Hari ini Chika mendapat begitu banyak pelajaran dari Vion, bukan hanya perihal sebuah kesetiaan, keihklasan, dan kesederhanaan yang Vion punya. Tetapi, lelaki itu memiliki beribu cara agar Yang Maha Anggun Yessica Tamara luluh dengannya.
Vion ingin membuktikan bahwa benci menjadi cinta itu benar adanya. Bukan hanya cara-cara buaya yang dia gunakan untuk meluluhkan hati seorang Chika. Bahkan Vion harus berani menyiapkan mental untuk menemui orang tua gadis itu untuk mengajaknya pergi ke acara pernikahan.
Setelah puas berkeliling menaiki sepeda dan mengenalkan Aiko kepada Chika. Walaupun mereka juga sempat berkelahi sedikit, tetapi dengan mudah Vion membuat gadis itu kembali ceria. Ia membelikan Chika satu bungkus coklat dan ternyata itu menjadi makanan favorit Chika. Betapa beruntungnya seorang Vion, yang seperti cenayang dan pandai menebak.
Malamnya, Vion harus berjuang keras mengayuh sepeda menuju rumah sakit Vino. Beban Chika memang terlihat ringan, tapi kalian harus cobain deh. Bisa-bisa Vion waktu pulang ke rumah manggil tukang urut.
Di rumah sakit, Vion tidak dapat berlama-lama karena jam kunjung sudah habis. Ia hanya meminta ijin pada Shani akan membawa Chika besok untuk ke sebuah acara. Tentu saja, Shani menyetujui. Dia menyetujui bukan karena anak sulungnya boleh pergi sama siapapun tetapi Shani menyetujui karena sudah tau dan paham bagaimana sosok pemuda yang meminta ijin padanya.
Penuturan Vion terakhir kali tentang penyakit jantung membuat Shani kagum, pasalnya menurut mama muda itu, tak banyak anak se-usia Chika yang mengerti dan belajar tentang penyakit dan segala macamnya. Jadi Shani cukup yakin bahwa Vion adalah lelaki pintar dan baik hati.
Selepas dari rumah sakit, Vion dan Chika berpisah. Tak mungkin juga Vion harus mengantar gadis itu kembali ke rumah menggunakan sepeda. Chika cukup sadar, apa yang dilakukan Vion sudah terlalu merepotkan.
"Hati-hati, kabarin kalo udah sampe rumah." ucap Vion sembari menutup pintu taksi yang Chika pesan. Dan menatap kepergian taksi tersebut hingga hilang dari pandangannya.
Sedangkan, Chika yang ada di dalam taksi merasakan kupu-kupu sedang terbang di perutnya. Kupu-kupu itu berkeliaran, lari kesana kemari, bernyanyi, dan bersenda gurau. Tak jarang, Chika merasa bahagia seperti ini. Sudah lama dan mungkin sewaktu dia masih kecil.
"Jaga kak Vion, jangan ubah dia jadi sosok elang yang galak lagi ya Allah..." gumam Chika pelan sambil menatap jalanan Jakarta dari dalam taksi.
Entah mengapa, Chika ngantuk sekali. Karena seharian tak memiliki waktu untuk memejamkan mata. Aroma coklat sudah tiada, berganti dengan aroma AC. Suara radio yang mengalun membuat Chika makin ngantuk.
Tiba-tiba ada sentuhan hangat menggoyangkan tubuh Chika "Non... Bangun non..." gugah kedua bapak-bapak yang bersikeras membangunkan gadis tersebut.
"Eh, udah sampe ya?" Chika mengerjapkan kedua matanya, memperjelas arah pandangan, dan membersihkan sedikit air yang ada dipojok bibirnya.
"Sudah dari setengah jam yang lalu Non." jawab Pak Joko, yang membantu sopir taksi untuk membangunkan Chika.
Cepat-cepat Chika meminta maaf kepada sopir taksi yang mengantarnya dan memberikan uang sejumlah 2 kali lipat dari tarif yang dipatok. Dirinya ceroboh, membiarkan sopir taksi menunggunya tidur dan kehilangan pelanggan.
"Maaf Non Chika, ada yang nyariin di dalem dari jam 7 tadi." ujar Pak Joko lagi sembari menjaga Chika yang baru saja bangun tidur untuk masuk ke dalam rumah. Bapak tua itu sungguh baik hati bahkan dia melakukan hal yang sama saat Christian pulang larut malam setelah night ride.
Chika memastikan jam di hpnya. Ia tampak bingung, pasalnya tadi sebelum pulang dari rumah sakit dirinya melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 lebih 15 menit. Sekarang, ia melihat jam lagi sudah pukul 10 lewat 30 menit. "Siapa Pak? Tumben ada tamu sampe 3 jam lebih belum pulang-pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
TULIP [VIKUY] (END)
RomanceYessica Tamara, siswi baru di SMA Jakarta 48 yang terkenal dikalangan kakak kelas dan juga teman seangkatannya karena parasnya yang cantik. Tidak hanya itu, lelaki disekolahnya juga banyak yang terpikat karena otak pintarnya yang dikenal dari SMP se...