Chika begitu kuat "Minta waktu lo satu hari aja." pintanya sembari mengatup tangan ke depan wajah. Sebenarnya, Vion tak mau memaksa tetapi apa boleh buat, masa ia harus dikerubungi rasa sesal jika nantinya tak dapat lagi menikmati waktu berdua dengan Chika.

"Mau kemana? Gue belum bilang kak Gito." wanita itu benar-benar seperti orang bingung, karena dia baru saja bangun tidur di pagi menjelang siang ini. Chika yang hanya berbekal handphone keluar rumah itu, membuat Vion segera memakaikannya helm. "Gue ga peduli. Naik buruan."

Tentu saja, Chika menuruti perintah lelaki itu untuk menaiki motor ninja hitam miliknya "Kak, gue masih pake piyama lho. Gila aja lo!" gerutu Chika kesal. Tak banyak basa-basi, Vion segera menancapkan gas motornya untuk pergi dari komplek rumah Chika.

TULIP [VIKUY]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang