- Chapter 2: Partner -

1.4K 127 18
                                    

Café Poirot

"Apa kalian tahu tentangnya?" Tanya Keiichiro pada Kairi, Touma, dan Umika.

"Menurutmu? Kita saja sama-sama baru melihatnya." Jawab Kairi.

"Iya juga ya."

"Tapi tadi ia sempat bilang kalau teman kita baik-baik saja. Apa yang dimaksud itu Noel?" Tanya Umika meminta pendapat.

"Benar, aku juga mendengarnya." Tambah Sakuya.

"Mungkin saja. Tapi kita belum bisa menghubungi Noel untuk memastikannya." Ucap Tsukasa.

"Kalian mencariku?" Serempak semua menoleh dan terkejut.

Keiichiro yang baru saja menyesap kopinya langsung terbatuk-batuk karena tersedak. Sementara Umika menjatuhkan nampannya ke lantai.

"Noel!" Seru mereka.

Noel memandang keenam temannya bingung. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di sini selama ia pergi.

"Kau kemana saja hah?! Kenapa kau tidak menjawab teleponku?!"

"Kau baik-baik saja?! Apa ada gangler yang menyerangmu?!"

"Kau tahu kami sangat khawatir padamu tahu!"

"Oh la la~ tenang minna. Satu-satu." Balas Noel menenangkan Kairi, Keiichiro, Sakuya, dan Umika.

Sementara yang lainnya menanyai Noel beruntun, atensi Touma dan Tsukasa justru tertuju kepada seorang gadis di belakang Noel. Gadis itu tampak menunggu dengan tenang.

Touma kemudian menghampirinya. "Maaf atas keributannya. Silahkan, kau mau pesan apa?"

"Tidak masalah. Aku sudah terbiasa." Sakura tersenyum. "Em, apa mereka memang sering begitu?"

Tsukasa menatap Noel dan Sakura bergantian. "Maksudmu Noel? Kau kenal dia?"

"Oui, tentu saja. Dia partner kerjaku."

"APA?!"

~Time skip~

Kini Lupin dan Pato duduk bersama dengan Sakura dan juga Noel. Mereka berenam seakan sedang menginterogasi keduanya.

"Jadi kau ini partnernya Noel?" Tanya Touma memulai pembicaraan.

"Iya." Jawab Sakura singkat.

Pato saling melirik satu sama lain. Mereka sangat paham jika Lupin terlihat khawatir. Ya, Sakura bisa saja dikirim oleh Markas Pusat untuk menangkap mereka dengan status sebagai rekan kerja Noel.

"Oiya, kau belum menjawab pertanyaan kami. Kenapa kau tidak menjawab panggilan kami?" Ulang Keiichiro mengalihkan topik.

"Gomen, ponselku rusak akibat bertarung dengan gangler." Jawab Noel.

"Apa yang dikatakan gangler itu benar dong. Kalo ia menyuruh rekannya untuk menghabisimu." Ucap Sakuya membuat Sakura teringat akan kejadian itu lagi.

<Flashback on>

Sakura berjalan mendekati Noel yang tergeletak tak sadarkan diri dengan sebuah botol kaca ditangannya. Perlahan, ia meraih pergelangan tangan Noel guna memeriksa denyut nadinya.

"Normal." Gumam Sakura lalu beralih memeriksa luka di bagian perutnya.

Ia cukup lega karena Noel masih bertahan dengan luka yang bisa dibilang cukup parah. Jika orang lain yang mengalaminya mungkin dia sudah mati. Kemudian ia mengambil ponselnya dan mendial nomer seseorang.

"Jemput kami di koodirnat"

Sepuluh menit setelahnya, sebuah mobil Mercedes Benz S-class berwarna hitam datang. Seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan jas keluar dari dalam mobil.

Lupinranger VS Patranger: Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang