Kogure sedang membersihkan Rumah Lupin dengan teliti. Hampir setiap minggunya, pria yang berstatus kepala pelayan Keluarga Lupin itu selalu bersih-bersih rumah. Tak jarang, ia juga membersihkan rumah Noel secara diam-diam, sebelum Sakura datang.
"Hampir semua ya..." Kogure tersenyum sangat tipis, memandangi ruangan dimana ia dan Noel menyimpan seluruh koleksi Lupin yang berhasil mereka kumpulkan.
Ia lalu keluar dari ruangan itu, beranjak menuju perpustakaan. Beberapa bunga yang terlihat kering di dalam vas, ia ganti dengan yang baru. Lukisan-lukisan yang miring pun kembali di tata.
Jujur, rumah ini sangatlah besar untuk di urus oleh satu orang. Apalagi yang sudah tua seperti dirinya. Tapi karena Kogure bukanlah manusia, jadi itu bukan masalah.
Buktinya saja, ia dulu pernah terjun langsung untuk menyelidiki gangler yang memiliki koleksi Le grand fosse. Yang mana itu adalah bentuk permintaan maafnya karena telah merepotkan Lupinranger.
Saat membersihkan, Kogure tidak sengaja melihat sebuah album foto. Perlahan ia membukanya. Beberapa foto masa kecil Noel bersama Tuan Arsene langsung menyambutnya di halaman pertama album itu. Seulas senyum tepatri diwajahnya.
Ia membalik halaman berikutnya dan mengingat masa-masa yang ditunjukkan oleh setiap lembaran foto itu.
"Aku janji, aku akan mengumpulkan seluruh koleksinya. Apapun yang terjadi."
***
"Bonjour!"
Keiichiro, Sakuya, dan Tsukasa menoleh. Ketiganya mendapati Noel masuk bersama seorang gadis.
"Hai!" Sapa Sakura tersenyum manis.
"Selamat datang nona, silahkan." Ucap Komandan Hiltop.
"Jangan terlalu formal, di sini aku setingkat dengan mereka. Jadi panggil aku Sakura saja." Balas Sakura.
"Ah, baiklah. Kenalkan ini Patranger." Komandan Hiltop menepuk bahu Keiichiro.
"Iya, aku sudah tahu. Ini Keiichiro, Sakuya, dan Tsukasa kan?" Tunjuk Sakura bergantian.
"Benar sekali. Dan kalian, kenalkan ini Miyuki Sakura. Partner Noel sekaligus senior kita." Lanjut Komandan Hiltop.
Setelah perkenalan singkat itu, Pato dan Jim menyusun laporan tentang gangler yang muncul kemarin dengan dibantu Sakura serta Noel.
"Sebaiknya kalian berhenti dulu, ini sudah waktunya jam makan siang." Ucap Komandan Hiltop memecah suasana.
"Benarkah?" Sakuya melihat jam dinding. "Ah, pantas saja perutku sudah lapar. Kalau begitu mari kita makan di Poirot."
"Poirot?" Ulang Sakura.
Keiichiro dan Tsukasa melempar tatapan tajam pada Sakuya. Bisa-bisanya polisi hijau itu mengatakannya dengan santai.
Bukannya apa, hanya saja mereka merasa sedikit curiga pada Sakura. Mereka khawatir jika kedatangan Sakura di sini untuk menangkap Lupinranger menggantikan mereka.
Terlebih lagi kemarin lusa, Sakura dan Lupinranger saling bertemu. Meski mereka masih penasaran, kenapa Jackpot bisa ada bersama Sakura.
Setelah Dogranio kalah, mereka memang mulai berusaha untuk melakukan negoisasi dengan para petinggi GSPO supaya Lupinranger dibebaskan.
Lagipula jika telaah, tanpa adanya bantuan dari Lupinranger, mereka tidak akan bisa mengalahkan gangler.
Namun, sayang negoisasi itu selalu ditolak oleh para petinggi, terutama Deputi Yanagami. Pria berkacamata yang memiliki sikap aneh itu bahkan telah memasukan Lupinranger ke dalam daftar penjahat buronan.
