Bab Lima belas

216 61 7
                                    

Di kantin..

Novi,si kembang sekolah menghampiri William yang sedang asik makan dan mengobrol dengan siswa lain.

"Eh..kembang sekolah..Mau ngapain nih" kata salah satu siswa.

"Mau ketemu gua ya" goda siswa lain,

"Ehem.Ini buat kamu" kata Novi memberikan cokelat kepada William.

William menoleh kearah Novi dan mengambil cokelat tersebut,
"Cokelat?" Tanyanya,

"Iya" jawab Novi senyum-senyum.

"Sepertinya kembang sekolah naksir lo,Wil" celetus Rey ketawa-ketiwi dengan siswa lain.

"Mestinya lah.Kalau kembang sekolah kasih cekolat ke cowok,tandanya dia naksir,Bro." Jelas siswa disamping William.

"Udah dari dulu tradisi cewek-cewek disini"

"Ciee..Baru beberapa hari lo pindah sudah menggerakkan hati kembang sekolah" kata Arnold menggoda.

"Beneran??..lo nembak William?" Tanya Rey tak percaya.

"Iya" jawab Novi yakin.

"Ciiieee..cieee..." goda seisi siswa di kantin.

"Makasih.Tapi_" belum sempat William menjawab, dia melihat Tika berjalan melewatinya seperti tidak ada orang sama sekali.William beranjak dari tempatnya menarik tangan Tika dan merangkul pinggangnya, Tika membelalakkan mata dan melepas perlahan earphone yang ia pakai.

"Maaf gua udah punya pacar", sambung Wiliam membuat seluruh siswa tercengang.

Di dua sisi lain,meja Dimas dan meja Aldi.Mereka serentak melihat kearah keramaian yang melibatkan Tika.Aldi dengan sigap menghampiri dan melepaskan tangan William dari pinggang Tika.

Apa ini,,,cinta segitiga..
Mungkin mereka berebut cewek itu..
Bukankah dia cewek terjelek itu ya..
Gak mungkin lah..

Suara bisik-bisik seisi kantin tak percaya melihat kejadian nyata di depan mereka.

Tika terdiam,

''Dia bukan pacar lo" kata Aldi sinis,

"Dia pacar gua sekarang" jawab William tenang "Dan lo..jangan ngerusak pemandangan"

Aldi dan William saling menatap tajam,bah film korea.

Terdengar langkah kaki yang membuyarkan ketegangan kantin,Dimas.Ia menarik tangan Tika dan membawa pergi dari kerumunan.

***

"Selalu saja buat masalah.Lo sudah gua bilangin,jangan berurusan sama mereka.Lo bisa gak sih buat gua tenang. Untung gua ada disana.Kalau enggak,lo bisa di cabik-cabik fans mereka.Dan gua udah bilang tadi,kalau mau apa-apa chat gua aja.Malah lo nongol gitu.Apa lo gak denger sih." Cerocos Dimas tak habis-habisnya.

Tika hanya terdiam tak merespon.Dimas terus berjalan menarik tangan Tika kearah taman belakang.Sampai ditempat pun, Dimas terus ceramah sehingga telinga Tika panas dibuatnya.

"Lihat sekarang.Lo malah jadi pusat perhatian_"

"Cerewet" potong Tika.

Dimas mengacak rambutnya frustasi.Ia tidak mau jika sahabatnya ini terlibat dengan anak pindahan itu.Karena ia tahu,siapa mereka.

Dimas memegang pundak Tika untuk menyuruhnya duduk.

"Bukan maksud gua ngekang lo,Tik.Karena ini semua buat kebaikan lo" jelas Dimas menatap lekat mata Tika yang sedari tadi terdiam.

"Iya gua tahu"

"Gua beritahu lo sekarang ketimbang lo menyesal nantinya",sambungnya "Mereka bukan hanya orang biasa, justru orang berada.Suatu saat mereka akan melanjutkan bisnis orangtua mereka. Dan bukan hanya itu saja.." desahnya perlahan yang membuat Tika makin penasaran.
"Dibalik topeng kekuasaan mereka,mereka termasuk mafia diluar sana.Mereka dari kalangan terhormat" jelas Dimas

"Apa semacam di film-film dan novel'' tanya Tika polos.

"Hampir"

"Apa mereka saling membunuh?''

"Ingatin kejadian yang menimpa lo waktu itu"

Tika mengingat kejadian yang menimpanya.Saat Aldi hampir dibunuh preman,saat Dimas dipukul sampai pingsan dan penculikan nya.

"Ah.Kenapa gua baru sadar sihhh.Bener kata lo,kalau kapasitas otak gua rendah" kata Tika memukul kepalanya .

"Emang"

"Lo tau darimana"

"Jauh-jauh hari gua udah cari tau informasi mereka saat kejadian penculikan lo. Dan lo tau kan,bokap nyokap gua di luar negeri"

"Tau"

"Nyokap gua kerja sebagai direktur orangtuanya William,dan parahnya lagi bokap gua bawahan bokapnya Aldi." Desah Dimas semakin kesal.

"APA!!"

***







You are Me Iam You |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang