Malam yang dingin,suasana yang sepi,dan terlihat awan sedikit mendung.Ia duduk di kursi taman tempat dimana dia bertemu Aldi saat perkelahian lampau itu.Darisini lah Tika mulai timbul perasaan kepada Aldi,entah darimana datangnya.
"Haaah..." Tika mendengus pelan.Dia sudah mengirim chat kepada Aldi kalau ingin bertemu di taman.Tetapi masih belum ada pesan masuk dari Aldi.Tika terus menenunggu dan menunggu.
Awan terlihat sangat mendung tak bersahabat.Jam menunjukkan pukul 12 malam. Tika menyerah.Ketika ia beranjak dari tempat duduk, sesosok lelaki memegang tangannya.
"Jangan pergi" suara berat lelaki itu.
Tika menoleh kebelakang tersenyum, "Lo datang"
"Iya",Lelaki itu membalas senyuman Tika dan menariknya dalam pelukan.
"Maaf" kata lelaki itu.
"Untuk apa" tanya Tika menengadahkan kepalanya.
"Kemarin gua gak bermaksud celakai lo.Gua cuma ingin beri pelajaran dia.Karena_"
"Karena apa?"
"Gua cemburu" jelas lelaki itu, yang tak lain adalah Aldi.
"Pffftt..."
"Kenapa lo tertawa.Gua beneran",kata Aldi
"Lo bisa cemburu rupanya"
"Secara gua punya perasaan" ujar Aldi sambil melepas pelukannya dan menarik Tika untuk duduk di sampingnya.
"Apa lo suka gua",tanya Tika penasaran
"Enggak"
"Oh..",Tika kecewa mendengar jawaban Aldi.
Aldi terkekeh melihat ekspresi Tika saat ini.
"Kenapa" tanya Tika terasa canggung,
"Ehem..Enggak papa"
"Anu..lo tadi bilang cemburu kan..Maksudnya"
"Karena gua cinta lo" ungkap Aldi
Tika membulatkan matanya tak percaya,"Tapi lo bilang gak suka gua"
"Suka bukan berarti cinta"
"Maksudnya"
"Aish..bener kata dia,kalau kapasitas otak lo jauh dari rata-rata'' kata Aldi sambil menunjuk-nunjuk kepala Tika.
"Dia..?..Ehm..maksud lo,Dimas"
"Iya.Siapa lagi",ujar Aldi
"Darimana lo tau kalau dia ngomong gitu" tanya Tika terheran,
"Menurut lo"
"Mana gua tahu lah"..''cepettt beritahu guaa'' rengek Tika semakin penasaran.
''Dari dia sendiri"
"Ha!?.Sejak kapan kalian dekat?"mulut Tika menganga lebar, masih dalam tahap kepo.
"Lo tanya dia sendiri aja deh"
Tika cemberut kesal.Selama ini Dimas menyimpan rahasia darinya.
Aldi menatap Tika yang sangat kesal atas jawabannya.Aldi menarik nafasnya panjang.
"Dia temen gua waktu kecil" ujar Aldi
"Temen?" Tika terkejut masih dengan tatapan tak percaya.
"Nyokap Dimas temen kedua orangtua gua waktu kampus. Paham gak,kalau paham gua lanjut" Ejek Aldi
"Paham lah.Gua gak se bodoh itu"
"Haha..oke-oke.."tawa Aldi dan melanjutkan ceritanya. "Bokap gua naksir sama nyokap Dimas,gegara dia cantik dan baik.Tapi sayangnya,nyokap Dimas tahu kalau nyokap gua naksir bokap gua.Jadi dia mengalah,karena nyokap Dimas gak mau kalau gara-gara satu lelaki persahabatan mereka renggang.
Kemudian nyokap bokap gua jadian" jelas Aldi panjang x lebar."Rumit bener sih ceritanya" gerutu Tika dengan kepala masih berputar-putar mencerna sedikit demi sedikit. "Lalu lo bisa kenal Dimas darimana nya"
"Oh..Kalau yang itu begini.Jadi saat gua umur lima tahun, keluarga Dimas hadir ke ulang tahun gua.Sejak itu gua kenal Dimas.Tapi saat umur tujuh tahun Dimas tinggal di Indonesia.Waktu itu gua merasa kehilangan dia.Cuma dia yang tahu gua,saat kakak gua menghilang dari kehidupan gua" jelas Aldi
Tika melihat wajah Aldi yang biasanya dingin menjadi sangat kesepian.
"Tapi sejak Dimas pergi.Gua kenal tuh sama tiga kampret pas masuk sekolah dasar",Aldi terkekeh mengingatnya.
***
Ting tong
Ceklekk..
"Udah jam segini lo baru pulang ha?,lo mau gua disemprong bokap lo lagi!?" Kata Dimas yang terus mengomel di depan pintu.
Tika menghembuskan nafasnya kasar dan menjewer telinga Dimas.Tika menutup pintu,ia terus menarik telinga Dimas sampai ke ruang tamu.
"Awww..aduhh.aduh..Tikkaa..lo gila yaa..telinga gua bisa panjang kayak kurcaci tahukk.. Entar ketampanan gua hilang..lo harus tanggung jawab..aduhh.."
"Duduk!" Kata Tika melepaskan jewerannya.
Dimas duduk dan mengelus telinganya yang memerah.
"Kenapa lo gak cerita ke gua kalau kenal Aldi waktu lo di Amerika"
"Ahh..pasti Aldi tadi cerita"
"Lo itu sahabat gua dari kecil,Dim.Lo tahu tentang gua segalanya.Sebenernya rahasia apa lagi yang gak gua ketahui tentang lo sih",gerutu Tika kesal.
"Gua aja baru tahu kalau dia temen gua sewaktu di Amerika" ketus Dimas
"Cih..Baru tahu maksud lo??maksud lo apaan lagi ini"
"Oke gua jujur sama lo ,dia emang temen gua sewaktu di Amerika.Pas umur tujuh tahun gua disini dan kenal lo.Orangtua gua nitip gua ke bokap lo buat jagain gua agar gak terlibat konspirasi dunia mafia disana" sambungnya, "Dan saat itu gua dan Aldi masih kecil,jadi pas dia kesini dengan rupa yang berbeda ya gua gak tahulah, kalau dia temen gua"
"Ohh..Terusss...Siapa kakak Aldi?" Tanya Tika semakin penasaran.
Dimas terdiam sejenak,
"William"Tika terkejut dan menutup mulutnya agar tidak teriak.
"Kisah apa lagi ini",gumam Tika
"Satu ayah dua ibu"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Me Iam You |END|
RomanceAku tidak bisa menghindari takdir yang terus berjalan beriringan dengan waktu.Setiap mimpi maupun kenyataan terjadi pada diriku seolah-olah itu hanya fiksi belaka...