About The Rain

1.9K 233 8
                                    

Hujan-hujan begini memang pas jika dinikmati dengan sepiring mie instant. Suasana basecamp Five Orange yang sepi, semakin menambah hawa dingin didalam ruangannya. Hanya ada Zee, Zahran, dan Mira berbincang ringan bersama rerintikan hujan yang menggema disudut ruang. Kalau kata Zahran sih, syahdu...

"Heh mana tantangan yang gue kasih ke lo? Masa belum ada kemajuan sih Ran!" ujar Zee mengenai tantangan yang mereka buat kemarin ketika Zahran kalah bermain playstation.

Zahran mengelus dadanya, tampak pasrah sekali "Sabar, orang Chika nya juga masih sibuk basketan dari kemarin."

"Ya buruan lah, pengecut lo." ejek Zee dengan wajah tengilnya menggoda Zahran.

"Bisa-bisa gue ditimpuk sama Gito pake sendal kalo tau deketin Chika."

Mira yang menyaksikan keributan kedua orang ini tampak kepo akan hal yang dibicarakan "Emang lo nantangin apa Zee ke Zahran?"

"Itu Mir, gue suruh Zahran deketin Chika buat manas-manasin mantannya."

Akal-akallan Zee, sebenarnya ia suka sekali mengerjai Zahran untuk membiarkan mantannya cemburu. Pasalnya, Zee sangat tau bahwa mantan Zahran itu sekelas dengan Chika. Dan putusnya Zahran pun karena lelaki itu yang buaya. Tapi sebenarnya, dibalik sikap buaya nya Zahran ada sosok romantis dan hangat. Berbeda dengan Zee sendiri, dia adalah sosok yang cool dan jual mahal pada banyak perempuan.

"Gila aja lo Zee, lo kan tau gimana Gito kekeuh deketin Chika." Mira tampak tidak setuju dengan tantangan yang dibuat oleh Zee kepada Zahran.

"Emang gila nih bocah satu, ntar kalo Gito ngajak gelut gue gimana." berontak Zahran.

Dengan soknya Zee berkata "Tenang, lawan sama gue juga K.O dia."

"Lah orang yang disuruh deketin Chika juga gue."

"Udah tenang Ran, cuma buat tantangan lo doang karena kalah main PS."

Zahran mendengus kesal "Iya besok deh bacot banget sih lo."

Ditengah keributan mereka berdua, Mira merasa sangat sepi sekali dirumah ini. "Eh guys, Gito sama Vion mana ya? Tumben banget ga kesini."

"Vion dirumah, biasalah tuh anak kalo hujan ga mau keluar rumah."

Sejak kepergian Aiko, Vion sudah jarang keluar rumah ketika hujan. Karena itu akan mengingatkannya pada sosok Aiko.

"Bener banget kejadian setahun lalu, masih aja bikin dia takut."

Entah mengapa, Vion takut dengan hujan. Padahal banyak hal yang lebih menakutkan lagi selain hujan. Namun, yang sangat Vion takutkan tetaplah hujan.

"Tau tu anak, trauma kok sama hujan." cibir Zee.

Dengan cepat, Zahran selalu membela Vion ketika temannya satu itu mendapat ejekan entah dari Zee atau Gito. "Heh, ngaca Zee! Lo aja trauma sama perempuan setelah putus dari Lala."

Jika Zahran putus dengan Fiony karena memang dirinya yang buaya. Sedangkan, Zee putus dengan Lala karena Lala meninggalkannya ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA.

Benar, Lala adalah kakak kelas Zee. Dari sekian banyak perempuan disekolah, saat itu hati Zee terpaut oleh Lala, kakak kelasnya. Mereka bertemu ketika sama-sama mengikuti eskul taekwondo. Zee dan Lala menjalin kasih hubungan pacaran selama kurang lebih hampir 3 tahun. Dimulai dari Zee kelas 10 dan Lala kelas 11. Ditahun ketiga, Lala memutuskan untuk kuliah di Singapore. Namun, apa daya mereka berdua sama-sama tak bisa menjalin hubungan LDR.

"Bisa diem ga buaya!" lagi-lagi malah Zahran yang kena.

"Terus Gito kemana?" tanya Mira.

Biasanya, Gito tak pernah absen sekali pun untuk mengunjungi rumah basecamp ini. Entah hanya sebatas tidur siang, makan, bermain game, atau mengobrol dengan keempat temannya. Tapi sepertinya hari ini Gito benar-benar sibuk.

TULIP [VIKUY]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang