Bab Delapan

281 79 10
                                    

"Lo gapapa kan" tanya Tika khawatir dengan kondisi Aldi yang begitu ironis.

Aldi terdiam seribu bahasa.Tak percaya apa yang dilihatnya.Tika mulai panik,Ia mengambil ponsel dan menghubungi Dimas.

"Halo,Dim.Lo cepat kesini ke utara taman masuk gang buntu.Gua tunggu" putus Tika.

....

"Tahan dulu ya" ujar Tika menatap tangan Aldi yang terluka dan merobek baju tersebut,segera ia tutupi luka ditangannya. "Ini untuk memperlambat keluarnya darah lo.Ikhlasin baju lo sementara ya"

***


"Tikaaa.Ambilin handuk" seru Dimas didalam kamar mandi.

Tika menyodorkan handuk di balik pintu.

Setelah kejadian 2 jam lalu, Tika menginap dirumah Dimas saat ini.Bukan hanya sekali ia menginap,tapi berkali-kali.Mereka berdua biasa seperti ini sejak kecil.Toh,kedua keluarga mereka tak masalah.

"Eitdah..Lo nyemil terus kapan kurusnya" cibir Dimas mengambil baju di lemari.

"Lo udah telpon bokap gua belum,kalau gue nginep rumah lo"

"Sudah tuan puteri..." gurau Dimas sambil meloncat ke kasur dan mengambil ponselnya.

Tika memukul Dimas dengan bantal,ia hampir terjatuh di kebawah karena posisinya saat ini di pinggir kasur.

Ia makan kripik ketela yang dibeli Dimas sewaktu di taman tadi.
Dimas duduk menghadap kearah Tika meletakkan ponselnya dan mulai join kripik.Tika memicingkan matanya,tau apa yang ada dipikiran Dimas saat ini.

"Mau bicara apa lo" ketus Tika.

"Hehe..tau aja sih." Cengir Dimas "Lo tadi beneran keluarin sifat lo yang dulu,Tik.Entah gua senang atau kawatir sekarang"

"Maksud lo" Tika penasaran.

"Gua seneng kalau sifat lo balik kek dulu,gak mudah ditindas.Tapi yang gua kawatir sedari tadi,bakal banyak masalah yang akan lo timpa jika lo dekat dengan mereka.Dan lo, gatau siapa anak pindahan itu" cerocos Dimas.

"Gua gagal paham" Tika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Secara,kapasitas otak lo emang rendah" ujar Dimas sinis,ia merebahkan badannya diatas kasur empuk miliknya.

"Ck"

Tika mencerna ucapan Dimas,tetapi ia tetap gagal paham.

"Btw,tuh bocah skarat gak ya'' tanya Tika.

Dimas menatap ke arah Tika.

"Tadi gua introgasi tuh preman,katanya mereka hanya suruhan.Gua tanya lagi,dianya keburu pingsan.Lalu apa hubungan preman itu dengan Aldi?Haish..mengapa jadi kepikiran ya,rasa kepo gua kumat"

"Mending lo jangan ikut campur" Dimas memperingatkan Tika.

Tika mengangguk.

***







You are Me Iam You |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang