Bab Tiga belas

240 63 12
                                    

"Lo enggak pulang'' tanya Tika kepada Dimas,

"Lo ngusir gua" ketus Dimas menyuapi Tika.

"Serah lo omong apa" jawab Tika memutarkan bola matanya kesal.

"Gua bilang ke bokap lo, kalau lo nginep di rumah gua"

"Makasih''

"Dan besok lo udah boleh pulang kata dokter.Tapi lo harus jaga kesehatan dan lo nginep dirumah gua sementara,sampe lo benar-benar sembuh" pinta Dimas mengambil minum untuk Tika.

"Akh..Baiklah" jawab Tika setelah meneguk air,

"Gua pusing lihat lo sekarang ini.Bisa-bisa nya tiga kutu kupret itu culik lo,Ka.Apalagi sampe lo sakit gini.Dan semua itu ada hubungannya dengan mereka" desah Dimas kesal dengan kejadian penculikan Tika.

"Sudahlah biarin.Penting gua baik-baik aja sekarang"

***

Malam hari pun tiba.Aldi dkk mengendarai mobilnya menuju rumah sakit menjenguk Tika. Tak lupa mereka membawa buah-buahan.

"Ini benar kamarnya kan'' tanya Andi sembari membuka pintu.

''Iya" jawab Aldi

Saat pintu terbuka Dimas dan Tika melihat kearah mereka.Dimas beranjak dari kursi dan secepat kilat memukul Aldi dengan emosi yang menyulut.Aldi tahu akan seperti ini,tapi ia tak membalas pukulan Dimas.

"Stopp..stopp..ini rumah sakit" lerai Azka menarik Dimas.,

"Ngapain kalian kesini ha!" Seru Dimas kesal melepas tangan Azka kasar.

"Tenang,Dim.Kita ingin tahu keadaan Tika.Gua mohon tenangin diri lo" ujar Aldo menepuk pundak Dimas.

"Dimas..'' kata Tika lemah,mengisyaratkan Dimas untuk tenang.

''Awas sampai kalian aneh-aneh, gua gak akan toleran. Gua beri waktu lima menit" gertak Dimas pergi meninggalkan ruangan.

Brakk!!

Tika menggelengkan kepalanya,ia tahu kalau Dimas orangnya gampang emosi.
Mereka ber-empat menghampiri ranjang Tika dan menaruh buah-buahan ke meja.

"Gimana keadaan lo sekarang" tanya Andi,

"Gak baik" jawab Tika memejamkan matanya malas.

"Semoga cepat sembuh" kata Azka tulus.

"Gua gak tahu kalau lo punya asma, sejak kapan lo punya itu" ujar Aldo

"Bawaan" singkat Tika,

"Btw,gimana sih rasanya" tanya Andi penasaran,

Azka memukul pundak Andi,

"Aww..Gua kan pengin tahu" cengir Andi

"Coba lo tahan nafas sepuluh menit aja" kata Tika membuka matanya menatap kearah Andi.

"Lo ngomong..apa sih. Ya..mati..dong gua....Semenit aja gak bakal kuat apalagi sepuluh menit" jawabnya gelagapan dengan raut wajah aneh.

Tika tersenyum melihat tingkah Andi.Azka dan Aldo tertawa melihat Andi yang kecewa atas jawaban Tika,sedangkan Aldi menatap intens wajah Tika.

"Sepuluh menit aja udah dikit" kata Tika enteng.

Andi tercengang mendengar ucapan Tika yang hanya bilang, dikit.

Ceklekkk...

"Udah lima menit,sekarang kalian keluar.Biar Tika istirahat" ketus Dimas berdiri di samping pintu.

"Baiklah.Semoga cepat sembuh,Ka.Kita cabut dulu" ujar Azka kepada Tika.

Tika berdehem pelan,

Mereka ber-empat berjalan menuju pintu dan Azka memberi senyum kepada Dimas,tetapi ia cuek aja dan langsung menutup pintu.

"Mereka gak ngapa-ngapain lo kan" tanya Dimas kepada Tika.

"Enggak"

***



Esoknya Tika meninggalkan rumah sakit dan menuju rumah Dimas.Dimas meletakkan barang bawaannya,sedangkan Tika ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Aaaa segarnyaaa..Tiga hari gak mandi rasanya nih badan lengket semua" kata Tika mengelap rambutnya.

"Makan dulu gih" tawar Dimas menyerahkan nasi goreng buatannya.

"Wah,,ini yang gua suka dari lo. Tampan dan pinter masak.hehe"

"Siapa dulu...gua.." ucap Dimas sembari memukul dada bidangnya.
"Besok lo sekolah gak" ,sambungnya

"Iyalah.Udah tiga hari absen"

"Okeoke.Sragam lo ada di lemari gua"

"Thaksyouuuuuu"

***

You are Me Iam You |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang