Bab Duapuluh dua

163 49 2
                                    

Seusai memakirkan mobilnya, Rey berjalan cepat menuju kamar William yang disusul oleh Arnold.Terlihat William meminum wine duduk diatas ranjang empuknya. Rey membelalakkan matanya tak percaya,ia mengambil wine itu dari William dan meletakkan nya di atas meja.

William tersenyum,

"Lo masih sakit.Jangan asal minum" kata Rey sedikit marah bercampur senang.

"Santai saja.Gua gak bakal mati percuma walau dengan minum wine itu" jawab William santai dan mengambil wine yang disingkirkan Rey diatas meja.

"Maksud lo" ,Rey mengerutkan dahinya.Dia tahu jika William berkata demikian pasti ada sesuatu dibalik perkataannya.

"Lo masih gak tau perkataan gua barusan?"

Rey menggelengkan kepala.Rey menoleh ke arah Arnold, mungkin ia paham maksud William tanpa berbelit-belit.

"Ah..Pagi tadi gua udah bilang, jangan gegabah dengan keputusan lo.Tapi saking emosinya,lo gak mau dengerin saran gua.

Sekarang lo pikir baik-baik,kenapa William demi menyelamatkan cewek itu sampai ia rela seperti ini.Jika bukan karena alesan lain."

Rey menganggukan kepala dan balik menoleh kearah William.

"Jadi lo ingin dia bales budi karena lo udah nolongin dia?"

"Hampir" jawab William meletakkan wine diatas meja dan berbaring diatas ranjang dengan menyilangkan tangan di balik tengkuknya. "Cewek itu udah naksir Aldi sejak lama.Gua baru sadar waktu ketemuan di taman saat ia mengeluarkan isi hatinya saat dia nolak gua"

"Lo deketin dia agar jadi bidak catur lo" potong Rey menyimpulkan.

"Benar.Dia akan jadi pion gua untuk melawan Aldi.Walau dibilang gua pengecut memanfaatkan wanita" kata William tersenyum kecut,

"Aish..Asumsi lo salah,Will. Lo bukan pengecut.Tapi ini emang strategi lo.Jadi tak perlu buang tenaga dan mengotori tangan kita" ,bela Arnold

"Tapi bukannya dia punya tunangan" ujar Rey

"Melempar satu batu pada dua burung"

Rey dan Arnold tersenyum senang atas kepintaran dan kelicikan sahabatnya yang satu ini.

"Gua kira lo udah jatuh cinta sama tuh cewek,sampai-sampai lo kena geger otak kek gini", ejek Rey

"Gak segampang itu gua suka sama cewek"balas William

Sampai jumpa dihari berikutnya saat lo benar-benar jatuh cinta sama tuh cewek,adikku..

***

Di ruang VVIP terlihat Azka dengan bantuan selang oksigen dihidungnya dan infus yang menetes memecah keheningan.

"Lo sudah daritadi duduk disitu,Al.Lo istirahat dulu gih.Kawatirin luka ditangan lo masih belum sembuh." Kata Andi menghampiri Aldi.

"Seharusnya gua yang ada di ranjang ini,An.Bukan dia." Jawabnya serak

"Jangan menyesal. Itu sudah terjadi,percuma." Sahut Aldo berbaring di sofa.

Aldi terdiam,

"Lagian kalian juga suka cewek yang sama,pantas saja seperti ini" sambungnya,

Andi menoleh kearah Aldo tidak senang, "Cukup,Do"

Aldi masih saja terdiam tak menjawab perkataan Aldo. Karena memang itu kenyataannya.

***







You are Me Iam You |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang