Bab Dua puluh

184 51 10
                                    

DORR!!.

Tika tak merasakan apa-apa pada dirinya.Ia terbelalak melihat William ambruk di pangkuannya,dan mendengar William bicara kepada seseorang dibalik pintu gudang
"Kalian telat" ujarnya,

Tika menoleh kearah apa yang dilihat William.Ternyata Rey menembakkan pistol miliknya kearah sang pemimpin itu yang hampir menekan pelatuk pistol kearah Tika.

William tersenyum dan mulai tak sadarkan diri.Tika melihat banyak darah keluar dari tangan dan kepala William.Rey berlari kearah William dan membawanya pergi,sedangkan Arnold baru saja datang bersama para bodygard nya dan menghajar semua lelaki itu.

"Anggap saja lo gak tahu kejadian ini,kalau engga lo bakal nanggung akibatnya.Dan lo pergi dari sini sekarang juga" Ancam Arnold kepada Tika.
Tika segera beranjak dari tempatnya.

***

Tika pergi ke rooftop sekolah.Ia menenangkan pikirannya yang bercampur aduk karena masalah ini.

"Dimana datangnya mereka" gumamnya lirih

Tika mengambil ponsel di saku rok nya.Ia menebak pasti Dimas akan spame chat,ternyata dugaannya benar.Tika tersenyum sungging ,

Tika tersenyum sungging ,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana keadaannya.Apa dia baik-baik saja?"

"TIKK" kata Dimas menepuk pundak Tika dengan nafas yang tersengal.

"Ahh..Gua capek kawatirin lo" sambungnya sembari duduk bersandar di tembok.

"Lo tahu darimana kalau gua disini"

"Kata hati"

Tika menoleh kearah Dimas,dan duduk disamping nya.

"Gua tanya beneran"

"Kepo lo" ujar Dimas mengelap keringatnya.

"Lo gak tanya alesan gua disini"

"Gak butuh lo jelasin gua udah tahu"

"Darimana"

"Secara,lo bener-bener terlibat dengan mereka terlalu jauh,Tik"
Timpal Dimas

"Apa anak-anak pada tahu kejadian tadi?"

"Gak bakal.Karena mereka gak akan paham dunia mafia kecuali orang tertentu.Dan lo_ jangan sekali-kali bolos pelajaran dengan otak lo yang pas-pas an ini.Minggu depan kita ujian"

"Lo sendiri juga bolos" cibir Tika

"Karena gua lebih pintar dari lo, sekali baca gua cepet paham.
Ayo kita pulang" ajak Dimas berdiri mengulurkan tangan kepada Tika.

"Kita gak balik ke kelas?"

"Hari ini pelajaran bu judes.Lo tahu sendiri gimana, sekali telat gak boleh ikut jam nya.Sekalian aja pulang,,bolos jangan nangung-nanggung" jelas Dimas menarik tangan Tika.

You are Me Iam You |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang