Byurrr...
Tika tersadar dari pingsannya.Terlihar siluet orang ber jas hitam di hadapannya,sehabis mengguyur tubuhnya dengan air .Orang ber jas hitam itu menggeser tubuhnya kesamping, dan terlihat samar-samar sosok 3 cowok seusianya duduk bak pemimpin.
"kenapa gak gigit sepenuhnya saja lidah lo sampe mati" kata lelaki itu.
"Percuma gigit lidah lo sampe putus, secara bius itu mengandung alkohol tinggi" jelas salah satu lelaki di samping kiri.
Tika membelalakkan matanya dengan jelas.Ia sadar sepenuhnya bahwa ini penculikan.Tangan dan kakinya diikat pada kursi kayu,sedangkan mulutnya dibungkam kain sehingga ia tak bisa berkata sedikitpun.Yang mengejutkan lagi,ketiga lelaki itu adalah musuh Aldi dkk.
"Hmmphh..hmphh" Tika meronta,ia ingin mencabik-cabik ketiga lelaki tersebut.
"Lepas" perintah William kepada bawahannya.
Dengan sekali perintah, lelaki ber jas hitam itu melepas kain yang membungkam mulut Tika.
"Lo!" Ucap Tika geram.
William melangkah maju dan menarik rambut Tika dengan kasar.Tika menjerit kesakitan,rasanya rambut Tika tertarik hingga ke akar-akar seperti akan terlepas dari kepalanya.
''Akh!!apa salah gua ha" jerit Tika kesakitan.
''Salah lo?" Wiliam tersenyum simpul menggantungkan kalimatnya dan balik bertanya ''Apa ya salah lo,''
''Mana gua tahu ha''
William melepas tangannya dari rambut Tika.Dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Tika.
"Ka-re-na lo je-lek" menunjuk ke dahi Tika.What..terus apa hubungannya, batin Tika.
"Terus kenapa lo culik gua"
"Lo bakal kita jadikan kambing hitam" jawab Rey sembari meneguk wine nya.
"Maksud lo" Tika penasaran,
"Karena lo pacar Aldi" jelas Arnold tanpa basa basi.
"Pacar?,kata siapa" selah Tika.
"Bukan urusan lo" ketus William berjalan pergi meninggalkan Tika keluar ruangan, diekori Rey dan Arnold.
Tika tak percaya atas kelakuan ketiga anak pindahan ini.
"Emang mereka pikir lagi main film apa", gumam nya lirih.***
Malam pun tiba.Ruangan semakin sesak dan gelap.Tika mulai menggigil karena siang tadi seragamnya basah diguyur air oleh bodygard William.Bibir mulai mengering dan wajah mulai memucat.Nafas Tika tersengal-sengal tak beraturan.Asma nya mulai kambuh,ia memang mempunyai riwayat asma sejak kecil.
"A..ku..ti..dak..tahan..la..gi..dadaku..sa..kit.." rintihnya sambil memejamkan mata.
Tika menangis merasakan yang dideritanya. Ia sempat memikirkan bagaimana keadaan Dimas disana saat pingsan, apalagi dijalanan mereka lewati sepi.
Benar kata Dimas,masalah akan datang jika ia ikut campur dengan anak pindahan ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Me Iam You |END|
RomanceAku tidak bisa menghindari takdir yang terus berjalan beriringan dengan waktu.Setiap mimpi maupun kenyataan terjadi pada diriku seolah-olah itu hanya fiksi belaka...