Maka dari itu, mereka terkadang sering mendapat tekanan dari Deputi untuk menangkap ketiga teman mereka itu.
Diakui tidak diakui, cara Lupinranger memang salah di mata hukum. Dan seharusnya juga mereka sudah berhenti karena orang-orang tersayang mereka sudah kembali.
Namun, karena koleksi Lupin belum terkumpul, mereka harus tetap menjadi pencuri. Sebab, mereka harus menyelesaikan tugas itu.
"Itu cafe perancis langganan kami. Biasanya kami makan di situ." Jelas Sakuya yang masih belum menyadari perbuatannya.
"Begitukah? Wah, benar-benar beruntung. Hari ini aku ingin sekali mencicipi parfait." Sakura mulai membayangkan dessert favoritnya itu.
"Oui, kalau begitu kita ke sana saja. Kebetulan teman kami adalah chef di sana. Dia pernah bersekolah di Perancis sebelumnya." Tawar Noel.
Keiichiro dan Tsukasa beralih memandang Noel. Mereka seakan melayangkan sebuah protes.
Noel yang menyadari itu segera memberi isyarat untuk menyerahkan masalah ini kepadanya.
"Mari, aku sudah tidak sabar."
***
Café Poirot
"Ah... baguslah hari ini tidak terlalu ramai." Komentar Umika.
Gadis itu meletakan kepala serta tangannya di atas meja. Di sisi lainnya, Kairi tengah duduk memainkan ponselnya.
Cring!
Pintu terbuka menampakkan Pato dan Sakura. Umika yang melihat buru-buru bangkit dan menyambut kelimanya.
"Selamat siang!" Sapanya riang.
Eh? Bukankah itu gadis yang kemarin? Batin Kairi dalam hati kala matanya menangkap kehadiran Sakura.
Umika dan Touma juga membatin. Mereka penasaran kenapa Pato mengajak seorang gadis kemari.
"Hai, Umika-chan!" Sakuya melambaikan tangannya. Seulas senyum manis tepatri dengan sempurna di wajahnya.
"Wah, pasti sangat menarik" Sakura menyeringai jahil.
"Dia tersenyum? Kenapa?" Noel menaikkan alisnya sedikit.
"Kami pesan seperti biasa ya. Oiya, tadi kau bilang mau pesan apa Sakura? Parfait?" Tanya Tsukasa memastikan.
"Iya, parfait. Kalian menyediakannya kan?" Sakura mengarahkan pandangannya pada Touma.
"Tentu saja." Jawab Touma singkat.
Makanan tersaji di atas meja. Sakura menatap antusias gelas berisi parfait yang ada dihadapannya. Mereka pun mulai menikmati makan siang.
"Sepertinya kau anggota baru ya? Aku tidak pernah melihatmu." Kairi membungkuk sedikit guna memperhatikan wajah Sakura.
"Dia senior kami sekaligus partnernya Noel." Saut Keiichiro.
"Partnernya Noel?" Beo Umika membuat sang pemilik nama menganggukkan kepala.
"Oui, dia partnerku, Sakura."
"Yoroshiku ne."
"Tidak kusangka kau akan mendapat partner. Terlebih cantik begini. Jangan-jangan..."
.
.
.
.
.
.
.
Hayo apa hayo!
Kira-kira apa yang dipikirin sama Kairi ya???
Jujur, tadi aku hampir lupa up tapi untung aja inget :))
Tolong tembusin 100 vote yak kawan"
Buat yang nungguin adegan romannya sabar dulu ya, tapi pasti ada kok
See you next chap on 21 Nov
Adieu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupinranger VS Patranger: Revenge of Love
Fiksi PenggemarCerita ini murni dari khayalan author sendiri :) ... Seminggu telah berlalu sejak Lupinranger dan Patranger membantu para Ryusoulger untuk mengalahkan serta merebut kembali Kishiryu mereka dari Ganima. Kehidupan kembali berjalan normal seperti bias...