"Takumi, kau ajak Kak Noel untuk masuk dulu ya."
Sakura menurunkan Takumi dari gendongannya. Takumi menganggukan kepalanya, paham.
"Ayo, kak." Ajak Takumi sembari menggandeng Noel untuk masuk ke sebuah ruangan. Noel memandang Sakura bingung.
"Setelah ini akan aku jelaskan."
"Oui, baiklah."
Noel kemudian pergi bersama Takumi menuju ruangan yang ada. Selepas kepergian Noel, Sakura beralih menuju ruangan yang ada di samping kiri.
Seperti pada sebelumnya, ia selalu bertanding karuta dengan ayah Touma, Takashi. Hal ini sudah seperti ritual bagi mereka setiap bertemu. Bahkan ayah Touma sudah membuat gazebo khusus sebagai tempat pertandingan.
Gazebo ini terletak di timur rumah utama. Di kelilingi oleh kolam ikan dan teratai. Ruangannya sudah didesain khusus selayaknya ruangan yang sering dipakai untuk lomba karuta pada umumnya.
Sakura menatap dirinya di depan cermin. Kini ia sudah mengenakan hakama kimono berwarna merah dengan bawahan berwarna biru dongker. Rambutnya yang tadi tergerai pun juga sudah terkepang rapi dengan hiasan bunga.
Setelah merasa semuanya sudah pas, ia pun melangkah ke sisi kanan ruangan dan menggeser pintunya. Begitu dibuka, ia bisa melihat Noel dan Takumi tengah duduk bersama.
Takumi tampak mengenakan kimono berwarna hitam lengkap dengan lambang keluarga Yoimachi.
"Wah, cantik!" Seru Takumi, membuat Noel menoleh.
Pemuda berambut cokelat caramel itu terpaku sesaat. Apa yang dikatakan Takumi itu benar. Sakura terlihat sangat cantik dalam balutan hakama kimono berwarna merah itu.
"Arigatou gozaimasu." Ucap Sakura, lalu duduk di sebelah Noel.
"Sampai kapan kau mau menatapku seperti itu?"
"Ah, gomen." Noel tersadar dan langsung memalingkan wajahnya. Takumi terkekeh geli melihat tingkah Noel.
"Jadi, kita mau melakukan apa?" Tanya Noel mengalihkan topik.
"Aku akan bertanding karuta dengan ayah Touma, Tuan Takashi. Ini bisa dibilang seperti ritual karena kami selalu melakukannya tiap bertemu." Jelas Sakura singkat.
"Itu benar. Kakak harus melihat pertandingan ayah dan Kak Sakura. Pertandingannya benar-benar... ah, kakak harus melihatnya sendiri." Saut Takumi bersemangat.
"Oui, tapi kenapa aku ikut?"
"Ini adalah ujian untukmu." Jawab sebuah suara. Seorang pria dengan balutan kimono hitam formal, berdiri di ambang pintu. Sakura langsung berdiri, diikuti oleh Noel.
"Lama tidak berjumpa, Paman Takashi." Sakura membungkuk 45 derajat. Noel juga ikut membungkuk.
"Lama tak berjumpa denganmu juga, Sakura-chan. Dan, senang bertemu denganmu, Takao Noel." Balas pria itu tersenyum. Dari penampilan dan auranya, memang terlihat jelas bahwa sifat Touma adalah turunan dari
"Senang bertemu dengan anda juga." Noel menundukkan kepalanya sedikit.
Takashi lalu duduk berhadapan dengan Noel dan Sakura. Di sampingnya Takumi duduk dengan santai.
"Seperti yang aku bilang, ini adalah ujian untukmu. Jika kau mau mendapatkannya, kau harus bisa mengalahkanku dalam pertandingan ini." Takashi memandang Noel serius. Sementara Sakura menuangkan teh ke masing-masing gelas.
"Aku berharap setidaknya kau bisa mengimbangi kemampuanku." Lanjut Takashi.
"Maaf, jika aku boleh bertanya. Bagaimana bisa anda memiliki koleksi Lupin?" Tanya Noel sopan. Ia masih penasaran akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupinranger VS Patranger: Revenge of Love
FanficCerita ini murni dari khayalan author sendiri :) ... Seminggu telah berlalu sejak Lupinranger dan Patranger membantu para Ryusoulger untuk mengalahkan serta merebut kembali Kishiryu mereka dari Ganima. Kehidupan kembali berjalan normal seperti bias...