"Dimassss'' sapa Sinta memeluk Dimas.
Dimas terperanjat kaget,
"Apa sih" jawabnya ketus melepas pelukannya.Tetapi Sinta tak mau kalah,dekapannya semakin erat.
"Anjirr..Baru muncul udah nyosor aja tuh si lampir" cibir Dika
"Hahahha",tawa seisi kelas.
Dimas melepas dengan kasar, sehingga Sinta tersungkur kebawah.
''Akh!!"
Tika kaget dan langsung membantu Sinta berdiri,tapi ia menampik tangan Tika.
''Apaan sih lo" ketus Sinta.
Kedua teman Sinta membantunya berdiri,tapi ia tolak mentah-mentah.
"Aku mau Dimas yang ngebantu guaaa" ucapnya manja sambil memijat kakinya.
"Ogah" kata Dimas.
Dimas berjalan melewati Sinta yang diikuti dengan Tika.
"Dimas....'' Sinta kesal.
Dika,Danu,Putra dan Agung malah cekikikan melihat drama tersebut.
"Apa ini" tanya Dimas kepada Dika sembari memegang kotak bekal di meja nya.
"Dari dia" tunjuk Dika kearah Sinta,
Dimas membawa kotak bekal tersebut dan berjalan menghampiri Sinta.Ia mengulurkan tangannya,Sinta tersenyum malu,
''Nih,gua gak butuh" ujarnya ketus pergi ke luar kelas meninggalkan Sinta yang masih tersungkur itu.Sinta menganga lebar,
"Tunggu,Dim.Gua ikutt" kata Dika dan diekori ketiga temannya.
Sinta dibantu oleh Risma dan Tara,mereka meninggalkan kelas tersebut menahan malu.
"Hahahaa" tawa seisi kelas.
"Pagi-pagi udah buat perut gua keram," kata Andi cekikian kepada sahabatnya.
"Dasar cinta" kata Azka sembari membuka buku,
Mata Aldi melihat kearah Tika yang tersenyum melihat kelakuan Dimas.
Diam-diam Aldi berdecak, "ck"***
"Pelajaran hari ini sampai disini.Minggu depan kalian sudah ujian,jangan lupa pelajari kisi-kisi yang saya berikan tadi. Selamat siang." kata Bu Daris,guru matematika selaku walikelas 12 IPA 1.
"Siangg buuu" jawab seisi kelas serentak,
''Ayo ke kantin.Udah laper nih" ajak Dika,
"Gua aja sampe kenyang pelajaran matematika" gurau Agung,
"Nih bocah terlalu rajin amat", tukas Putra kepada Dimas yang masih mencatat materi di papan tulis.
"Dimas kan juara satu disekolah. Lo aja yang sering nyatat gak dapat juara" ejek Dika
"Omong apa sih lo" jawab Putra menggelitik badan Dika,
"Adudududu" tawa Dika
Dimas menutup bukunya,
"Ayo,Tik" ajak Dimas kepada Tika,
"Lo duluan aja"
"Beneran?"
"Iya.Gua diet"
"Okelah.Kalau lo berubah pikiran,chat gua kalau mau nitip" kata Dimas tersenyum nakal sambil melambaikan tangan, "Bye..bye.."dan berlari kecil ke luar kelas.
"Aish..Tuh bocah sukanya ninggal" ketus Agung menyusul Dimas.
"Tungguuuu" kejar Dika dilanjut Putra dan Danu.
Tika tertawa kecil melihat kelakuan teman Dimas yang lucu-lucu,seandainya gua punya banyak teman kayak Dimas, batinnya.
***
Aldi mengintip jendela kelas yang begitu sepi,ia melihat Tika masih duduk tenang di bangkunya sembari membaca novel. Ia melangkah masuk dan menghampiri Tika.
"Buat lo" kata Aldi,menaruh susu dan cokelat diatas meja Tika.
"Gua_"
"Gak usah sok diet.Ini buat rasa terimakasih dan maaf gua" potong Aldi pergi meninggalkan Tika.
Terimakasih dan maaf?
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Me Iam You |END|
RomanceAku tidak bisa menghindari takdir yang terus berjalan beriringan dengan waktu.Setiap mimpi maupun kenyataan terjadi pada diriku seolah-olah itu hanya fiksi belaka...