Bab Empat

425 91 24
                                    

"Apa lo bilang?jadi mereka yang lo critain waktu itu"

"Yaaa" jawab Tika kesal.

"Terus mana lainnya?ah maksud gua para musuh,apa mereka juga sekolah di sini,apa mereka juga anak pindahan dari Amerika?" Tanya Dimas secara beruntun yang mana membuat Tika linglung.

"Entah" Tika terlihat tidak tertarik dengan pembahasan ini.

"Ah gak asik lo,Ka" gerutu Dimas sambil melahap makanan nya.

~

Dimas adalah sahabat Tika dari kecil.Ia orang yang tampan, periang dan pintar.Jika Tika sedih maupun senang Dimas lah yang menghibur dan menjaga nya bak malaikat.Kerap sekali Tika jadi bahan olokan/bullying teman-teman nya,Dimas selalu melindungi nya segenap hati melebihi dari siapapun.

~

"Dim" sapa Nopal sembari melempar bola basketnya ke Dimas. "Ayo latihan.Noh ditunggu anak-anak" sambungnya.

"Okey.
Gua ke lapangan basket dulu ya,Ka.Jangan rinduin gua ya hehehe" usil Dimas dan mengusap rambut Tika gemas sambil berlari kecil kearah Nopal.

"Gak bakal" jawab nya ketus

~

"lihat tuh si jalang kecil.Berani-beraninya godain si Dimas lagi'' cibir Sinta,si ratu alay.Dia naksir Dimas dari dulu dan berkali-kali di tolak Dimas.

"Ah,si jelek itu ya.Emang gatau diri" sambung Risma,antek-antek si Sinta.

"Kita apain nih enaknya? hmm.. Suruh aja nitip surat lo ke anak pindahan itu.Lumayan,cakep" seru Tara.

"Ide cemerlang tuh" jawab Sinta senang dan menghampiri meja Tika "Heh! nih kasih surat gua ke anak pindahan kelas lo.Siapa tuh namanya,ah ya,Aldi.Lumayan gak dapet Dimas tapi dapet yang mening.Awas kalau lo gak serahin''

"HAHAHA.."mereka bertiga tertawa puas dan meninggalkan Tika sendirian.

Tika menundukkan kepala nya dalam-dalam dan berpikir ah kali ini aja deh.Gua males cari gara-gara sama si ondel-ondel.

***

Tika berjalan ke arah kelasnya,tak sengaja dia berpapasan dengan Aldi dkk.Sudut mata Tika mengikuti arah kemana Aldi berjalan,sedangkan Aldi hanya berjalan melewati Tika seolah tidak pernah bertemu dengan Tika sebelumnya.

Tika memutarkan badannya,menoleh ke arah Aldi yang sudah berjalan di belakangnya dan memanggilnya.Aldi berhenti dan juga memutarkan badannya.Tika menghampiri Aldi menyerahkan surat yang ia bawa "Ini".Aldi menatap Tika dan melihat apa yang Tika sodorkan.

''Apa ini.Wah sepertinya surat cinta" tebak William yang sigap mengambil surat yang dibawa Tika.Entah darimana ia datang,hal tersebut mengejutkan Tika.

William buru-buru membuka surat tersebut dan dibacanya keras-keras dihadapan seluruh siswa siswi yang berlalu lalang di koridor kelas "AKU MENCINTAIMU DARI PANDANGAN PERTAMA.KAMU BAGAIKAN PANGERAN BERKUDA DAN AKU PUTRINYA TETAPI....." Belum sempat William selesai membaca,surat itu direbut oleh Azka.

"Apa-apaan sih lo.Ambil-ambil milik orang.Lo kurang pekerjaan ya,apa lo iri gaada yang naksir"

"Cih..Gabakal gua iri ke dia. Cewek jelek culun begini buat apa untungnya.Dan..Satu lagi..Dia gendut emang apa pantas dia bersanding dengan gua?hah mimpi" selah William saat dia sudah berhadapan dengan Tika.

"Yahh kali lo mau sama si gendut itu,Will.Badan kayak kasur usang" timpal Arnold sahabat William

"Anjirr..Big size" Sambung Rey

''Hahahaha..." tawa seluruh siswa di koridor yang sedari tadi melihat pertunjukkam seru ini.

Tika menatap William tajam.Emosinya tak tertahankan,ingin saja ia memukul dan memgumpat tetapi ia hanya diam,sedangkan William hanya tersenyum masam.

"DIAM!!" Teriak Aldi yang membuat siswa lainnya berhenti tertawa.

"Mulut cabe kumat lagi" sindir Andi kepada ketiga musuh di depannya.

"Apa lo bilang" ujar Rey geram menangkap perkataan Andi.

Disisi lain Dimas lari menuju koridor dan menarik tangan Tika meninggal kan tempat itu "Bubar" seru Dimas.


***

Di bawah pohon beringin tepat nya taman belakang sekolah,Dimas dan Tika duduk berdampingan.Dimas menghela nafas kasar yang membuat Tika rada risih.

"Kenapa lo diam aja" tanya Dimas sambil memijat keningnya.

"Ngantuk"

"Maksud gua,kenapa lo gak lawan mereka?.Ini bukan sifat lo,Tik.Sampai kapan lo bakal diem terus diginiin" sambung Dimas gusar dan mengingat masa lalu nya bersama Tika "Udah 10 tahun lo jadi anak pendiam.Lo harus kembali seperti dulu,yang gak pernah di injak-injak orang semudah itu"

"Gua gak mikir.Toh itu masa lalu gua" jelas Tika.

"Ck" decak Dimas sembari merogoh saku celananya dan memberikan cokelat favorit Tika.

"Thanks"

***

Di ruangan kelas...

Tika membaca selembar demi selembar novel yang di pinjam nya dari perpustakaan.Di lain sisi Dimas bersenda gurau dengan teman-temannya di pojok kelas.

"Eh,Dim.Lo gak malu apa di tempelin tuh bocah" tunjuk Putra kearah Tika yang asik dengan dunia nya.

"Gak mungkin lah secara mereka kekasih masa kecil" timpal Agung.

"Apa jangan-jangan lo punya perasaan sama dia" tanya Dias kepada Dimas.

"Mungkin saja sih" sambung Dika.

"Selama ini lo selalu bela-belain dia.Gimana sebenarnya perasaan lo,Dim" tanya Danu penasaran.

Dimas tertegun "perasaan gua.." batin nya bertanya-tanya.Entah Dimas memiliki perasaan apa kepada Tika,yang dia tau hanya melindungi dan menjaga Tika selama ini.

~

Disudut lain Aldi dkk mendengar apa yang mereka lihat.
"Sepertinya cewek itu mesti di bully teman-temannya" tebak Aldo ngawur

"Gua denger sih gitu" sahut Azka sambil memainkan game di ponselnya bersama Andi.

"Tapi kemarin_" putus Aldo mengingat kejadian kemarin saat mereka berkelahi dengan ketiga musuhnya.

Aldi tersenyum simpul "Urus saja diri kalian."

***

You are Me Iam You |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang