"Pergi!" seru Dimas menghampiri bangku Tika yang sudah di kerubungi para cewek-cewek yang siap melahap habis sahabatnya.
Teman-teman Dimas membubarkan siswa kelas lain yang sedari tadi menginjakkan kaki di kelas ini untuk melihat pertunjukkan menarik,menurut mereka.
"Lo gapapa kan'' tanya Dimas kawatir kepada Tika.
"Enggak.Emang ada apa" tanyanya balik.
"Nanti aja gua jelasin"
Kringg..Kringg...
***
"Lagi-lagi lo cari masalah" kata Dimas sembari memainkan bola basket didekapannya.
"Apa lagi sih"
"Lo cek hp aja deh.Biar paham"
Tika buru-buru melihat ponselnya.Dia terkekeh pelan melihat chat grub sekolahnya.Dengan santainya Tika merebahkan diri di atas hamparan rumput dibawah pohon beringin dan melahap cokelat favoritnya.
Raut wajah Dimas keheranan menatap sahabatnya yang notabene dalam perihal tersebut.
"Lo gak kaget" tanya Dimas penasaran."B aja" jawabnya singkat
Hening,tak ada percakapan lagi setelah itu.Dia tahu kalau sahabatnya ini berbeda dari yang lain alias gampang bodo amat.
***
Di kantin..
"Makanan Indonesia enak-enak ya.Apa ini namanya sih tadi...." Azka sempat berpikir sejenak "ah nasi goreng" lanjutnya dengan senyuman manis.
"Ini nih yang paling gua sukaa..Mie yayaaammm" seru Aldo kegirangan.
"Mie ayam" kata Andi membenarkan.
"Hhahaha.." pecah tawa ketiga sahabatnya yang juga makan dengan menu-menu mereka pilih.
"Eh-eh kalian tahu gak.Aldi terkenal di sekolah sini semenjak kejadian kemarin" kata Andi
"Iya.Gila tuh cewek nembak duluan"
"Bagaimana perasaan lo,Al.Cewek terjelek di sekolah ini nembak lo.."
"Urus saja urusan kalian" putus Aldi.
Ketiga sahabatnya cekikian melihat tingkah sahabatnya yang sedingin es itu.
***
Di lapangan basket..
"Shut" teriak Putra.
Hosh..Hosh..Hosh..
Deruan nafas lelah bercampur senang atas jerih payah latihan mereka untuk lomba bulan depan.
"Hah capek gua" ujar Dika mengelap dahinya dengan handuk kecil.
"Minum mana minum" tanya Dimas
"Nih" jawab Agung menyerahkan botol minum kepada Dimas.
"Kalian tahu gak,kalau anak kelas sebelah juga pindahan dari Amerika.Pasalnya mereka musuhan sama anak pindahan kelas kita'' ujar Dika sembari tiduran.
"Yang bener..Lo dapat info dari mana lagi,Dik" tanya Putra
"Yah siapa lagi kalau bukan mak comblang si lampir alay itu"
"E dasar.Maksud lo si Sinta..Gitu-gitu lo tahu naksir dia" sindir Agung dengan senyum jahilnya.
"Hah itu dulu,Bro.Cantik doang kelakuannya amit-amit" rutuk Dika dengan mulut komat-kamit ala mbah dukun.
"Anjir" tawa Dimas.
"Selesai" kata Danu sambil meregangkan kedua tangannya.Dia senang tugas yang diberikan sahabatnya(Dimas)selesai,untuk menghapus rumor tentang Tika.
Danu memasuki extrakulikuler penyiar,jadi gampang untuk membantu Dimas.
"Thaks,Dan" sahut Dimas menepuk pundak Danu.
"Siap"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Me Iam You |END|
RomanceAku tidak bisa menghindari takdir yang terus berjalan beriringan dengan waktu.Setiap mimpi maupun kenyataan terjadi pada diriku seolah-olah itu hanya fiksi belaka...