Bab Dua belas

248 67 11
                                    

"Jadi kapan kita jenguk tuh cewek" tanya Azka,meneguk kopi chocolate kesukaannya.

"Ntar malem aja" jawab Andi

"Aish..Gua malah merasa bersalah sama tuh bocah" ujar Aldi dengan mengacak rambutnya kasar.

###

3 hari lalu...

"Aduh..Nih perut gak bisa diajak kompromi apa" gerutu Rey sambil memegang perutnya menuju toilet.

~

"Terimakasih" ucapnya.

"Buat?" Tanya Tika.

"Buat lo yang udah nolongin gua"

"Tak masalah"

"Gitu doang?" Ujar Aldi menepuk jidatnya.

"Apalagi"

~

bentar..kok suaranya gak asing,batin Rey

~

"Akh..Gak seharusnya gua tanya lo" ucap Aldi kesal dan pergi meninggalkan Tika.

~

Rey mengintip dari pintu toilet dan bergumam lirih dengan senyum liciknya,"Menarik" .

***

"Kabar bagus,Bro" kata Rey kepada William dan Arnold sembari duduk diatas meja.

"Ada buruan bagus" sambungnya.

Rey memceritakan apa yang ia lihat di toilet tadi,

"Oh,rupanya Aldi mulai jatuh cinta dengan si gendut itu" ,ujar William menebak-nebak.

"Alasan dia gak mati minggu lalu ternyata cewek itu yang nolongin.Ck,baru sadar gua" decak Arnold kesal.

"Tapi..Darimana cewek itu punya bela diri.Bukannya ia cuma cewek lemah?" Ungkap Rey memegang pelipisnya.

"Cuma topeng.
Sewa orang." ujar William menyuruh Arnold memulai rencana liciknya.

"Oke,Bro"

***

Siangnya,,

"Dih.Itu toh pahlawan kesiangan Aldi" tunjuk Arnold kepada Tika yang pingsan dan diikat erat pada kursi kayu.

"Gadis ini menggigit lidahnya tuan muda,tapi tidak terlalu parah" tegas sang lelaki ber jas hitam

Mereka bertiga spontan terkejut,

"Apa-apaan nih cewek" ujar Arnold dengan mulut yang menganga lebar tak percaya,

"Benar-benar tak bisa ditebak," gumam William melihat kearah Tika.

"Bangunkan dia" perintah William kepada bawahannya,

Laki-laki ber jas itu mengambil ember berisikan air disamping nya dan siap mengguyur Tika.

***

Malam hari..

William memarkirkan mobilnya di depan gedung yang terbengkalai itu.Ia berjalan menuju pintu yang terbuat dari logam.

"Tuan" sapa mereka.

"Buka"

William menghampiri Tika dan melihat nya dari dekat.Ia melihat nya sekilas,dan mendengar nafas Tika yang tersengal-sengal.

Ngikk..ngikkk..

William menyentuh badan Tika,spontan ia terperanjat.

''Akh!!...Kali ini lo selamat,"

William mengambil ponsel di saku celananya dan mulai mencari-cari nomor disana,
"Dalam 30 menit lo gak datang ke gedung A, gua gak bakal tau apa yang akan terjadi dengan nih cewek" ujarnya dan pergi meninggalkan Tika.

....


***

You are Me Iam You |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang