Unhappy Without U

4.2K 252 120
                                    

Hari yang paling ditunggu-tunggu datang menghampiri Vion untuk pertama kalinya. Memakai setelan jas berwarna hitam sehingga dirinya sangat terlihat gagah. Wajahnya dari pagi tak kunjung rileks, penuh dengan ke-kakuan. Debar jantungnya berpacu dua kali lipat dari biasanya. Dia pikir ini akan sama takutnya saat melihat Flo mengucapkam ijab qobul untuk meminta Oniel dari orang tua gadis itu. Tetapi, ternyata tidak. Apa yang Vion rasakan, jauh lebih menegangkan daripada hanya menyaksikan moment-moment sakral milik orang lain.

Setelah acara berjalan setengah jam, Vion baru dapat melihat wanitanya sekarang. Keluar dari balik salah satu ruangan di masjid sembari memakai pakaian yang tertutup dibalut hijab berwarna putih. Chika tampak cantik dan sholeha. Hati calon suami mana yang tak kagum akan keindahannya. Bahkan, Vion sampai tak dapat menutup mulutnya karena begitu haru menyaksikan Chika jalan dengan anggun menuju meja akad.

Wanita yang akan menjadi calom istri Vion itu memutuskan untuk berhijab setelah menerima lamaran dari lelaki bermata elang. Ia melakukan semua itu dengan hati yang ihklas dan penuh keridhoan untuk menuju surga-Nya. Menerima lamaran Vion dan sungguh-sungguh ingin membenahi diri untuk berhijrah. Semua keluarga juga sudah setuju dengan keputusan yang Chika buat. Dan sampailah pada hari ini, hari kebahagiaan yang akan Chika kembali rasakan. Dia berjanji, tidak akan mengulanginya lagi untuk yang ketiga kali.

Saat suasana sudah mulai hening dan penghulu juga sudah datang. Pembacaan ijab qobul pun dimulai. Tidak hanya tangan Vion yang bergetar tetapi juga tangan adek Chika, Christian. Lelaki itu pikir, ia akan biasa saja menjadi wali sang kakak seperti apa yang pernah dia lakukan dulu dengan Zahran. Namun, dugaannya salah. Justru bersama Vion lah, tangannya semakin bergetar cukup hebat. Dia tak ingin salah langkah lagi melepaskan kakaknya bersama pria tidak bertanggung jawab.

Seiring berjalannya waktu dan menengok ke masa lalu, Christian tidak pernah melihat sosok Vion sebagai lelaki nakal atau tidak baik. Hal sekecil apapun, Vion selalu lakukan untuk dirinya. Dan dari situlah Christian tau 'jika dengan dirinya saja Vion bisa berlaku peduli, apalagi dengan Chika' akhirnya pemikiran itulah yang meyakinkan Christian untuk menjadi wali Chika kedua kalinya.

Tangan sudah saling menggenggam erat, pandangan Christian dan Vion bertemu pada satu titik. Saling mengisyaratkan, jika niat mereka sama-sama untuk membahagiakan Chika.

"Bismillah." ucap Christian hendak memulai ijabnya, "Saudara Vion Fadrin Bin Boby Chaesar. Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari saya Yessica Tamara Binti Raden Vino dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat dan uang senilai dua ratus lima puluh enam ribu rupiah dibayar tunai."

Seketika, genggaman tangan Vion semakin mengerat. Penuh dengan keyakinan, ia menjawab. "Saya terima nikah dan kawinnya Yessica Tamara Binti Raden Vino dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." penghulu pun bertanya pada kedua saksi dari pihak keluarga Vion dan Chika.

"Bagaimana para saksi?"

"Sah." ucap kedua saksi dengan penuh keyakinan.

Rasa haru menyelimuti berbagai keluarga yang hadir. Mereka semua sama-sama tau bagaimana pengorbanan Chika dan Vion untuk melangkah ke jenjang yang serius ini.

Berbagai tangisan tak dapat dibendung, Chika yang melihat ke arah Shani langsung meneteskan air matanya. Perasaannya begitu bahagia sekali melihat senyuman Shani yang sudah lama tidak muncul itu kembali tertera karena moment haru ini.

"Alhamdulillah." ucapan itu membuyarkan pandangan Chika dari Shani. Ucapan lelaki yang sekarang sudah sah menjadi suaminya. Lelaki yang menurut Chika dari dulu tidak pernah menyerah mendapatkan hatinya, tidak pernah menyerah mengejar cintanya, dan tidak pernah merasa sia-sia mengenal dirinya.

Proses foto setelah ijab qobul dan tanda tangan buku nikah juga dilaksanakan. Betapa gelisahnya kedua hati mempelai. Walaupun, jauh sebelum ini Vion sudah mencoba mengambil start duluan. Dalam lubuk hatinya, dia jauh lebih nervous sekarang.

TULIP [VIKUY]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang